Chapter 19

30 3 0
                                    

Sebelum baca jangan lupa tinggalkan jejak ya gayss 🥰

Sebelum baca jangan lupa tinggalkan jejak ya gayss 🥰

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

•••••

Waktu sudah menunjukkan pukul 06:00 matahari sudah mulai muncul dan keadaan pun sudah terang.

Faulen melanjutkan jalan nya dia menyusuri batas perkemahan gak jauh kok dia masih bisa melihat tali yang dijadikan sebagai batasan.

Saat menyusuri sekitar situ tiba-tiba Azila dan yang lain nya datang.

"Faulen jangan kesana!" Ucap pak Aska.

Faulen hanya melihat mereka lalu terus berjalan. Dan yang lain pun juga ikut mencari disekitar sana.

"Disini tempat kejadian nya!" ucap Sarah.

"Dan disitu tempat Liena terjatuh dan sosok itu berdiri!" tunjuk Sarah.

Mereka pun mendekat begitu pun Faulen. Saat mereka mendekat ketempat kejadian nya mereka melihat ada sebuah bercak darah di rerumputan.

Keysa yang melihat itu semakin menangis karna dia melihat sendiri kejadian nya. Aqela yang disamping Keysa pun itu merasakan jika diposisi Keysa.

"Kemungkinan Liena selamat pak!" ucap Azila.

"Kalau kita ikutin jejak darah disini mungkin bisa menunjukkan posisi Liena sekarang!" jelas Azila.

"Yasudah coba kita ikutin, sebagian kembali ketempat kemah" ucap pak Aska.

Akhir nya mereka mengikuti bercak darah tersebut walau terputus tapi masih bisa mereka temukan lagi sampai akhir nya bercak darah itu membawa mereka ke batas perkemahan.

"Gak mungkin Liena kesana kan?" Tanya Elsia.

"Kalo Liena kesana akan susah karna semakin dalam masuk kehutan akan lebih banyak hewan buas dan sulit untuk mencari jalan keluar nya" jelas pak Aska.

Faulen pun melewati batas tersebut dan mencoba berjalan kedepan.

"Faulen kamu jangan macem-macem!" ucap pak Aska.

Langkah Faulen terhenti saat dia menemukan sesuatu ditanah. Saat dia liat itu adalah sebuah gelang, gelang yang sama persis seperti milik dia dan teman-teman nya yang lain.

Faulen pun melihat kearah belakang lalu kembali melihat gelang yang berada ditangan nya.

"LIENAA!" Teriak Faulen sambil berlari ke arah depan.

"Faulen!!" Teriak semua nya.

Azila dkk pun ikut menyusul Faulen.

"Mereka terlalu keras kepala.." ucap pak Aska sambil memijit pangkal hidung nya.

"LIENAA... LU DI MANAA...!!"

"LIENAA!!" Teriak mereka berlima.

"Gw gak akan lepasin orang yang ada dibalik ini semua!!" Ucap Faulen tegas.

Notre Histoire || EndOnde histórias criam vida. Descubra agora