Milikku

O9

Sunoo berada di kantin rumah sakit bersama Taehyun. Sekarang memang sudah jam makan siang dan dia masih setia menemani managernya yang tidak kunjung sadarkan diri.

Semenjak mendapat pesan dari sasaengnya Sunoo tidak pernah berani sendirian. Ia pikir mungkin saat ini makhluk semenyeramkan PSH bisa muncul kapan saja dihadapannya.

Tidak dipungkiri kegelisahan dan antisipasi Sunoo yang selalu melihat sekitarnya seolah ada yang mengawasi mereka, menimbulkan banyak pertanyaan dalam benak Taehyun.

Namun Taehyun lebih memilih untuk terus berfikir positif. Mungkin Sunoo seperti itu karena takut fansnya menyadari keberadaan dirinya atau dia takut paparazi dari stasiun berita membuat gosip yang tidak-tidak. Ya setidaknya itu sangat masuk akal untuk di pikirkan. Memang sesulit itu hidup menjadi idol yang dikenali banyak orang.

"Sunoo kau ingin pesan apa?" Suara lembut Taehyun menyapa halus pendengaran Sunoo.

"Roti dan air mineral aja Hyung" Taehyun mengangguk paham pasti Sunoo menjaga pola makannya. Pikirnya

Tidak itu salah. Sunoo bahkan selalu mengomel jika Hyunjin memperketat pola makannya. Saat ini nyatanya Sunoo ingin cepet-cepet pergi dari kantin rumah sakit, dia sangat mengkhawatirkan Hyunjin yang seorang diri diruang inapnya.

Takut yang selalu singgah membuat Sunoo tampak waspada terhadap keadaan sekitar. Tidak lucu bukan jika saat dirinya kembali keruangan Hyunjin dia mendapati sasaengnya berupaya membunuh manager nya. Astaga itu tidak boleh terjadi. 

"Hyung lebih baik kita cepat-cepat keruangan jin hyung." Alis Taehyun berkerut bingung.

"Ada apa? Kenapa harus cepat? Apa terjadi sesuatu?" Tanyanya heran.

Bodoh. Satu kata itu menjadi sumpah serapah Sunoo untuk dirinya. Harusnya ia tidak mengunakan kata-kata yang terkesan mencurigakan. Bagaimana pun juga Taehyun tidak boleh tau tentang psh.

"Tidak-tidak. Semua baik, aku hanya takut se saat Hyunjin hyung terbangun kita tidak ada untuk membantunya... Ya karena itu." Sunoo mencoba memamerkan senyum manisnya. "Heem kau paham kan hyung jika orang pingsan sadar mereka perlu minum." Jawab Sunoo ragu. Meski khawatir apa kebohongannya dapat diterima oleh Taehyun, atau dia perlu pikirkan alasan lain? Semoga tidak ada kecurigaan.

Taehyun mengangguk ragu.. meskipun begitu dia menyetujuinya "Kau benar. Baiklah kita makan diruangan Hyunjin saja."

Sambil menunggu pesanan mereka keduanya mengobrol singkat. Sunoo mengalihkan pandangannya pada televisi yang menayangkan sebuah acara show.

"Seperti yang orang-orang ketahui, tuan. Semua masyarakat Korea sudah banyak mengetahui jika perusahaan Park's group sudah menjadi salah satunya perusahaan raksasa yang kekayaannya hampir setara dengan kekayaan negara. Baru saja saya cek tadi. SDM negara rata-rata dari perusahaan Park . woahh ini sangat luar biasa tuan. Saya ingat, pernah baca di sebuah artikel, tiga tahun lalu perusahaan Park mengalami kritis parah, bahkan saat itu hampir di katagorikan bangkrut. Namun siapa sangka 4 tahun belakangan ini perusahaan Park semakin meningkatkan kualitasnya, bahkan sudah mencapai di titik ini. Sungguh saya sangat kaget dan tentunya bangga dengan kemajuan pesat perusahaan Park. Jika saya boleh tau, bagaimana anda bisa membuat perusahaan anda sejaya sekarang tuan?"

"Ah tentang hal itu memang dahulu perusahaan saya selalu berada dititik rendah. Jujur saja saya mengalami stress berat memikirkan semua yang terjadi pada perusahaan Park's group. Syukurnya saya memiliki anak yang luarbiasa, dengan kecerdasannya, kecakapannya, dan keberaniannya. Semua berkat putra saya Park Sunghoon. Saya tidak bisa membayangkan jika saya tidak memiliki anak sehebat dirinya." Tuan Park tersenyum kecil disana.

Binar matanya menjelaskan jika sangat bangga kepada anaknya. Jelas orang tua mana yang tidak bangga memiliki anak seperti Park Sunghoon.

"Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya tuan. Itulah istilah yang cocok untuk keluarga anda. Anak anda tidak mungkin menjadi seperti sekarang jika tidak mendapatkan pendidikan tepat dari anda benar?"