01

1K 107 36
                                    

"Ahh ... aku akan berusia 18 tahun satu bulan lagi! Aku sangat menantikannya!"

Seseorang sedang tersenyum menatap pada jari manisnya, kemudian berkata, "Aku sangat menantikan dia pulang lagi."

Orang disebelahnya menatap pada jari tangannya yang terlihat kosong, "Bagaimana benang merah itu terlihat? apakah itu melilit jari manismu? Aku tidak sabar memilikinya!"

"Itu melilit dengan kuat pada jari manisku, sangat kuat hingga tidak dapat terlepas!"

Kim Taehyung menutup bukunya, menghela napas sebelum bangkit dari bangkunya dan meninggalkan kelas.

Tepat esok, dia akan berusia 18 tahun.

Dia telah mendengar beberapa orang temannya bahkan orang-orang yang dia temui secara acak dijalan membicarakan tentang benang merah yang melilit pada jari manis mereka tepat saat mereka berusia 18 tahun.

Benang itu hanya dapat dilihat oleh pemiliknya dan takdirnya. Hanya mereka berdua. Sementara orang-orang disekitar mereka tidak dapat melihatnya, hanya dapat melihat milik sendiri.

Siapapun orangnya, jika dia memiliki benang merah yang terhubung dengan miliknya maka dia adalah takdirmu. Suka atau tidak, takdir tidak dapat dirubah.

Taehyung membenci itu. Dia membencinya karena dia takut.

Takut dengan ekspetasinya.

Diam-diam Taehyung pergi ke kelas 3C, kelas dimana sahabatnya berada.

Sementara dia berada di kelas 3A.

Hanya perlu melewati dua kelas untuk sampai pada kelas 3C.

"Taehyungie!"

Dia baru saja masuk ke dalam kelas 3C dan teriakan riang temannya sudah menerobos ke telinganya.

"Taehyungie itu besok! Besok!"

"Hentikan, aku sangat takut."

"Apa? Mengapa takut? Kau akan menemukan takdirmu!"

Taehyung mulai menghela napas, dia menatap temannya dengan serius, "Bagaimana jika dia adalah seorang tahanan yang sedang berada dipenjara saat ini?"

"Apa yang kau katakan? Jangan bicara sembarangan! Kata-kata adalah doa!"

Taehyung melirik temannya kemudian menghela napas.

Temannya, Park Jimin, telah berusia 18 tahun dua bulan yang lalu. Dan dengan sangat mengejutkan takdirnya adalah sekretaris ayahnya.

Jimin sangat senang, tentu saja, karena dia telah lama berdoa agar takdirnya adalah orang itu.

Namun sepertinya cintanya belum diterima, meskipun mereka berdua adalah takdir tetapi orang itu belum menerimanya dengan alasan umur mereka yang terpaut 10 tahun.

Taehyung diam-diam berharap jika ujung benang merahnya akan berada di tangan aktor favoritenya, Lee Min Hoo, maka mau tidak mau Lee Min Hoo harus menikahinya!

○○○

Kafetaria adalah tempat yang tidak pernah sepi di sekolah.

Taehyung dan Jimin datang cukup lambat untuk menghindari mengantre makanan, namun antrian masih saja panjang.

Saat dia berada dalam antrian tanpa sengaja matanya menatap ke arah kanannya dan menemukan seseorang juga tengah menatap ke arahnya.

Orang itu memiliki sumpit ditangannya saat dia menatap Taehyung, namun segera mengalihkan tatapannya dari Taehyung saat dia menatapnya kembali.

Taehyung berdecak. Orang itu... jangan berurusan dengannya.

Bagaimanapun juga, orang itu membawa hawa negatif!

Red Fate (kookv)Where stories live. Discover now