09

498 80 19
                                    

Tiga hari yang lalu mungkin adalah hari terakhir dia bisa menghabiskan banyak waktu bersama Jungkook. Tiga hari yang lalu juga adalah pertama kalinya dia pergi ke apartement Jungkook.

"Taehyung, bisa bantu aku membawa ini."

"Tentu, baik."

Dalam tiga hari terakhir kegiatannya sangat padat. Mengingat hanya tinggal 3 hari lagi festival sekolah akan dimulai, setiap kelas saat ini tengah disibukkan oleh persiapan stan yang harus ditunjukkan oleh masing-masing kelas.

Itu juga adalah alasan mengapa dia tidak dapat menghabiskan waktu lebih banyak bersama Jungkook.

Jungkook akan mengirim pesan dari waktu ke waktu saat dia tidak dapat menemukannya, itu bahkan terasa sulit saat dia memiliki benang merah untuk diikuti.

Jungkook01 [Kamu ada dimana?]

TaehyungK [Di stan kelasku.]

Taehyung baru saja meletakkan handphonenya kembali ke dalam saku celananya dan itu sudah bergetar lagi. Mungkin balasan dari Jungkook datang lagi.

Jungkook01 [Sangat sulit melihatmu.]

Taehyung menatap pesan itu dalam diam, tangannya kebas setelah mengangkat beberapa barang yang cukup berat. Itu seperti terasa akan bergetar setiap kali dia menekan huruf untuk membalas pesannya.

"Taehyung, ikut aku ke kelas." Jintae, ketua kelas 3A kembali berteriak setelah meletakkan barang bawaannya, "Masih ada beberapa yang harus kita pindahkan."

"Iya, baik. baik."

Pada akhirnya dia kembali meletakkan handphonenya ke dalam sakunya tanpa sempat membalas pesan itu.

Sialan, aku juga ingin melihatmu!

Stan-stan yang dididirikan oleh masing-masing kelas ada di halaman sekolah, itu berjejer seperti kedai pinggir jalan. Mereka membuat stan dengan beraneka ragam makanan dan minuman, bahkan ada juga stan yang menyediakan jasa lukis dan bahkan menyewa hanbook.

Kelas 3A memilih untuk menjual kue beras, membuka restorant kecil dengan menu utama teoppoki dan minuman andalannya; teh gingseng.

Mereka telah selesai mendirikan stan dan menyusun meja serta kursi untuk pengunjung. Mereka masih harus memindahkan peralatan memasak dan peralatan makan.

Taehyung membawa sebuah kotak yang terisi penuh oleh peralatan makan, dengan Jintae di sebelahnya yang membawa peralatan memasak. Ada juga temannya di belakang tengah membawa tabung gas.

"Sialan, tanganku akan lepas."

Jintae meliriknya, dia juga mulai mengeluh dengan desahan napas yang panjang, "Tolong bertahan sedikit lagi, kakiku juga terasa setebal gajah."

Taehyung meliriknya dengan lelah, namun masih berkata dengan kejam, "Kau harus memberiku minuman penambah ion setelah ini atau aku akan memotongmu dan menjadikannya kue beras."

"Sejak kapan kue beras memerlukan daging?"

"Kita bisa menggilingnya."

"Hentikan, kau membuatku takut." Jintae tertawa dengan lemah, dia ingin menampar Taehyung namun kedua tangannya penuh, akhirnya menggunakan kakinya untuk menendangnya, "Kau benar-benar terlihat mengerikan, sangat mendalami peran."

Sementara di saat yang bersamaan pada arah jam lima, Jungkook tengah melipat tangannya di dada saat dia bersandar pada dinding sekolah. Keempat temannya mengikuti arah pandangannya dan mulai berisik disebelahnya.

"Lihat itu, hanya dengan melihat wajahnya membuat tekanan darahku naik." Jaehyun mengerutkan dahinya.

Bambam menampar lengannya saat dia tertawa, dia berkata, "Apa kau masih menyimpan dendam pada Jintae? Karena kebodohanmu?"

Red Fate (kookv)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang