8. Uncanny

418 52 1
                                    

Sashi sudah mencoba berpikir keras, memikirkan maksud kedatangan Kalandra ke apartementnya di minggu pagi yang seharusnya ia habiskan untuk rebahan di atas kasur, dan menonton serial netplikse kesukaannya. Tetapi satu jam berlalu Kala tidak mengubah posisinya sedikit pun, meski Sashi berkali-kali mengguncang bahu Kala hal itu tidak mendapat respon apapun. Saat mendengar napas teratur dari Kala, Sashi akhirnya sadar jika Kala memang benar-benar tertidur.

Sashi memutuskan bangkit dari duduknya secara perlahan, takut pergerakannya dapat membangunkan Kala. Ia lebih memilih duduk di atas kasur dan menatap televisi yang sedang di matikan, hingga bisa melihat dirinya sendiri. Terdiam sejenak, Sashi mencoba mengingat dimana ia meletakan ponselnya.

Sashi mengangkat bantal dan berhasil menemukan ponselnya, kemudian ia berjalan kembali ke arah Kalandra.
Dan mengetik pesan kepada Juna,


Sashi
Apa telah terjadi sesuatu di perusahaan?

Juna
Iya?

Sashi
Ada masalah di perusahaan?

Juna
Seingat saya perusahaan sedang tidak mengalami masalah atau guncangan apapun.

Juna

jika nona Sashi tidak percaya, nona bisa mengkonfirmasi langsung kepada Bos.

Wajah Sashi jelas tertekuk membaca balasan pesan dari Juna. Tidak lama ia lebih memilih membuka aplikasi kamera dan menghadapkan ponselnya ke arah Kala. Ia memotret Kala, dan mengirimkannya kepada Juna.

Sashi
Lihat, itu Bos mu.
Apakah dia salah makan? Atau tanpa sepengatahuan mu dia telah di racuni?

Di sisi lain, Juna yang mendapat foto Kalandra dari Sashi juga ikut tercengang. Segera ia berlari keluar rumah, takut-takut dunia akan hancur. Sutini, Ibu dari Juna yang melihat kelakuan anaknya mengenakan kolor tanpa baju di tambah muka bantal berlari keluar dari kamar. Wajah Sutini sudah memerah malu, karena saat Juna melewati ruang tamu begitu saja ada beberapa teman suaminya yang datang berkunjung.

Setelah melihat cuaca yang cukup cerah, langit pun tidak sedang runtuh.
Juna segera kembali ke dalam rumah secepat kilat. Seperti saat keluar, saat masuk Juna juga abai akan sekelilingnya ia tidak sadar jika kelakuan ajaibnya menjadi tontonan beberapa pasang mata.

Sutini hanya menghela napas pasrah berusaha mengatur emosinya sebelum berkata, "Anak kami sedang berlatih penguatan mental, karena ia bekerja di bawah tekanan Bos berotak besi." Sutini tertawa pelan, ia terkekeh dalam hati merinding sendiri saat mengutarakan alasannya.
Mungkin jika Juna mendengar alasan Sutini,  Juna akan mengangguk setuju mengenai perkataan Ibunya terutama bagian Bos berotak besi, karena bosnya memang seperti besi keras dan tidak mudah di lukai suasana hatinya yang selalu berubah terkadang panas, terkadang dingin persis seperti besi.

Juna mengambil ponselnya membalas pesan Sashi.

Juna
Saya akan mencari tahu, takut-takut jika bos sudah di racun.

Sashi
Apa ada kemungkinan jika bos mu sedang di santet?

Sashi
Sebaiknya kamu juga harus mencari dukun.

Cari dukun yang best seller!



Juna sangat setuju saran Sashi, hari ini ia akan mencari tahu kemungkinan jika bos nya telah di racun atau di santet. Jika terbukti di santet, Juna akan berusaha mencari dukun terbaik di kota ini.
Bagi kedua orang itu, perilaku Kalandra sudah sangat mengherankan. Seolah pertanyaan apakah sebenarnya bumi itu berbentuk jajar genjang? Sama dengan kelakukan Kala saat ini. Bayangkan saja selama empat tahun mengacuhkan Sashi, seolah Sashi makhluk transfaran yang tidak dapat dilihat dan tidak dapat dirasakan keberadaannya, bahkan untuk sekedar mampir setelah mengantar Sashi ke apartementnya Kala tidak pernah sudi.

Done For MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang