1. Alisya

180 20 5
                                    

Hai! Kembali dengan gue di lain lapak.
Disini gua ceritain kisah dari Kenzo dan putrinya.
Cerita ini sedikit bersambungan dengan cerita sebelah, yang belum baca cerita sebelah boleh baca dulu. Kalau tidak mau gue ga maksa.

Enjoy this story!
Ga usah ngehujat tulisan gue, gue bukan penulis profesional.
Kalau ga suka ga usah baca jangan ribet.

Komen sepuas kalian!
Vote sepuas kalian!
Mau ngetik kasar silahkan.
Santai saja brody, sista....

🌼🌼🌼

Seorang gadis tengah berdiri didepan cermin full body yang berada di kamarnya. Gadis itu tengah meneliti pakaiannya agar terlihat rapi. Gadis cantik dengan seragam putih abu panjang ditambah hijab yang membuatnya semakin terlihat cantik dan bersinar.

Dia adalah Alisya, hari ini adalah hari senin, hari dimana Alisya pertama kali masuk ke sekolah barunya di Indonesia. Karena dari kecil, Alisya bersama papanya tinggal di Turki. Walaupun tinggal di Turki, papanya mengajarkan Alisya untuk selalu memakai bahasa Indonesia jika berada di dalam rumah.

Alisya sangat bersemangat, dia akan bertemu dengan teman-teman baru di sekolah barunya. Alisya adalah anak yang rajin, ramah, friendly, dan sopan sehingga banyak memiliki teman selama di Turki.

"MasyaAllah, cantik juga aku ya hehe ... " gumam Alisya senyum-senyum sendiri melihat pantulan dirinya pada cermin.

"Hihi ... udah ah, nanti terlambat. Antariksa school Alisya comming" ujar Alisya sambil meraih tas nya dan berjalan keluar kamar menuju meja makan.

"Selamat pagi, papa Sayang ..." ujar Alisya sambil berlari kecil mendekat ke arah papanya yang baru saja akan duduk di kursi meja makan.

"MasyaAllah, pagi juga putri kecil papa," ujar sang papa membalas pelukan Alisya dan mencium dahi Alisya.

Alisya mendongak sembari tersenyum lebar. 'Aihh... Pantesan aku cantik, papaku saja tampan sekali hihi ...' batin Alisya sambil senyum-senyum sendiri.

"Hei, putri kecil papa kenapa senyum-senyum gitu hm?" bingung sang papa melihat tingkah putrinya.

"Uhm ... tidak ada papa, papa tampan hehe ..."

Sang Papa tersenyum lembut, "terima kasih Sayang, putri papa juga cantik sekali hm," ujar papa sambil mencubit pelan hidung Alisya.

"Terima kasih papa," ujar Alisya sembari mencium kedua pipi papanya.

"Sudah ya mari kita sarapan, takut terlambat." ujar sang papa dan dibalas anggukan kepala oleh Alisya.

🌼🌼🌼

Antariksa school

"Papa tinggal ya, Sayang! kamu sama Azka satu kelas. Dan satu, masih ingat pesan papa hm?" tanya sang papa memastikan.

"Tidak boleh nakal, tidak boleh tinggalkan sholat, dan jaga kehormatan!" seru Alisya semangat.

"Pintar, papa tinggal ya, Sayang." Alisya menganggukkan kepala, tangannya meraih tangan papanya dan menciumnya lalu dibalas kecupan di dahinya.

"Bantu Alisya ya, Azka!"

"Siap om!" Ujar Azka ikut mencium tangan papa Alisya. Azka adalah sepupu dari Alisya.

Setelah kepergian papanya, Azka mengajak Alisya menuju kelas mereka. Bel masuk baru saja berbunyi, masih ada siswa-siswi yang berkeliaran di luar kelas.

Kedatangan Alisya menjadi pusat perhatian. Mungkin karena tampilan Alisya yang sedikit berbeda? Melihat Antariksa school adalah sekolah internasional yang hampir semua siswinya mengenakan seragam pendek tanpa hijab.

"Kak, kenapa Aisy dilihatin terus?" gumam Alisya mendongak menatap Azka yang lebih tinggi darinya.

"Karena Aisy cantik dong!" ujar Azka tersenyum gemas dengan tingkah adik sepupunya yang hanya beda beberapa bulan saja.

"Tapi kak-"

"Stt ... udah gapapa nanti kalau ada yang macam-macam kakak kasih paham." ujar Azka menenangkan.

"Assalamualaikum," salam mereka berdua memasuki kelas.

"Waalaikumussalam," jawab semua yang ada di dalam kelas tidak terkecuali guru yang akan memulai pelajaran.

"Oh iya, kelas kita kedatangan murid baru! saya sampai lupa, perkenalkan dirimu Nak," ujar Bu Winda selaku wali kelas dan guru mata pelajaran bahasa Indonesia.

Alisya tersenyum ramah, "baik Bu," ujarnya.

"Halo teman-teman, perkenalkan nama aku Alisya Putri R. pindahan dari Turki, semoga kita bisa berteman baik ya ..." ujar Alisya seraya tersenyum.

Seketika kelas menjadi heboh oleh suara para buaya darat.

"MasyaAllah bidadari ..."

"Senyum mu melelehkan hati abang dek"

"Buaya darat dimohon menjauh!" omel Azka kepada kaum adam di kelasnya.

"Dih siapa lo?" ujar salah satu diantara mereka.

"Adek gua ini jangan macem-macem!" ujar Azka dengan tatapan tajam.

"Pupus harapan dapetin ukhti," batin mereka berteriak kecewa hahaha...

"Sudah-sudah! Berisik saja kalian ini," tegur Bu Winda. "Baik Alisya, saya Ibu Winda, selaku wali kelas 11 IPA 1 dan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia. Silahkan kamu duduk di bangku kosong." lanjutnya.

Alisya tersenyum dan sedikit menundukkan badannya, lalu beranjak duduk di tempat yang dimaksud oleh Bu Winda.

Beberapa siswa siswi yang berada di kelas berdecak kagum dengan penampilan dan atittude Alisya yang sangat sopan.

🌼🌼🌼🌼

Sudah yaaachhh
Don't worry to vote and comen!

White Rose Where stories live. Discover now