48. OLIMPIADE

50 7 3
                                    

🎧 : Shout Out—ENHYPEN

"Kalo kamu belum mencoba, kamu gak bakalan tahu benar atau salah. Salah sekalipun, gak papa, kok. Setidaknya kamu udah menunjukkan keberanian kamu, berani mengambil resiko."
_______________

Selamat Membaca~

🏆

Matahari sudah keluar dari peraduannya beberapa menit lalu. Sinar hangatnya menerpa kota Jakarta dengan lembut. Jalanan kota yang tak pernah lengang kendaraan bermotor itu bertambah ramai seiring dimulainya aktivitas manusia. Polusi udara menyatu bersama bisingnya jalanan. Halte-halte penuh manusia, begitu juga penantian angkutan umum lainnya. Manusia-manusia super sibuk meninggalkan kediaman mereka memulai kegiatan sehari-hari.

Pagi ini sungguh cerah. Burung-burung berterbangan mencari makanan untuk dibawa pulang ketika senja datang. Angin pagi menyapa penduduk kota Jakarta. Beberapa ada yang menikmati lembutnya belaian angin.

SMA Sriwijaya berangsur ramai satu jam usai gerbang besi bercat hitam tersebut dibuka. Pak Baim menebarkan senyum pada semua orang yang melewati gerbang utama. Para murid berpakaian putih abu-abu dipadu almamater biru tua les gold melangkah memasuki sekolah. Beberapa diantara mereka ada yang berjalan gontai, ada pula yang tergesa-gesa, bahkan berlari seperti dikejar sesuatu. Suara motor dan mobil bersahutan di parkiran, diiringi suara tawa dari para siswa-siswi.

Sementara itu di depan ruang guru. Seorang cowok semampai tengah bercermin di ponselnya. Memperhatikan bentuk wajahnya. Seragam putih abu-abu rapi dilengkapi name tag 'Sergio Amarta Setiawan' di kiri kemeja putih yang membalut tubuhnya. Sergio sengaja menggunakan foundation guna menutupi kantung matanya yang menghitam sebab terlalu sering begadang.

Bukan cuma Sergio, seluruh peserta olimpiade yang mewakili SMA Sriwijaya telah berkumpul di sana sejak tadi menunggu keberangkatan mereka. Tas yang disandang terlihat penuh. Karena olimpiade akan diadakan di sebuah gedung milik Kemendikbud selama dua hari. Jadi mereka akan menginap di hotel terdekat yang sudah di sediakan.

Yeoja_chingu:
Semalam gak begadang
lagi, 'kan? 🥲🥺
Sergio, semangat buat besok 😘🥰💗
Kalo ada waktu, aku pasti nonton 😉
Tapi aku selalu ada waktu
buat kamu kok 🤭

Sergio tersenyum kecil membaca pesan dari pacarnya. Bohong jika semalam Sergio tidak begadang, bahkan sampai pukul 02.30 pagi. Ia segera menurunkan ponsel yang tadi diangkatnya setinggi wajah, takut ada orang yang mengetahui kalau ia berpacaran.

"Bang Sergio."

Sergio tertegun tiba-tiba Satra sudah berada disampingnya. Jarak mereka sangat dekat, Satra pasti membaca pesan tersebut. "Apaan, njing?" tanya Sergio, jengkel. Ia memasukkan ponsel berwarna hitam itu ke saku celana abu-abunya.

"Dari pacar, ya?" tebak Satra, cengir kuda.

Sergio mengacuhkan Satra. Ia beralih memasang almamater, lalu membetulkan dasi abu-abu yang tergantung di leher jenjangnya.

"Bang Sergio, pacaran?"

"Kenapa? Cemburu lo?" tukas Sergio datar, seraya memeriksa kerapian pakaiannya.

"Hah?" Satra mengernyit. Kenapa dia harus cemburu?

"Lo gay, ya? Jangan deket-deket deh, ntar lo suka lagi sama gue." Sergio agak menjauhkan diri dari Satra yang semakin kebingungan melihat reaksi Sergio.

AFEKSI (end)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora