Incident

445 28 11
                                    

Ditengah meriahnya lantai dansa, sesosok lelaki menatap malas para bangsawan yang disibukkan dengan tarian mereka, meliukkan badan kesana dan kemari, ia membutuhkan udara segar sekarang juga

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ditengah meriahnya lantai dansa, sesosok lelaki menatap malas para bangsawan yang disibukkan dengan tarian mereka, meliukkan badan kesana dan kemari, ia membutuhkan udara segar sekarang juga. Ia putuskan keluar dari ballroom Castle. Hari ini adalah penobatan raja baru kerajaan Elderington, kerajaan terbesar yang memiliki citra buruk di kalangan masyarakat khususnya masyarakat kelas bawah. Anak sang raja memiliki citra buruk karena dirinya terlibat penggelapan dana pembangunan jalan, serta dikenal dengan sebutan 'lelaki seribu wanita'. Tentu masyarakat tidak asal pilih gelar yang mereka ciptakan, melainkan karena terlihat jelas bahwa anak sang raja dengan nama Othello Of Elderington yang sekarang menjabat sebagai raja baru itu selalu membawa wanita menuju ke kediamannya di kerajaan Elderington, entah seorang wanita dengan gelar tinggi maupun seorang wanita dari kelas bawah.

⊱ ────── {⋆⌘⋆} ────── ⊰

"Astaga!! Beth! Siapa dia?!" Teriak William syok melihat kakaknya berciuman mesra di menara Castle.

"Sutt William! D-dia Count Rowan Raymond, dia kekasihku." Ucap kikuk Elizabeth.

"Salam kenal Marquis William Brixton, tenang saja aku akan menikahinya bulan depan." Sahut Rowan santai.

"Enak saja, kau mampu memberikan apa untuk kakakku? Gelarmu dibawah kami 'Count'." Desak William merendahkan.

"Eits tenang dahulu adik iparku, kau belum tahu kekayaanku kan? Akan ku perlihatkan saat aku melamar kakakmu oke?"

William hanya menatap datar mereka berdua dan menarik kakaknya untuk menuju ballroom, ia takut kakaknya hanya dimanfaatkan para lelaki brengsek, contohnya raja nya sekarang.

"Dimana kembaranmu William? Jangan meninggalkannya kau ingat?" Astaga kali ini William benar-benar lupa dengan kembarannya. Bukan tanpa alasan ia harus selalu bersama adiknya itu, adik William terlalu tempramental. Jika sesuatu hal kecil membuat dirinya marah, ia tak segan-segan mengarahkan pedang pada sang pelaku yang membuat dirinya marah.

"Sial, aku lupa." Ucap William langsung meninggalkan kakaknya. Ia harus mencari adiknya.

William menuju lantai atas dimana tempat hiburan lain berada. Maksud kata 'hiburan' ini merajuk pada sebuah tempat para bangsawan 'nakal' yang ingin berpesta tanpa embel-embel aturan dan tata krama. Mereka akan berpesta dengan para wanita dari kalangan bawah lalu melepaskan hasrat mereka.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Murder On Castle | ENHYPEN Where stories live. Discover now