The Real Plan

98 13 4
                                    

Di sebuah club di daerah Beckton kini Julian terduduk di sudut ruangan bersama minuman alkohol yang terus ia teguk, ia menunggu seseorang saat ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Di sebuah club di daerah Beckton kini Julian terduduk di sudut ruangan bersama minuman alkohol yang terus ia teguk, ia menunggu seseorang saat ini.

Seorang wanita datang dengan pakaian yang lusuh namun tetap cantik walau bajunya begitu buruk. Ia menghampiri Julian.

"Kenapa lagi kau dengan William? Tidak biasanya kau kemari dengan keadaan seperti itu." Wanita cantik itu kini duduk bersama Julian sambil meneguk alkohol langsung dari botolnya.

"Katarina datang..." Lirih Julian.

"Kau tak apa?" Resah wanita tersebut.

"Tidak namun-William terus memaksaku untuk mendegarkan Katarina. Aku benci dirinya, kau tahu itu." Hembusan nafas Julian keluarkan ia pusing sekali hari ini.

"Aku pikir lebih baik kau dengarkan apa yang William ucapkan, William itu tidak pernah bohong Ju, aku rasa kau harus memberi kesempatan kedua untuk kakakmu itu." Ucap wanita itu memberi saran.

"Entahlah nanti aku pikir-pikir lagi."

"Dan dimana yang lain Margaret? Lama sekali, aku tidak suka waktuku terbuang sia-sia." Kesal Julian.

"Sebentar lagi mereka datang, tunggu saja."

Setelah beberapa saat kini yang ditunggu Julian datang, mereka tersenyum cerah melihat Julian dan Margaret bergantian.

"Maaf kami terlambat, tadi kami hampir dikenali oleh salah satu baron Elderington, untungnya dia mabuk hehe, jadi aku bisa mengelabui dia." Ucap salah satu lelaki yang baru saja datang.

"Sekarang mari pikiran apa yang harus di lakukan untuk kedepannya." Titah Julian berfikir.

"Ethan memberitahuku kita semua harus memberitahu William tentang rencana ini, semakin cepat William tahu, semakin baik."

"Lalu siapa yang akan memberi tahu William? Aku sedang ada masalah dengan nya." Ungkap Julian.

"Lebih baik kita semua yang beri tahu William, jika dia marah bisa-bisa ia akan membunuh Ethan karena salah paham."

"Baiklah nanti malam kalian semua kerumahku, kita selesaikan besok malam." Suruh Julian lalu pergi meninggalkan mereka semua.

"Aku bagaimana Ju?" Sela Margaret.

"Kau ikut, kau juga terlibat membantu kami dalam menyusun rencana ingat?" Ajak Julian.

"Baiklah..."

"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Murder On Castle | ENHYPEN Where stories live. Discover now