10. Hated

207 43 0
                                    

How's your day?
Jangan lupa vote dan comment ya

How's your day? Jangan lupa vote dan comment ya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

000

Beberapa tahun telah berlalu, bagi Junkyu. Semuanya berjalan lancar. Dia tidak perlu melihat keluarganya kesakitan lagi di kerajaan. Mereka tidak harus lagi menanggung beban besar itu. Junkyu sangat senang. Mereka mempunyai anggota keluarga baru yang bernama Jaehwa. Anak itu nakal sekali lebih lebihan Jaehan sama Junkyu sendiri.

Dibandingkan dengan kenakalannya, Jaehwa cukup pintar. Ada beberapa kejanggalan yang seharusnya dulu tidak Junkyu abaikan dengan berpikir itu hanya pemikiran anak kecil tetapi ternyata Junkyu sangat salah. Dia menatap rumah yang dikunci dengan kekuatan sihir yang sangat kuat. Ya benar, dibawah pengajaran Asahi. Junkyu kira Jaehwa tidak akan putus asa dengan statusnya sebagai Guardian yang dibuang dengan belajar dibawah pengawasan Asahi. Tetapi, sihir sihir yang sudah Jaehwa modifikasi dengan kekuatan Guardian nya malah menjadi senjata pembunuh paling kuat.

Bahkan Junkyu sampai dibuat tidak bisa menyentuh rumahnya sendiri. Padahal Junkyu harus masuk kedalam sana. Dia harus bertemu dengan Jaehan karena Jaehan satu satunya orang yang bisa menghentikan Jaehwa saat ini sebab Jaehan masih menjadi Guardian paling kuat sepanjang sejarah. Tetapi Jaehwa sudah mengamankan Jaehan terlebih dahulu. Tangan Junkyu memegang erat pangkal pedangnya. Bernafas lelah, mengingat bagaimana bau darah yang tercium dimana mana. Mengingat bagaimana teriakkan meminta tolong dimana mana. Apakah memang ini akhir dari segalanya? Junkyu harus membunuh keturunannya sendiri.

Secara tiba tiba, Junkyu merasakan sebuah pedang menyentuh lehernya. Dia terdiam sebentar lalu menghela nafas sebentar, " kenapa Dam?"

Seseorang yang berada dibelakang Junkyu tertawa miris. Ekor mata Junkyu melihat mata Yedam yang sudah sembab karena menangis. " Lu bakalan bunuh dia apa enggak?"

" Dam,"

" Atau gua harus turun tangan sendiri?"

Kepala Junkyu menunduk. Yedam menginginkan balas dendam atas kematian Minjae. Jika Junkyu tidak segera memberi keputusannya, Immortal benar benar akan hancur karena Yedam sudah tidak lagi terikat dengan peraturan dunia Immortal.

" Lu enggak yakin mau bunuh dia? Bang, jawab gua."

" Gua pasti bakalan beresin ini Dam."

" Harus berapa banyak orang lagi yang—"

Mata Junkyu tertutup saat pedang yang Yedam arahkan ke leher Junkyu semakin menekan leher Junkyu. Tangan Yedam gemetar saking menahan amarah yang teramat sangat. Mata Yedam memancarkan kekecewaan dan kemarahan yang luar biasa yang bahkan Junkyu tidak pernah lihat selama ia berteman dengan Yedam. Saat darah Junkyu keluar akibat luka dari pedang tersebut, seseorang memegang pedang Yedam untuk menghentikan Yedam.

" Gua tau bang, lu marah. Tapi lu enggak bisa lampiasin kemarahan lu sama satu orang aja."kata nya sambil menahan pedang Yedam yang membuat tangannya terluka.

Road To Die -Treasure Where stories live. Discover now