11. Regret

222 45 1
                                    

How's your day?
Jangan lupa vote dan comment ya

How's your day? Jangan lupa vote dan comment ya

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

000

Rencana harus terus berjalan. Orang orang yang merelakan inti kekuatan mereka untuk rencana ini tidak boleh menjadi sia sia. Di dalam lorong yang gelap dalam sebuah kastil yang cukup besar. Kastil yang cukup terurus namun disaat yang bersamaan tidak terurus. Seingat Junkyu, kastil ini adalah tempat penelitian Asahi saat ia masih pangeran.

Tempat yang menjadi rumah kedua Asahi karena Asahi sering belajar di kastil ini dan menghabiskan sebagian waktu nya disini. Di kastil ini juga, teman temannya sering nginep buat belajar bareng Asahi. Tubuh Junkyu bersandar pada tembok sambil menatap kalung yang mempunyai liontin berlian yang sangat bercahaya. Cahaya yang berasal dari inti kekuatan orang orang yang mengharapkan kedamaian kembali.

" Bodoh, tau enggak?! Gimana bisa kamu kalah sama dia?! Kamu tau seberapa banyak prajurit yang maju?! Kamu tau enggak kalau kekalahan kamu udah bunuh berapa ribu orang?!"

Ocehan, teriakkan, dan suara tamparan berkali kali masuk ke dalam telinga Junkyu. Yoshinori yang senantiasa berada disamping Junkyu sebagai tangan kanan Junkyu hanya bisa terdiam bersama Junkyu mendengar suara itu.

" Apa Asahi enggak marah liat Rui kaya gitu?"lirih Junkyu.

Ya, dari tadi adalah suara Rui memarahi Ryun dengan membabi buta. Entah apa yang terjadi dalam kerajaan penyihir. Semenjak Asahi jatuh sakit, Kerajaan Penyihir semakin tertutup. Tak lama kemudian, keluar Ryun dengan wajah penuh bekas tamparan. Yoshinori dan Junkyu menatap nanar Ryun. Kerajaan penyihir seperti kehilangan bagian dari diri mereka.

Walaupun sibuk, tapi Junkyu sedikit tahu tentang Ryun. Dia anak yang sangat baik, mirip sekali dengan Asahi. Sampai tindakan yang Ryun ambil pun mirip sekali dengan pemikiran Asahi. Dia mementingkan perang diatas nyawanya sendiri. Sama seperti Asahi yang menghabiskan hampir seluruh waktu hidupnya untuk belajar agar tidak ada perang besar pecah. Ryun juga rela menunda semua kepentingan pribadi nya demi perang ini sama seperti Asahi yang menunda semua hal yang harusnya dia punya seperti menjadi Raja untuk menstabilkan politik dunia terlebih dahulu.

Bedanya, Asahi tidak kehilangan keluarganya. Bagi Junkyu, Ryun kehilangan sosok keluarga yang seharusnya mendukung Ryun. Hanya Asahi yang selama ini berada disamping Ryun tetapi sejak Asahi jatuh sakit dan terbaring lemah. Ryun berdiri sendirian. Rui tenggelam dalam trauma nya hingga menyakiti hati Ryun. Tetapi, Ryun tidak pernah mengeluh. Meskipun harga dirinya dibuat jatuh oleh Rui, dia tetap harus pergi ke medan perang. Saat berjalan didepan Junkyu dan Yoshinori pun, Ryun masih membungkuk hormat lalu berjalan pergi dengan mata menatap lurus kedepan.

Baik Yoshinori dan Junkyu sama sama tahu arti dari tatapan itu. Tatapan hampa, kakinya mungkin berjalan tetapi dirinya merasa seperti tidak berjalan menuju Medan perang. Tatapan hampa dengan harapan semua penderitaan ini cepat selesai.

Road To Die -Treasure Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon