KLAIM!

6.7K 344 0
                                    

Gavin berjalan menuju lift. Saat lift hampir tertutup, salah satu karyawan kembali memencet tombol agar pintu lift tidak jadi tertutup.

Gavin mengangguk pada karyawan tersebut lalu masuk kedalamnya. Dia menatap lurus ke depan, tapi walau begitu dia masih bisa melihat para karyawan nya dibelakang sana dari pantulan pintu lift.

Dipojok lift Gavin melihat Gabby berada disana, dengan seorang lelaki yang saling berdempetan dengan Gabby, walau begitu Gabby biasa saja bahkan mereka berbincang kecil tanpa menghiraukan sekitar.

Gavin yang melihat itu hanya bisa mengepalkan lengannya dalam saku celana, menahan gejolak aneh dalam dirinya melihat Gabby dekat dengan lelaki lain.

Saat lift berdenting menandakan sudah berada di lantai tujuan, beberapa karyawan yang ada didalam lift bergerak keluar dengan rasa hormat pada atasan mereka yang satu lift dengan mereka.

Lalu pintu lift tertutup hanya menyisakan Gavin, Gabby dan lelaki itu. Lift kembali berdenting dan lelaki itu keluar dari lantai dibawah ruangan Gabby, jadi Gabby masih harus menunggu satu lantai lagi untuk berada di lantai ruangannya.

Menyisakan Gabby dan Gavin didalamnya, Gabby masih tetap berada di belakang Gavin. Dan Gavin masih diam tidak menoleh pada Gabby. Gabbypun sebenarnya heran Gavin berada di lift yang sama dengan karyawan lain. Karna setau Gabby, para petinggi punya lift khusus menuju ruangannya, tapi saat dia menanyakan hal itu pada lelaki yang bernama Dion, katanya lift khusus petinggi sedang diperbaiki. Mengharuskan mereka untuk sementara waktu bergabung dengan lift karyawan, dan Gabby mengangguk mengerti lalu kembali diam karna sudah tahu alasannya.

Lift kembali berdenting pertanda sudah berada dilantai tujuannya, saat hendak keluar dia menunduk hormat pada Gavin untuk berpamitan keluar lebih dulu. Tapi saat hendak melangkah, langkahnya tertahan karna Gavin menahan lengan kemeja Gabby.

Gabby menoleh pada Gavin dengan ekspresi terkejut dan bingung dalam satu waktu.

"Eh kenapa ya pak?" Ucap Gabby hati hati.

"Kamu hanya milik saya Gabby"

"Hah?"

"Kamu akan jadi milik saya dalam waktu dekat Gabby" Tekan Gavin dengan menatap Gabby dengan tatapan tajam.

"Hah?"

"Seutuhnya"

"Bapak sakit?" Gabby mengernyit kebingungan dengan ucapan Gavin, atasannya ini sejak kemarin berbicara hal hal yang tidak dimengerti oleh Gabby.

Gavin tidak menjawab ucapan Gabby, hanya melepaskan pegangannya pada lengan kemeja Gabby. Lalu mendorong pelan Gabby keluar dari lift, dan Gavin dengan cepat menutup pintu liftnya.

Gabby hanya menggaruk belakang lehernya yang tidak gatal. Semakin kebingungan.

"Aneh" Ucapnya lalu melenggang pergi menuju kubikelnya.

To Be Continue
Chapter 23 Update 🧚‍♀️

<21.24— 12 juni 2023>

Anti Romantic [END]Where stories live. Discover now