Chapter 3

304 51 6
                                    

TW : Implisit 🔞 scene

Seorang pemuda menghampiri Yibo dan berkata perlahan di dekat telinganya. "Kau marah, 'kan? Lihat dia bersikap seolah tidak mengenalmu."

Pandangan Yibo masih terarah ke Xiao Zhan. Ia menyaksikan bagaimana iblis itu berbicara dengan pria lain. Xiao Zhan membiarkan pria tersebut berbisik pelan seraya melingkarkan tangan di pinggang ramping Xiao Zhan. Seolah tidak keberatan, iblis itu malah mendekatkan dirinya seraya tersenyum manis.

"Kau lihat, 'kan? Dia bahkan membiarkan dirinya dipeluk orang lain. Kau itu tidak ada artinya bagi dia," ujar pemuda tersebut.

Perasaan marah makin menguat dalam diri Yibo. Seolah mampu merasakan emosi yang ada dalam diri Yibo, pemuda itu mendekatkan dirinya.

"Marahlah. Ayo, luapkan semuanya. Berikan energimu padaku," bisiknya perlahan. Tangannya memegang punggung Yibo. "Untuk apa, kau menahan semuanya. Lepaskan saja. Biarkan dia merasakan bagaimana apa yang seharusnya ia dapatkan."

Suara pemuda itu terdengar begitu lembut, ajakan yang ia bawakan, memang begitu menggoda. Untuk sesaat, Yibo merasa ingin menuruti perkataannya. Namun, kemudian ia terdiam. Ia memejamkan mata, memanjatkan doa dalam hati dan menjernihkan pikirannya. Pemuda itu menghela napas panjang lalu berbalik badan, hendak meninggalkan klub SIN.

Mengetahui mangsanya hendak pergi, pemuda itu yang ternyata adalah Zhao Lei, perwujudan dari Wrath mencekal tangan Yibo.

"Kau mau ke mana? Kita belum sempat bersenang-senang," ujarnya.

Yibo menatap tajam ke arah Zhao Lei. "Lepaskan tanganku," tegasnya.

"Kenapa? Apa kau hanya membiarkan Xiao Zhan Gege menyentuhmu?"

Yibo menghentakkan tangannya berusaha melepaskan diri dari genggaman Zhao Lei.

"Kubilang, lepaskan tanganku," tegasnya sekali lagi dengan suara yang lebih tinggi dari sebelumnya.

Zhao Lei menengadahkan kepalanya seolah tengah mencium sesuatu di udara.

"Pantas Zhan Gege begitu tertarik denganmu, energi yang begitu melimpah, begitu murni. Seharusnya kau membaginya denganku. Aku juga ingin merasakan dirimu."

Mendengar perkataan Zhao Lei, membuat Yibo menyadari siapa yang ada di hadapannya. Salah satu dari tujuh iblis besar yang selama ini dipelajarinya. Pemuda itu sedikit menyesal karena tidak mempersiapkan diri dengan membawa air suci saat masuk ke dalam.

Zhao Lei, The Wrath

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Zhao Lei, The Wrath

"Sayang sekali, aku tidak berminat membagi energiku denganmu. Kau bukan tipeku," jawab Yibo.

Zhao Lei tertawa. "Aku bisa menyerupai Zhan Gege kalau kau mau. Kau pasti tidak akan menyadarinya."

Yibo mencekik leher Zhao Lei dengan tangan yang lain. "Aku jelas akan menyadarinya dan jawabanku tetap tidak. Sekarang lepaskan tanganku atau lehermu yang akan kupatahkan," ancam Yibo.

Alih-alih ketakutan, Zhao Lei malah tertawa. Walau ia akhirnya terbatuk kecil, karena Yibo mengeratkan cengkramannya di leher Zhao Lei.

"Bo Ge, lepaskan dia." Suara lembut Xiao Zhan terdengar di telinga Yibo.

Zhao Lei kembali terbatuk kecil ketika Yibo melepaskan cekikannya. "Zhan Gege, kau seharusnya berbagi kalau menemukan mangsa yang bagus. Kau tahu, kurasa energi dia cukup untuk mengenyangkan kita bertujuh."

"Leilei, kau tahu, kan, kalau aku tidak suka berbagi. Lagipula kalian yang memintaku untuk mengatasi dia," jawab Xiao Zhan.

Zhao Lei mendecakkan lidahnya. Pemuda itu berbalik dan melangkah mencari mangsa lainnya.

"Kau ada perlu denganku, Yibo?" tanya Xiao Zhan.

Yibo kembali teringat akan niatnya semula. Bahwa ia tadinya berniat untuk mengatakan kepada Xiao Zhan bahwa mereka tidak bisa bertemu lagi. Bahwa ia akan kembali meneruskan pendidikannya di gereja, tapi pemuda itu mendadak tidak mampu berkata apa-apa ketika berhadapan dengan Xiao Zhan.

"Urusanku sudah selesai di sini, bagaimana kalau kau mengantarku pulang?" ajak Xiao Zhan.

Mereka berjalan bersama menuju tempat tinggal Xiao Zhan yang terletak tidak begitu jauh dari klub SIN. Selama perjalanan, keduanya terdiam tanpa berbicara sepatah kata pun.

"Zhan Ge, kejadian waktu itu anggap saja kesalahan," ujar Yibo ketika mereka berada di depan pintu apartemen Xiao Zhan. "Aku harus kembali. Sampai jumpa."

"Bo Ge akan meninggalkanku? Kenapa?" Xiao Zhan bertanya dengan wajah sedih dan mata berkaca-kaca. Seharusnya Yibo dapat memberikan jawaban yang tepat sesuai dengan apa yang telah ia persiapkan. "Bo Ge tidak menyukaiku? Apa aku tidak sesuai dengan yang kau harapkan?" Pertanyaan demi pertanyaan dilontarkan Xiao Zhan.

"Zhan Ge ....." Jawaban Yibo tidak sempat terucap ketika lagi-lagi ia merasakan bagaimana lembutnya bibir Xiao Zhan. Dengan satu tangan, iblis itu membuka pintu kamarnya, menarik Yibo dan kembali menutup pintu kamar tanpa melepaskan pagutannya dari bibir pemuda itu.

Belum sempat akal sehatnya kembali, tangan terampil Xiao Zhan mulai menanggalkan celana panjang Yibo.

Satu per satu tekadnya mulai hancur seiring dengan helaian demi helaian pakaian yang dilepaskan oleh Xiao Zhan. Yibo akhirnya tunduk sepenuhnya ketika Xiao Zhan berlutut di hadapan Yibo dan mulai menjilati bahkan mengulum kejantanannya. Sekali lagi Yibo terjatuh dalam dosa yang sama dan lagi-lagi ia tidak menyesalinya.

Begitu pun ketika akhirnya mereka berdua meraih kenikmatan duniawi dalam hubungan terlarang ini. Yibo menikmati setiap desahan, setiap cakaran yang dilayangkan Iblis tersebut saat ia berhasil menyentuh bagian terdalam dari tubuh Xiao Zhan. Pemuda tersebut sepertinya melupakan semua pelatihan yang ia dapatkan, ketika tubuh dengan kulit putih bak pualam milik Xiao Zhan melengkung indah dalam pelukannya.

Xiao Zhan berteriak, menangis dan mengucapkan nama Yibo berulang kali ketika ia akhirnya mencapai kenikmatan tertinggi yang pernah ia rasakan. Rasanya bagaikan sebuah candu. Hal yang ingin ia rasakan berulang kali tanpa henti.

Mereka baru tertidur menjelang pagi. Xiao Zhan terbangun lebih dahulu dan menatap sosok pemuda yang tengah tertidur pulas di sampingnya. Ketika ia melihat Zhao Lei tengah menggoda Yibo, ada sebuah perasaan marah dalam diri Xiao Zhan. Sesuatu yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya. Ia tidak akan pernah membiarkan siapa pun menyentuh apa yang sudah menjadi miliknya.

Iblis itu lalu mengecup leher Yibo. Mengigitnya perlahan hingga berdarah. Ia lalu menggumamkan sebuah mantra seraya mengusapkan darah tersebut di leher Yibo. Sebuah tato berwarna merah terbentuk di leher belakang Yibo. Sebuah tanda kepemilikan yang hanya bisa dihapus oleh dirinya sendiri.

Xiao Zhan mengetahui bahwa ia sudah sangat egois. Namun, ia tidak mau membahayakan Yibo. Bahkan Zhao Lei saja sudah menunjukkan ketertarikan terhadap pemuda itu, bukan tidak mungkin yang lain akan datang mengejar Yibo. Dengan begini, mereka tidak akan berani menyentuh apa yang sudah menjadi miliknya. Posisi Xiao Zhan sebagai iblis terkuat setidaknya akan membuat mereka berpikir ulang. Xiao Zhan mengenakan pakaiannya dan meninggalkan Yibo sendiri. Ia bergegas kembali ke SIN.

The SinnerWhere stories live. Discover now