Chapter 5

269 44 8
                                    

Zhao Lei melemparkan pandangan bertanya-tanya ke arah Xiao Zhan, yang ditanggapi dengan gelengan perlahan oleh Xiao Zhan, pertanda bahwa ia juga tidak mengetahui kedatangan Lucifer.

"Sekarang?" tanya Xiao Zhan.

"Ya. Tuan Lucifer sudah berada di salah satu ruang VVIP di lantai bawah," jawab Peng Chuyue.

Zhao Lei kembali menatap Xiao Zhan, tapi belum sempat ia mengatakan apapun, sang iblis Pride menghampiri Zhao Lei dan menepuk pundaknya lalu berkata, "Tidak apa-apa, mungkin beliau memang ingin membicarakan sesuatu."

Xiao Zhan lalu melangkah pergi bersama Peng Chuyue. Zhao Lei sempat melihat ke arah mereka sebelum akhirnya Zifan kembali menutup pintu.

"Apa-apaan itu? Sejak kapan Lucifer tidak memberitahu kita soal kedatangannya," protes Wu Jiacheng, iblis Greed.

Wu Jiacheng, The Greed

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Wu Jiacheng, The Greed

"Aku khawatir pada Zhanzhan Ge," balas Zhao Lei. Keningnya berkerut berusaha memikirkan kemungkinan demi kemungkinan alasan mengapa Lucifer mendatangi klub mereka malam ini.

"Tapi Xiao Zhan Ge bilang, kalau hal ini bukan apa-apa," ujar Zifan.

"Kau seperti tidak hafal sifatnya saja, Ge," jawab Xia Zhiguang. "Zhan Ge tidak akan mengatakan kalau sesuatu berbahaya. Ia lebih senang menghadapi semuanya sendiri."

"Kekuatannya jelas menurun. Apalagi setelah dia mengikat diri ke pacarnya itu," gumam Zhao Lei. Ia mengetukkan jemari tangannya ke meja.

"Kenapa kita tidak mengikuti Xiao Ge menemui Lucifer?" tanya Jiacheng.

"Wu Gege, apa kau bodoh? Kalau kita semua ke sana, dia pasti akan semakin curiga dan entah apa yang akan dia lakukan kepada Xiao Ge," jawab Zhiguang.

"Tapi kita tidak bisa berdiam diri seperti ini. Xiao Lei sendiri bilang kalau kekuatan Zhan Ge jauh menurun, apalagi ia belum mendapat asupan energi selama beberapa bulan ini."

Mendengar perkataan Jiacheng, sebuah senyuman kecil terulas di sudut bibir Zhao Lei. "Energi, tentu saja. Kenapa aku tidak memikirkan itu?" Ia kembali bergumam, kali ini dengan nada yang jauh lebih ceria, seolah baru saja menemukan jawaban atas pertanyaan yang ia pikirkan.

"Guangguang, apa dia masih sekuat dulu?" Zhao Lei bertanya kepada Xia Zhiguang.

"Dia?"

"Wang Yibo."

"Kalau menurutmu seseorang yang mampu menahanku dengan satu tangan termasuk kuat, maka jawabanku, ya."

Kembali sebuah senyuman menghiasi wajah tampan Zhao Lei. Ia memejamkan mata, berusaha mengirimkan pesan kepada Yan Xujia yang sedang berada di lantai dasar bersama Yibo.

Lucifer datang. Minta Yibo mengatasinya. Katakan kalau Zhanzhan Ge dalam bahaya.

"Kau yakin dengan hal ini? Manusia biasa tidak bisa melawan Lucifer," Jiacheng berkata dengan perasaan tidak yakin.

"Wu gege, kau belum pernah bertemu dengan dia, 'kan? Walau manusia, tapi energinya begitu kuat. Aku yakin kalau ada manusia yang mampu membuat luka ke Lucifer, Yibo akan menjadi salah satunya," jelas Zhao Lei.

Ia menyandarkan diri ke kursi. "Kalau Yibo berhasil, maka kita tidak akan hanya mendapatkan keuntungan dari pulihnya Zhanzhan Ge, tapi juga Lucifer tidak akan berani macam-macam untuk sementara waktu," sambung Zhao Lei. "Kalaupun Yibo gagal, anggap saja dia adalah salah satu korban yang kebetulan berada di tempat dan waktu yang salah."

Yibo baru saja menghabiskan botol keduanya, ketika seseorang duduk di sampingnya. Seorang pemuda dengan wajah yang cukup tampan dan mengenakan kacamata. Berdasarkan aura yang terasa dari kehadirannya, Yibo yakin kalau pemuda ini adalah salah satu dari tujuh iblis utama.

"Aku boleh menemanimu, Yibo Ge?" tanya Yan Xujia.

Fakta bahwa pemuda itu mengenal namanya, makin menguatkan dugaan Yibo.

"Aku tidak butuh ditemani," jawab Yibo tanpa memandang ke arah Xujia. Ia mendengar pemuda itu tertawa kecil.

"Tentu akan beda artinya kalau Zhan Ge yang datang di sebelahmu, 'kan?"

Yibo tidak menanggapi pertanyaan itu. Ia bahkan berusaha untuk tidak menoleh ketika Xujia menyebut nama Zhan Ge, panggilan yang seharusnya hanya Yibo sendiri yang gunakan terhadap Xiao Zhan.

"Yibo Ge, kau datang ke tempat ini, pasti ingin bertemu dengan Zhan Ge, 'kan? Dia memang sudah kembali. Tapi sekarang sedang memulihkan diri. Kau tahu, Ge, dia sekarang jauh lebih kurus," ujar Xujia seraya meminum segelas koktail yang disuguhkan oleh bartender tanpa ia perlu memesan.

"Sungguh, aku tidak mengerti, mengapa Zhan Ge memilih mengikatkan diri kepada seorang manusia. Apalagi seseorang yang berada di jalan lurus sepertimu. Bahkan dia sampai bersusah payah membunuh para iblis kecil yang menghinamu dengan ...." Xujia terdiam sejenak. Ia meletakkan tangannya di dagunya seolah tengah berpikir. "Ah ya, mereka berkata bahwa kau adalah Sang Pendosa."

Yibo sama sekali tidak bereaksi atas perkataan Xujia. Wajahnya tetap tanpa ekspresi sementara ia terus menuangkan isi botol ke dalam gelas dan meminumnya dengan sekali teguk.

"Lalu kenapa? Aku tidak pernah peduli dengan omongan orang dan aku tidak akan mulai untuk peduli karena omonganmu," balas Yibo.

"Mungkin itu juga yang menjadi alasanmu keluar dari gereja untuk mengejar Zhan Ge?" tanya Xujia.

Yibo tidak menjawab.

"Katakan padaku, Yibo Ge. Aku ingin tahu apa yang membuatmu begitu terikat pada Zhan Ge. Bahkan bisa membuatmu meninggalkan semua yang kau percayai. Kau tahu, kalau kami hanyalah bangsa iblis yang suka mempermainkan manusia. Apa kau tidak takut kalau Zhan Ge mempermainkanmu? Meninggalkanmu setelah ia bosan? Atau bahkan menyerap semua energimu sampai kau mati di tangannya?"

Setelah beberapa saat, Yibo berkata, "Aku tidak perlu menjawab pertanyaanmu."

Sebenarnya dalam hati Yibo selalu bertanya akan hal yang sama. Bahkan ketika Xiao Zhan pergi setelah meninggalkan tanda di lehernya, ia masih mempertanyakan hal yang sama. Kalau memang bagi Xiao Zhan, ia tidak lebih dari sekadar permainan, mengapa sang iblis harus repot-repot meninggalkan tanda di tubuh Yibo. Sebuah tanda yang akhirnya ia ketahui sebagai bukti perjanjian darah seorang iblis kepada manusia.

Namun, kalau memang ia berarti bagi Xiao Zhan, mengapa dirinya selalu pergi tanpa memberikan sedikitpun jawaban kepada Yibo? Kini seiring berjalannya waktu, Yibo tidak lagi menginginkan jawaban dari Xiao Zhan. Ia sendiri sudah menyadari kalau apapun jawaban dari iblis tersebut, Yibo tetap akan memilih untuk mengikuti Xiao Zhan. Walaupun ia harus mati karenanya.

Xujia tiba-tiba tertawa kecil, membuat Yibo menoleh ke arahnya. Menyadari bahwa aksinya berhasil memberikan reaksi terhadap Yibo, Xujia tertawa lebar. "Aku hanya teringat Guang Ge, dia selalu saja mengomel kalau Zhan Ge kini sudah menjadi budak cinta."

Yibo baru saja hendak menanyakan maksudnya ketika ia menyadari raut wajah Xujia tiba-tiba berubah. Semua keceriaan yang ada di wajahnya berganti menjadi rona keseriusan dengan tatapan yang penuh kekhawatiran. Pemuda itu terdiam selama beberapa saat sebelum akhirnya mengangguk perlahan.

"Yibo Ge, kau mau bertemu Zhan Ge?" tanyanya kemudian.

"Kau sendiri sudah tahu jawabannya."

"Apa kau akan percaya kalau aku katakan mungkin saja Zhan Ge tengah dalam bahaya?"

"Bahaya apa?"

Xujia mengarahkan badannya hingga berhadapan dengan Wang Yibo.

"Yibo Ge, apa kau sanggup bertarung dengan Lucifer untuk merebut kembali Zhan Ge?"

The SinnerWhere stories live. Discover now