Chapter 6

274 51 11
                                    

Xiao Zhan berjalan mengikuti Peng Chuyue menuju sebuah ruangan yang terletak di salah satu sudut. Beberapa pria bertubuh besar dan mengenakan seragam jas berdiri di dekat pintu. Mungkin bagi orang biasa, mereka hanya terlihat layaknya tukang pukul dengan wajah seram, tapi Xiao Zhan dapat melihat bahwa mereka aslinya adalah para iblis yang menyamar menjadi manusia.

Peng Chuyue mengetuk pintu ruangan, dan terdengar suara mempersilahkan mereka masuk dari dalam. Keduanya lalu melangkah ke dalam ruangan. Hanya ada seorang pria di dalam ruangan, dengan beberapa gadis di sisinya. Terdapat berbagai makanan dan minuman yang tersaji di meja. Beberapa di antaranya terlihat tidak tersentuh sama sekali.

Lucifer memang dikenal dapat menyerupai siapapun dengan mudah. Ia bisa menyesuaikan penampilannya di berbagai belahan dunia. Kali ini, Lucifer memakai sosok seorang pemuda dengan garis wajah yang tegas dan tatapan mata yang sayu. Sepintas terlihat kalau sosok pemuda yang ada di hadapannya lebih terlihat seperti seorang aktor kelas atas daripada sang raja iblis.

 Sepintas terlihat kalau sosok pemuda yang ada di hadapannya lebih terlihat seperti seorang aktor kelas atas daripada sang raja iblis

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Luo Yunxi, Lucifer

"Kau memanggilku?" tanya Xiao Zhan.

Lucifer mengangguk. Ia mengibaskan tangan, seakan mengerti perintah dari si pemuda, para gadis yang ada di sisi Lucifer segera berdiri lalu melangkah keluar.

"Apa ada yang perlu kulakukan?" Xiao Zhan kembali bertanya. Tentu saja, ia menyadari bahwa kekuatannya saat ini tidak bisa mengimbangi aura dominasi yang dimiliki oleh Lucifer. Namun, Xiao Zhan berusaha sekuat tenaga untuk tetap terlihat seperti biasa. Ia dipilih sebagai iblis terkuat dan memimpin ketujuh iblis besar, bukan tanpa alasan.

"Kudengar selama beberapa bulan ini, kau berada di Underworld. Tumben sekali, kau menghabiskan waktu di sana. Biasanya kau lebih senang berada di sini," ujar Lucifer.

"Aku hanya ingin perubahan suasana," balas Xiao Zhan singkat.

"Apakah itu termasuk dengan membunuh belasan anak buahku?"

Xiao Zhan mengetahui kalau aksi spontannya jelas akan terdeteksi oleh Lucifer. Walau ia tidak menyesali atas apa yang ia lakukan, tapi seandainya saja Xiao Zhan lebih berhati-hati, mungkin tindakan yang dirinya lakukan, tidak akan secepat ini diketahui.

"Mereka membuatku kesal." Xiao Zhan kembali memberikan jawaban singkat.

"Karena menghina kekasihmu?"

Xiao Zhan menatap ke arah Lucifer dan mengangkat salah satu alisnya.

"Siapa yang berkata begitu?"

Lucifer menuangkan anggur ke dalam sebuah gelas dan mengangkat gelas itu, menggoyangkannya perlahan. Tatapan matanya terus tertuju ke arah gelas yang ada di tangannya.

"Aku punya caraku sendiri. Apa kau pikir, kalau aku tidak mengetahui semua yang terjadi pada anak buahku? Khususnya orang-orang yang kuanggap penting."

"Dia bukan kekasihku."

The SinnerWhere stories live. Discover now