Sakura POv
Bagaimana harus mengungkapkan betapa besyukurnya aku menjalani hubungan yang sangat berharga ini dengan seorang vampir yang sialan tampan. Dia mencintaiku dan aku merasa dinaungi rasa cinta yang menakjubkan. Melayang dalam pusaran angin gairah yang ia ciptakan. Di dalam Jakuzzi, dia menerbangkan anganku sekaligus menenggelamkan hasratku dalam air yan menjadi sarana kami bercinta. Dia tidak pernah gagal membuatku puas. Dia juga menunjukkan apa itu percintaan yang indah dan sepenuh hati. Bagaimana ada vampire yang begitu mencintai seperti Sasuke di dunia ini. Bagaimana bisa ada vampire yang justru mengajarkan aku mencintai di saat aku sudah tidak percaya kata cinta. Sedikit demi sedikit ia mengisi hatiku sehingga menjadi penuh sampai aku kewalahan. Dan pada akhirnya aku kini tidak akan ragu untuk mengatakan jika aku juga memujanya dan mencintainya.
Dalam langit yang gelap tanpa ada bintang sedikitpun, aku yang berada di Jakuzzi penthouse Sasuke. Merasa kelelahan karena aktivitas kami seperti dipaksa berlari oleh Blair selama beberapa jam. Nafasku terengah dan tubuhku begitu kelelahan. Namun ada rasa puas yang tak terkatakan setelah melalui moment menyenangkan di Jakuzzi. Ini akan menjadi hal yang tak terlupakan seumur hidupku. Apalagi Sasuke menyatakan sesuatu yang membuatku sangat tenang sampai tersenyum tanpa henti.
"Aku mencintaimu Nanako. Aku sangat mencintaimu... "
Aku ingin membalas kata - katanya. Namun air mata kebahagiaanku yang turun, menahanku untuk mengatakan hal serupa. Aku terisak karena sangat bahagia dan bisa jadi momen ini adalah momen dimana aku menjadi orang yang paling dicintai.
Sakura Pov End.
Normal Pov.
Sakura yang tertidur di lengannya ketika berada di Jakuzzi ditatap penuh rasa bersalah oleh Sakura. Dia merasa menyesal harus terus menanamkan delusi yang bagi Sakura, yang ia anggap sebuah kenyataan. Andai saja Sakura menginginkan menjadi vampire hari ini maka ia tidak akan ragu memenuhi semua hayalan Sakura yang selama ini hanya ia wujudkan melalui delusinya. Sayangnya ia tak tega memaksa Sakura menjadi vampire.
"Sampai kapan kau menyiksaku Sakura? Andai saja kau tak secantik dan semanis ini maka akan mudah melupakan hasrat yang terus berkobar. "
Terpaksa Sasuke mati - matian menahan hasratnya yang terus bangkit agar tidak melukai Sakura. ia tidak mungkin membiarkan Nanako yang terlahir kembali terluka karena perasaan primitifnya. Percintaan vampire adalah hal paling liar dan ganas. Tidak akan ada kesempatan untuk berhenti selama beberapa hari jika sudah memulai. Dan tubuh Sakura tidak akan sanggup menahannya. Namun resiko jika vampire yang bergairah tidak bisa ditolak akan membuat Sakura sulit melepaskan diri. Hasilnya pun bisa dibayangkan.
Sasuke pun bangkit dan membawa tubuh Sakura yang memakai bikini ke dalam apartemen. Dia mengambil Bathrobe dan menidurkan gadis itu ke ranjangnya. Untuk malam ini Sakura akan tidur di ranjang yang tidak pernah ia gunakan selama ini. Dan ternyata ranjang itu menunggu Sakura untuk ia tiduri.
Sasuke yang memang menunggu moment ini selama ratusan tahun ingin merasakan seluruh permukaan kulit Sakura di tangannya. Dia ingin merasakan apakah rasanya masih sama seperti dulu. Apakah masih selembut dulu, yang ternyata jauh lebih bagus dari yang dulu.
Jari kuat dan pucat Sasuke mengelus alis Sakura yang menghias kelopak mata Sakura dengan sempurna. Kemudian menuruni ke pipi hangat Sakura yang membuatnya takjub untuk pertama kali bertemu. Dan untuk memuaskan rasa ingin tahunya Sasuke terus menyentuh sambil mencium Sakura. Dia ingin mencicipi rasa bibir indah yang selalu basah dan nampak menggoda di manapun ia tampil.
"Oh sial... aku harus pergi sekarang..." gerutu Sasuke. Dia tahu harus berhenti sekarang juga atau semua menjadi tak terkendali.
Sasuke sangat tidak tahan untuk berada di sisi bella yang begitu menggemaskaan. Dia memilih menju ke tempat Neji dari pada tidak berdaya melawan hasratnya sehingga melakukan hal yang ia tahan mati - matian. Sasuke kembali bergerak cepat melompati gedung - gedung untuk menuju ke tempat temannya yang merupakan salah satu vampire paling disegani di klan Hyuga.
Neji jelas tahu jika Sasuke akan datang. Dia menaruh salah satu produk makanan vampire yang bisa membuat mereka tahan untuk tidak meminum darah manusia. Ada rasa muram kala melihat Sasuke yang muncul di Penthouse - nya.
"Akhirnya kau datang ke tempatku padahal klan kita masih saling bermusuhan," gerutu Neji yang masih sangat enggan mengurusi pertikaian keluarga vampir Uchiha dan Hyuga.
Sasuke duduk dengan tenang, ia memakan apa yang Neji berikan.
"Buat apa? mereka sudah tua dan hidup ribuan tahun malah bertingkah seperti anak kecil yang main perang - perangan. "Neji ingin tertawa karena apa yang ia pikirkan sama dengan Sasuke.
"Kenapa kau samakan manusia dan vampire.""Sekarang apa gunaknya bertikai. Kita tidak berburu manusia seperti dulu. Darah tinggal beli, kenapa masih bertahan dengan ego kuno segala..." ucap Sasuke. Meski membahas masalah klannya, tapi ia masih tidak bisa melepaskan pikirannya dari Sakura yang tertidur dengan cantik.
Neji ingin menjitak kepala Sasuke, tapi apa yang dikatakan oleh temannya itu benar adanya. Jaman sekarang tidak ada lagi peperangan wilayah kekuasaan seperti dulu sebab vampire bahkan sudah membaur hidup bersama manusia dengan menggunkaan cara, yang diproduksi oleh perusahaannya.
"Jika pemikiran mu seperti itu kenapa kau tidak mengatakannya pada klan keluargamu. Merekalah yang ribut tidak terima jika klan Hyuga melewati hutan Uchiha."
"Kau tahu benar bagaimana keras kepalanya mereka. Jadi aku tidak mau ikut gila karena berusaha menyadarkan mereka jika jaman sudah modern."
Kembali Neji dibuat jengkel dengan sikap acuh tak acuh dari Sasuke. Meski apa yang ia katakan benar tapi sikap tetua vampire dari klan Uchiha begitu menyebalkan. Padahal jika Neji mau ia bisa membuat mereka hangus terbakar matahari karena sebagai vampire yang melihat ramalan, ia tahu benar apapun yang mereka takutkan dan kelemahan semua vampire. Itu juga termasuk Sasuke.
"Jadi, apa yang membuatmu datang ke tempatku?" tanya Neji yang juga enggan membahas masalah klannya lebih lanjut.
Untuk kali ini Neji tidak ingin melihat moment Sakura dan Sasuke. Dia ingin semua tetap ada di tempatnya dan berjalan sebagaimana mestinya.
"Aku harus menghindari Sakura atau aku akan lepas kendali."
Hal ini adalah hal yang patut Neji kagumi dari Sasuke. Dia benar - benar begitu mencintai Nanako nya dulu sampai enggan memaksakan dirinya pada Sakura. Tidak seperti vampire lain jika sudah menemukan pasangannya, mereka tidak ragu mengubah siapapun yang mereka inginkan untuk menjadi vampire. Meski itu menyakiti hati pasangannya karena diubah menjadi vampire tanpa ijin mereka.
"Keputusan yang bijak. Apa itu karena rasa bersalahmu?" tanya Neji.
Sebenarnya di masa lalu Neji tahu apa yang dilakukan oleh Nanako tapi ia hanya diam karena tidak ingin ikut campur dalam kehidupan percintaan Sasuke. Dia hanya diam meski Nanako begitu licik. Dan karena ulahnya sendiri ia akhirnya tewas.
"Kau tahu benar jika aku bodoh karena mengabaiakan Nanako saat itu sehingga ia tewas."
Padahal yang terjadi tidaklah demikian, tapi seperti niatnya tadi__ Neji enggan memberi tahu masa lalu dan apa yang terjadi pada Nanako.
"Itu hal paling bodoh yang akan aku lakukan. Maria jelas tidak bisa dipercaya jika menyangkut tentang Nanako."
Sasuke jadi curiga kenapa Neji menyuruhnya menyelidiki masa lalu. Padahal yang ia lihat sudah sangat jelas.
"Aku hanya memberimu saran. Akan lebih baik jika kau tidak melihat atau mendengar dari satu sisi. Lagi pula apa Maria orangnya suka membenci orang tanpa alasan?"
Sasuke tidak menjawab sebab ia tahu benar jika Maria tidak seperti itu.
"Sudalah, tidak ada gunanya mengungkit masa lalu."
Neji pun akhirnya diam. Sasuke tidak tahu jika pertanyaannya akan menjadi jawaban dari kegundahannya di masa depan.
Tbc.

YOU ARE READING
My Pure Vampire
VampireSasuke keliru sudah mengira Sakura adalah Tayuya yang bereinkarnasi lagi. Sehingga ia mencoba mendapatkan Sakura dengan berbagai cara. Hanya saja ketika Sasuke sadar jika Sakura bukan kekasihnya di masa lalu, akankan Sasuke meninggal Sakura begitu s...