Hotel #18

5.9K 122 1
                                    

Keadaan Baran telah lebih baik, tentu saja pria tampan dan mapan itu kini telah berganti baju dengan diikuti Yasmine yang sudah berganti baju. Kedua pasangan beda usia itu memang terlihat sangat romantis akhir-akhir ini bahkan membuat Satya begitu iri.

"Kalian mau pergi?" Tanya Halimah.

"Kita ingin melamar seorang gadis untuk Satya Ma" balas Baran.

"Maksud kamu Satya akan menikah?" Tanya Halimah.

"Iya" balas Baran.

"Pernikahannya saja dengan Yasmine dulu gagal dan kamu menggantikannya Baran. Bagaimana jika hal itu terjadi lagi" balas Alina.

"Jangan khawatir, Satya sudah memikirkannya dan tidak akan bertindak gegabah lagi" balas Baran.

"Mama ikut" balas Halimah.

"Aku juga ikut Baran, Satya keponakanku" balas Alina.

"Lima belas menit, kalau lebih dari itu saya tinggal" balas Baran.

Semuanya telah siap termasuk Satya, Yasmine hanya tersenyum miring saat melihat Alina yang memakai pakaian seksi seperti itu sudah jelas wanita itu ingin menggoda Baran. Yasmine pun menyelipkan tangannya ke lengan suaminya.

"Saya dan Yasmine akan membawa mobil sendiri, Satya akan membawa Mama dan Alina" ucap Baran.

Alina ingin sekali protes namun apalah daya jika Baranlah yang berkuasa di rumah ini sebagai kepala keluarga. Kedua mobil itu kini menuju kediamana Naura untuk melamar wanita tersebut.

Kediamana Naura.
Dirumah kecil itu Naura yang saat itu sedang mengerjakan tugas kuliahnya nampak terkejut saat ada dua mobil yang berada di luar rumahnya dan saat dia membuka pintu nampak Satya dengan pakaian formalnya datang kerumahnya.

"Ada apa?" Tanya Naura.

"Saya membawa keluargaku Papa, Mama tiriku, Tante dan juga Oma" ucap Satya.

"Satya kamu jangan bercanda! Saya tidak pantas untuk kamu. Dan saya tidak sepadan dengan keluargamu jadi saya mohon pergilah" balas Naura dengan rendah diri.

"Tidak, saya sudah berjanji akan menikahi kamu" balas Satya.

Baran maju dua langkah dengan menggandeng istrinya alias Yasmine dan sekarang tengah berbucara dengan Naura.

"Saya Baran Sailendra, Papa dari Satya dan ini istriku Yasmine. Bisa kami masuk Naura" ucap Baran.

"Silahkan" balas Naura.

Didalam rumah kecil yang rapi dan disana memang ada beberapa tugasnya yang masih dimeja tamu, membuat Baran terkesan ternyata memang pilihan putranya tidak mengecewakan memang gadis ini bukan dari keluarga kaya tapi attitudenya sangat bagus. Baran pun mengatakan tanpa basa basi mengutarakan maksud kedatangannya.

"Kami ingin melamar kamu untuk Putra kami, Satya" balas Baran.

"Saya sangat serius dengan apa yang telah saya katakan tempo hari" balas Satya.

"Saya...Saya" balas Naura dengan terkejut.

"Tidak ada penolakan, kamu tahu apa yang akan terjadi jika kamu menolak saya?" balas Satya yang berbisik pada Naura.

"Jadi bagaimana Nak? Saya tidak akan memaksa kamu?" Ucap Baran.

"Saya menyetujuinya" balas Naura dengan takut, pasalnya dirinya tidak bisa menolak lagi karena Satya telah mengancamnya.

"Bagus, seminggu lagi acara pernikahan kalian. Tidak ada pesta hanya ada perayaan kecil-kecilan terlebih dulu mengingat kalian masih kuliah" balas Baran.

"Awhhh" ringis Yasmine yang baru saja anaknya berulah.

Semua orang melihat kearah Yasmine karena suara ringisan yang tentunya membuat semua orang khawatir terlebih lagi Baran.

"Sayang ada apa hemm?" Tanya Baran yang terlihat begitu khawatir.

"Nggak apa-apa Mas, anakmu kayaknya mau main sepak bola dari tadi nendang-nendang terus" balas Yasmine.

"Sepertinya Calon cucu mama nggak suka tempat ini, sebaiknya kalian pergi saja biar Mama yang urus nanti" balas Oma Halimah.

Baran menganggukkan kepalanya dan tentunya membawa istrinya pergi dari sana, tidak lama kemudian Alina langsung bertanya pada Satya. Bagaimana bisa keponakannya ini ingin menikahi wanita miskin macam Naura?

***
Baran kini sudah berada dimobil bersama dengan Yasmine, Baran bertanya pada sang istri ingin pulang atau pergi kemana dulu. Dan yah keduanya kini berjalan-jalan ke Mall, melihat film di bioskop lalu pergi menikmati makan siang. Sungguh mereka terlihat seperti pasangan muda yang tengah dimabuk kasmaran. Setelah selesai menikmati semua itu, Yasmine mengajak suaminya pulang.

"Sebentar sayang, ada telepon" balas Baran.

"Ya" balas Yasmine.

Baran mengatakan pada Yasmine jika sahabatnya Abimana tengah menghubunginya untuk menitipkan Kiraz karena istrinya kembali harus dirawat di Rumah Sakit. Yasmine pun menganggukkan kepalanya tanda ia setuju.


Rumah Sakit.
Baran dan Yasmine telah tiba di RS dimana Sera telah dirawat. Wanita itu nampak lemas bahkan saat melihat Kiraz putrinya yang kini tengah menangis tanpa henti dipelukan Abimana membuatnya semakin sedih. Yasmine mendekati Abimana dan mengambilalih Kiraz, gadis kecil yang telah berusia 2 tahun lebih itu kemudian diam dan masih mendusel-dusel di dada Yasmine.

"Cup cup sayang, ikut Tante ya" balas Yasmine.

"Tante" tangis Kiraz reda dan langsung nemplok.

"Saya nitip Kiraz ya, terimakasih" balas Sera.

"Terimakasih Baran" balas Abimana.

"Sama-sama Bim" balas Baran.

"Dari semalam Kiraz rewel terus, ini masih menunggu pemeriksaan yang lebih lengkap" balas Abimana.

"Ikut Tante dulu ya Sayang, nurut sama Tante dan Om Baran, maaf ya selalu merepotkan kalian" balas Sera.

"Kami pergi dulu ya, jangan lupa beri kabar pada kami. Yukk Om gendong ya, kalau mau nenen nanti ya sayang kita cari tempat yang nyaman dulu" balas Baran yang mengambilalih Kiraz dari gendongan Yasmine.

Keduanya berpamitan dan segera meninggalkan rumah sakit, Abimana sungguh sangat bersyukur memiliki sahabat seperti Baran yang sudah seperti saudara sendiri.


Mobil.
Yasmine meresakan sesak apalagi Kiraz sedari tadi masih mendusel-dusel di payuadaranya. Namun tetap saja wanita cantik itu kesusahan dengan gaun yang digunakannya saat ini. Yasmine menatap suaminya dan meminta suaminya untuk mampir di Hotel saja.

"Mas, mampir ke Hotel aja yukk. Ini kasihan banget kayaknya Kiraz mau nenen dari tadi ndusel ndusel di dada aku" ucap Yasmine.

"Ya sudah kita mampir ke Hotel aja" balas Baran yang kemudian membawa Yasmine untuk pergi ke Hotel.

Baran sendiri dulu memang lebih banyak tinggal di Hotel dibanding di kediamana Sailendra dulu, tapi sejak menikah dengan Yasmine sudah pasti dia akan selalu pulang kerumah karena istrinya berada disana.

Hotel.
Yasmine masuk kedalam kamar terlebih dulu, sedangkan Baran mengikuti sang istri dari belakang dengan Kiraz berada di gendongannya. Baran menurunkan Kiraz di sofa dan membantu istrinya untuk melepaskan gaun yang dipakainya tadi. Baran juga melepaskan pakaian formalnya dan hanya menyisakan boxer dan kaos berwarna hitam.

"Loh Mas kok jadi begini udah kayak dirumah aja, itu juga ngapain dipakai kaosnya" ucap Yasmine dengan memegang perutnya yang memang terlihat besar karena ya bayi mereka kan kembar.

"Enakan begini sayang lebih nyaman, mau pesan sesuatu?" balas Baran.

"Tante nen" ucap Kiraz yang sudah tidak sabar ingin nenen pada sang tante.


Yuhuuu uppp

Sunshine,
22 September 2023

Repost

Cinta Beda Usia✔️Место, где живут истории. Откройте их для себя