Perang Dingin -40🩷

3K 51 0
                                    

Kamar Baran-Yasmine.
Baran membawa masuk nampan dengan mie kuah pesanan istrinya dan tentunya air mineral untuk sang istri. Baran sendiri juga sempat membuat kopi tadi. Baran tersenyum menatap istrinya yang sekarang makin seksi aja apalagi saat ini istrinya masih menyusui Khandra.

"Khandra kebangun hemmm?" Tanya Baran.

"Iya Mas waktu Mas pergi tadi kebangun, mirip banget kayak kamu Mas. Suka nenen" balas Yasmine.

"Bagus dong Yas, biar nggak kelaparan. Hafeez nggak nyusu juga?" Tanya Baran.

"Nggak, anteng aja dari tadi. Tolong ya Mas ini pindahin Khandra. Loh Mas cuma buat satu? Malam malam minum kopi? Nanti nggak bisa tidur loh Mas" balas Yasmine sedangkan Baran dengan sigap memindahkan putranya ke boxnya lagi.

Baran mendekat dan menikmati kopinya, melihat istrinya yang begitu lahap membuat Baran tersenyum. Apalagi masakannya di puji enak oleh jsang istri.

"Enak banget Mas, nggak nyangka loh Mas bisa masak seenak ini. Ayo mas cobain" balas Yasmine yang menyuapi suaminya. Baran menerimanya dan memang jika untuk masakan satu ini memang tidak diragukan lagi.

"Udah sayang, itu buat kamu aja. Mas mau lembur ada beberapa pekerjaan yang harus Mas seleseikan" balas Baran yang kini menyeruput kopinya.

"Tadi Naura ke sini curhat tentang Satya yang membentaknya tadi. Aku sih cuma nyaranin Naura biar Satya kapok buat bentakin Naura" balas Yasmine.

"Hahaha iya Papa juga tahu, tadi sempat ngobrol di dapur. Satya baru meeting tadi, eh tiba-tiba istrinya datang dan minta seblak" balas Baran.

"Namanya juga ngidam Mas. Hahh enak banget. Terimakasih ya Mas" balas Yasmine.

"Jangan langsung tidur sayang, oh Iya Mas bawa ini ke dapur dulu ya, langsung ke ruang kerja. Kalau kamu belum bisa tidur ikut Mas aja" balas Baran dan Yasmine pun mengikuti suaminya, dirinya akan menemani sebentar suaminya lembur.

Yasmine mengekori suaminya dan kini duduk di sofa dengan melihat drama kesukaannya yang sudah lama tidak dilihatnya. Mau tidur juga belum mengantuk gara-gara suaminya tadi. Baran sendiri tersenyum melihat istrinya dengan pandangan penuh cinta. Sesekali dirinya akan mengawasi istrinya yang tengah tertawa menangis kesal saat melihat drama itu. Baran tidak melarangnya karena istrinya ini juga butuh hiburan apalagi mengurus anak juga bukan pekerjaan yang mudah.

Kamar Satya-Naura.
Naura mengganti pakaiannya dengan gaun tidur yang seksi. Naura sengaja melakukannya lihat saja apa yang akan dilakukan suaminya nanti. Meminta maaf atau tetap diam. Tidak lama pintu terbuka memperlihatkan Satya yang membawa mie kuah panas dan pedas dengan air mineral lalu meletakkan di meja.

"Naura, Mas minta maaf. Sebagai permintaan maaf, Mas bawakan Mie kuah buatan Papa untuk kamu?" Ucap Satya yang menelan ludahnya dengan serat sungguh istrinya ini begitu menggoda imannya. Kalau saja tidak sedang perang dingin sudah pasti udah diajaknya bertemput malam ini.

"Oh Papa yang buat ya" balas Naura dengan santainya.

"Iya, kamu tahu kan kalau Mas yang masak hasilnya jadi apa. Ayo sayang cicipi mienya dijamin enak" balas Satya.

"Aku makan ini tapi bukan berarti aku maafin Mas Satya dan malam ini Mas tidur di sofa aja" balas Naura.

"Iya sayang, Mas terima hukuman dari kamu" balas Satya yang pasrah mengikuti apa yang dikatakan istrinya dari pada nanti makin nggak jelas.

Naura memang tidak menyangka Papa mertuanya bisa masak mie seenak ini, Naura bahkan melahapnya dengan habis tidak bersisa lalu setelah selesai mengusap perutnya yang telah kenyang. Satya membawa nampan berisi mangkok kotor itu keluar sedangkan tidak berapa lama Naura mengantuk dan tertidur di sofa.

Beberapa menit kemudian Satya kembali ke kamar dan memindahkan istrinya untuk pindah ke ranjang. Satya pun mengambil selimut dan menariknya sampai batas dada sedangkan dirinya memilih tidur di sofa seperti yang telah dikatakan istri cantiknya.

Morning.
Naura sudah tidak mengalami morning sickness perlahan tubuhnya namun pagi ini saat dirinya melihat sang suami keluar dari kamar mandi dengan handuk tubuh bagian bawahnya telah tertutupi. Wanita cantik itu sangat ingin mengusap perut kotak-kotak suaminya itu namun rasanya itu tidak mungkin teringat jika keduanya telah perang dingin.

Naura memalingkan wajahnya dan kemudian pergi ke kamar mandi, mulutnya komat kamit saat ini. Naura pun memilih untuk mandi dan segera keluar dari kamarnya untuk bergabung dengan keluarganya menikmati sarapan yang begitu lezat. Sedangkan Satya masih heran dengan kelakuan istrinya tadi, kenapa wajahnya memerah saat melihatnya apa istrinya tengah marah padanya.

Lima belas menit kemudian, Naura keluar dari kamar mandi yang dia harap suaminya tak pergi bekerja namun nyatanya suaminya yang telah memakai pakaian rapinya membuat Naura terkejut.

"Sayang, jangan cuekin Mas. Dan maafkan Mas, Mas mengaku salah" ucap Satya yang mengekori istrinya.

"Mas mau ngapain sih, aku mau ganti baju" balas Naura.

"Perang dinginnya dihapus ya, ganti dengan perang panas saja" balas Satya.

"Perang panas? Apa itu Mas?" Tanya Naura yang sudah terpancing dengan ucapan Satya yang aneh itu.

"Mau tahu hemmm? Sekalin praktek aja gimana?" Tanya Satya.

"Halah modus kan?" Balas Naura yang sebenarnya memang menginginkan suaminya hanya saja dirinya masih kesal.

"Beneran ini nggak mau? Sayang" goda Satya.

Naura yang tadinya masih malu dan jaga image kini mulai mendekati suaminya dengan cepat Naura berjinjit dengan kedua tangan yang mengalung indah. Dengan cepat Naura mencium bibir Suaminya dengan ganasnya. Satya pun tersenyum melihat keganasan istrinya.

Satya tahu apa yang tengah di inginkan istrinya, dengan cepat pria tampan itu kini mulai membalas ciuman istrinya yang tentu saja membuatnya tersenyum senang.

Ciuman panas keduanya terlepas namun tangan Satya kini telah berada di kedua buah dada istrinya dan meremasnya kuat.

"Apa kamu mencintaiku Mas?" Tanya Naura yang penasaran.

"Kamu meragukannya? Naura jika aku tidak menyukaimu aku tak akan menghamili kamu" balas Satya.

"Jawabannya hanya ya atau tidak" balas Naura.

"Aku mencintaimu sayang" balas Satya yang tentunya membuat Naura begitu bahagia.

Full part di KK

Full part di KK

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Yuhuuu uppp

Sunshine, 20 oktober 2023

Repost

Cinta Beda Usia✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang