L a u t D a n K i s a h n y a - 3

864 230 447
                                    

3

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

3. Mengukir Kisah Baru?

Lantas bagaimana aku bisa mengukir kisah baru, jika setiap ingin melupakanmu ada hal yang membuatku ingat selalu kepadamu?

- Laut Dan Kisahnya.

***

SEA sudah memastikan semua benda yang tadi ia gunakan sudah dimatikan karena ia akan tinggal kembali di rumahnya.

Sea menghembuskan napas pelan. "Gue harus balik kerumah. Tapi rasanya gue masih belum bisa damai sama masa lalu."

Sea berjalan menuju mobilnya dengan lesuh dan tak bersemangat sama sekali. Sehingga Sea tak sengaja menabrak seorang pengantar bunga hingga bunga-bunga yang dibawa jatuh dan hampir saja rusak.

"Gimana sih mbak?! Jalannya yang bener dong!" kesal pengantar bunga itu memungut kembali bunganya.

"Maaf mas."

Pengantar bunga itu langsung melenggang pergi setelah membenarkan bunga yang dibawa.

Sea memandang kepergian pengantar bunga itu, yang mengingatkannya kepada Laut, mantan kekasihnya.

"Kalau gini terus caranya, gimana gue bisa mengukir kisah baru?!"

"Sedangkan setiap lupain dia pasti ada hal yang bikin gue inget sama dia!"

Sea masuk kedalam mobilnya dan melajukan mobilnya menuju rumahnya.

Terlihat didepan rumahnya, sang mama sudah menunggunya datang dengan senyum di bibirnya.

Sejenak Sea merasa bersalah kepada sang mamanya namun bayang-bayang mamanya pergi kala itu terlintas kembali dibenaknya.

"Andai dulu mama gak pergi mungkin aku gak akan benci sama mama."

Sea pun turun dari mobilnya dengan langkah yang berat.

Selana yang sudah menunggu dari tadi menghampiri Sea dan langsung memeluk putri semata wayangnya itu sangat erat seolah tak dibiarkan pergi lagi.

Rasanya sangat nyaman sekali di peluk mama. Pelukan yang selalu ku impikan kini menjadi nyata, batin Sea.

"Akhirnya kamu pulang juga. Mama khawatir sama kamu Se," ujar Selana melepaskan pelukannya.

"Maaf, saya capek. Saya mau istirahat," ujar Sea lalu mendahului masuk.

Selana memandang punggung Sea yang kian menjauh.

"Mama akan menebus semua kesalahan mama dimasa lalu Se dan mama gak akan biarin kamu terluka lagi," monolog Selana.

***

Suara air mengalir di wastafel menjadi teman Laut malam ini. Tadi siang selepas ia selesai kuliah dan mengantar bunga ia langsung menuju tempat kerja keduanya yang berada di sebuah restoran yang baru saja buka beberapa hari lalu.

Laut Dan Kisahnya (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang