69. That's One of My Skills

4.4K 87 0
                                    

"Perfect," Athes bergumam kecil sambil memperhatikan penampilannya di depan cermin full body.

Nora yang juga sudah sudah selesai menata diri di depan cermin meja rias miliknya segera berdiri dari duduknya, mendekati Athes dengan membawa sebuah bedak di tangannya.

"Mommy lupa memasangkanmu bedak." Nora menaburi bedak itu di telapak tangannya, menggosoknya pelan dan hendak menyapukannya di wajah Athes.

Athes mundur perlahan, balita mungil dengan jas hitam itu menatap Mommy-nya dengan bibir berkerut.

"Aku tidak ingin memakai bedak, itu khusus untuk anak perempuan," tolaknya dengan kedua tangan terlipat di depan dada, menatap Nora yang kini tengah berjongkok jarak satu meter di depannya.

Nora mengerutkan kening bingung, kenapa mendadak putranya jadi menolak memakai bedak seperti ini? Biasanya jika Nora selalu memasangkan bedak untuk Athes balita itu malah biasa-biasa saja dan tidak menolaknya seperti sekarang.

"Athes, kau harus menggunakannya sedikit saja," pinta Nora kembali mendekat.

"Tapi Mommy-"

"Kau masih kecil, sudah sepatutnya harus menggunakan bedak. Itu bukan berarti kau terlihat seperti perempuan," jelas Nora yang telah berhasil menyapukan bedak tersebut di wajah Athes.

Terlihat balita itu menunjukkan wajah masamnya. Nora terkekeh, merapikan rambut Athes yang kini terlihat berantakan.

"Sekarang kau terlihat semakin tampan," pujinya sambil mengecup pelipis putranya.

Pujian Mommy-nya ternyata membuat Athes luluh, balita itu tersenyum lebar. Mengadahkan wajah nya ke atas menatap mommy-nya yang kini berdiri tegak sehabis memasangkan bedak untuknya.

Athes mendekat, memeluk erat paha Nora yang di baluti dress hitam dengan belahan paha samping.

"Mommy juga cantik," celutuk Athes yang membuat Nora terkekeh.

"Kau memujiku?" tanyanya yang di balas dengan gelengan kepala oleh Athes.

"Itu memang kenyataannya Mommy," sangkal Athes.

Nora merapikan dasi kupu-kupu yang terpasang di leher Athes, bahkan saat memasangkan dasi ini. Nora berusaha mati-matian untuk membujuk putranya. Athes sangat tidak suka menggunakan dasi, terlebih dasi kupu-kupu-- tapi Nora menyukainya. Athes tampak imut menggunakan dasi kupu-kupu seperti ini.

Athes dengan perlahan mundur ketika mommy-nya melepas kedua tangan mungilnya yang memeluk pahanya.

Nora berjalan mendekati ranjang, meraih kotak sepatu yang berada tepat di bawah tepi ranjang, membukanya. Meraih isinya dan mulai memakainya.

"Athes, sekarang ayo kita keluar." Tak lupa juga Nora meraih dompet miliknya dan menggenggamnya.

Athes mengangguk, meraih pergelangan tangan mommy-nya, kini  keduanya pun mulai berjalan bersama keluar dari dalam kamar.

"Apa Uncle Mike bersama kita?" tanya  Athes di sela-sela mereka menuruni anak tangga.

Nora mengangguk, "Kami baru saja bertelepon, dia sedang dalam perjalanan. Kita tunggu dia di depan saja," jelas Nora yang dia angguki oleh Athes.

Ngomong-ngomong soal Mike, pria itu memang tidak lagi menginap di rumah Nora semenjak kemarin karena dia telah memutuskan untuk membeli rumah sendiri.

Sejak Mike mengambil alih perusahaan ayahnya sekaligus bekerja sebagai dokter ahli psikologi, Mike memang ingin mandiri, ia membeli rumah sendiri dengan hasil kerja kerasnya dan tinggal di sana tanpa ingin merepotkan kedua orang tuanya.

Bip! Bip!

Terdengar suara klakson berbunyi bersamaan dengan datangnya mobil Mike tepat di depan parkiran rumah Nora.

Athes turun dari duduknya, balita itu dengan cepat berdiri dan meraih pergelangan tangan Mommy-nya yang tengah duduk.

"Mommy, Uncle Mike datang!" seru Athes heboh, menunjuk-nunjuk mobil Mike.

Nora terkekeh melihat ke-antusiasan putranya, wanita itu mengangkat pandang, menatap Mike yang sedang berjalan menuju ke arah mereka.

Sesampainya di hadapan Nora, Mike di buat terdiam sejenak dengan tatapan terpaku pada penampilan Nora malam ini.

Sungguh, wanita itu benar-benar sangat cantik dengan wajah yang terlihat semakin muda.

Berbeda ketika masih bersama dengan Aldrich, tubuh Nora saat itu terlihat kurus dengan garis-garis wajah di sekitar sudut matanya.

Namun sekarang wanita itu terlihat seperti seorang gadis yang baru menginjak masa remaja, tubuhnya yang sangat ideal dengan wajah mulus tanpa kerutan lagi.

"Uncle!" pekik Athes menyadarkan ketika sedari tadi Uncle-nya itu terus terdiam dengan pandangan terpaku ke arah Nora.

Nora menghela napas panjang melihat reaksi Mike yang terlihat berlebihan ketika menatapnya. Mencoba mengabaikan, Nora segera meraih tangan mungil Athes dan menuntunnya untuk memasuki mobil.

Nora mendudukan Athes di atas pangkuannya, Athes yang sudah jenuh melihat Mike yang masih bergeming di tempat tanpa melakukan apa-apa segera mencondongkan tubuhnya ke depan, mendekati setir mobil dan menekan klakson mobil dengan keras.

BIP!

Mike tersentak, hendak melompat ketika mendengar bunyi klakson yang sangat nyaring dan keras.

"Uncle! Ayo cepat, nanti kita akan terlambat!" Athes berteriak dengan nada kerasnya.

Mike mengangguk sekaligus menghela napas melihat tingkah laku balita itu.

Nora yang menyaksikan hal itu ikut tersenyum puas, ia menatap Athes yang kini menatapnya dengan tersenyum.

"Pintar," puji Nora sambil menepuk-nepuk pelan kepala Athes.

Athes memeluk erat perut mommy-nya dan terkekeh, "Itu salah satu keahlianku Mommy," jelasnya bersamaan dengan Mike yang kini memasuki mobil.

Pria itu mendudukan diri di kursi kemudi, menghidupkan mesin mobil dan mulai menjalankan mobilnya meninggalkan perkarangan rumah Nora.

"Kau sangat pintar membuat orang terkejut," gumam Mike di sela-sela ia menyetir mobilnya.

"I'm sorry Uncle," seloroh Athes setengah terkekeh.

Mike hanya mengangguk membalas perkataan Athes, pria itu sesekali mengalihkan pandang menatap Nora yang tengah fokus menatap jalanan padat yang penuh akan kendaraan.

"Kau benar-benar cantik malam ini," puji Mike di sela-sela ia menjalankan mobilnya.

Nora menoleh, menatap Mike dengan tersenyum kecil.

"Mommy memang cantik!" lontar Athes membalas perkataan Mike.

***

Mike menghentikan mobilnya ketika telah sampai di depan sebuah hotel mewah.

Dengan cepat pria itu berjalan keluar dan memutari mobil, mendekati pintu samping kemudi untuk membukakan pintu untuk Nora.

Mike tersenyum, meraih tubuh mungil Athes dan menurunkannya dari atas pangkuan Nora terlebih dahulu, setelahnya pria itu meraih pergelangan tangan Nora, menuntun wanita itu keluar dari dalam mobil.

Mike mengulurkan lengannya pada Nora, meminta wanita itu untuk memeluk lengannya.

Nora yang mengerti terdiam sejenak sebelum mengulurkan tangan memeluk lengan Mike.

Mike tersenyum puas, pria itu pun segera berjalan memasuki hotel dan menuntun Nora masuk, tangan sebelahnya yang menganggur dengan cepat meraih tangan mungil Athes.

Kini ketiganya berjalan seperti keluarga bahagia dengan Mike yang kini berprofesi sebagai seorang ayah.

***

Vote+komen

Follow, klik 👉meserrine

Karyakarsa @Meserrine, follow ya ....

Meniduri Wanita Lain [END]Where stories live. Discover now