01. Privasi

418 13 0
                                    


01. Privasi

Aurora paling anti membagikan nomor ponselnya pada siapapun.

Ya... meski tidak se-anti itu juga, tapi Leo merupakan orang yang ditemuinya di aplikasi teman virtual yang Aurora mainkan bersama Sarah kemarin, kebetulan bosan. Jadi Aurora sama sekali tidak tahu menahu soal cowok itu.

Meski memang mereka terlihat seperti orang sudah kenal lama di chat walaupun baru kenal beberapa hari yang lalu.

Aurora hampir menabrak pintu kelas. Kalau saja gadis itu tidak segera sadar dari pikirannya.

"Gimana sih neng jalan, masa harus aa tuntun." celetuk seorang cowok yang menyandar di tembok samping pintu.

Aurora mendelik sinis, masuk ke kelas, melempar tas mengabaikan seruan temannya yang bertanya ada apa dengannya.

Aurora menghembuskan napasnya, tidak sengaja melihat ponsel yang menampilkan notifikasi.

Leo: sekolah?

Iya nomornya sudah Aurora simpan, sebenarnya Aurora tidak setakut itu juga sih pada laki-laki itu, tapi tetap saja waspada, Leo kelihatan asik, tapi Aurora tidak tahu yang sebenarnya, kan? Ah, tetap saja bahasanya Aurora takut.

Aurora: iya

Leo: yg rajin
Leo: ntar gue jemput

Aurora mendelik.

Aurora: halu le
Aurora: kita beda skolah kalo lo lupa
Aurora: beda kota juga

Leo: masalah?

Aurora tahu itu hanya candaan, mana mungkin Bandung-Jakarta cuma buat jemput Aurora? Yang notabenenya mereka belum tahu satu sama lain, belum pernah ketemu. Apalagi masih sekolah, buang-buang waktu kalo beneran. Masa mau anter Aurora terus dia balik lagi ke Bandung?

Aurora: terserah lo le
Aurora: lo kenapa sih kepikiran chat ke nomor gue?????

Leo: biar enak

Aurora: apa bedanya sm aplikasi sebelumnya?

Leo: takut dikira selingkuh

Aurora: punya cewe lo?

Leo: mau daftar?

Aurora: gjls

Aurora agak membanting ponselnya, mengurut kepalanya yang pusing karena semalam tidurnya tidak tenang. Gadis itu terlonjak ketika suara laki-laki mengagetkannya.

"Lo tuh apaansih, Kennnn!"

"Masih pagi, Ra, jelek banget muka lo."

Aurora menyungut kesal, "Mau pagi, siang, sore malem muka gue emang jelek!"

Yang dikesali justru tertawa, "Bukan jelek gitu maksud gue elahhhh baper lo." katanya menarik pipi Aurora.

Aurora memaki sekali lagi, sebelum bertanya, "Sarah mana?"

"Gue umpetin,"

Aurora melirik sinis, kembali menghadap depan, mengabaikan temannya itu.

"Sarah lo udah dateng," Kenan kembali berujar lagi ketika melihat seorang cewek di pintu kelas.

"AURORAAAA!"

"SARAAAAAH!"

Mereka berdua mendramatisir kelas, semua penghuninya menengok ke dua gadis itu. Yang satu memasuki kelas, yang satu beranjak dari bangkunya.

Beberapa langkah lagi, Aurora berkacak pinggang membuat Sarah yang tadinya mau memeluk jadi mundur selangkah. Was-was.

"Bener-bener ya lo, Sar."

virtual feelingsWhere stories live. Discover now