12. Dendam

160 14 0
                                    


12. Dendam

"Sar, kok bisa kenal sama orang Bandung? Kampungnya di Bandung apa gimana?"

Pagi-pagi di sekolah Kenan sudah mencecar Sarah dengan pertanyaan-pertanyaan tidak penting.

Yang mulai dari nanya ke Sarah gantengan Leo apa Kenan, rumahnya si Leo dimana, Leo suka dateng ke rumah Aurora apa enggak, suka ngasih cireng apa enggak, sampe nanya kampung Aurora di Bandung apa bukan.

Sarah cuma agak ketawa aja sama pertanyaan ke tiga dari Kenan. Dateng ke rumah apanya, ketemu aja belum pernah.

"Ken, gue aja nggak tau dia punya pacar, dia nggak cerita, jadi jangan nanya sama gue oke?????"

"Masa pura-pura?"

Sarah menghela napas, "Gue nggak bilang dia pura-pura anjir-

"Tapi lo bilang lo nggak tau."

"YA BUKAN BERARTI DIA PURA-PURA DONG!"

Sarah emosi, Kenan emang bener-bener. Pagi-pagi buta udah jemput, Sarah masih mandi tadi jadi buru-buru. Udah bilang nggak mau ikut bareng, Kenan malah maksa nunggu.

Sarah paling nggak suka dia lama kalau lagi ditunggu orang.

"Lo sensi banget-

"Ya lo diem, Ken!"

Kenan mengatupkan bibir, kemudian mendengus, bingung kenapa harus menurut.

Pintu kelas terbuka lebar, menampilkan Aurora sambil memainkan ponsel. Kenan memperhatikan cewek itu sampai mendekat.

Aurora baru mendongakkan kepala setelah berada di samping Kenan.

"Awas, Ken." ujar Aurora.

Kenan beranjak karena memang itu tempat duduk Aurora, sementara Sarah di sampingnya cuma memperhatikan gerak-gerik Kenan.

Aurora duduk, meletakkan ponsel, menoleh ke Sarah yang masih menatap Kenan. Aurora kemudian menoleh ke Kenan yang masih berdiri di sampingnya.

"Lo masih ada urusan sama Sarah?" tanya Aurora.

"Kenapa emang?" Kenan bertanya balik, menaikkan alis.

"Ya gue pergi-

"Nggak ada,"

Aurora gantian menaikkan alis, menatap Kenan yang berbalik, tapi bukan ke bangkunya melainkan keluar kelas.

"Lo beneran pacaran sama Leo?" tanya Sarah. Aurora menggedikkan bahu, tapi kemudian gadis itu diam, mengangguk, "Iya,"

Sarah melotot, "Kok nggak cerita-cerita????"

"Kemaren tuh lupa-

"Parah banget asli lo tuh,"

"Yaudah sih kan sekarang udah tau,"

"Ya basi lah,"

"Lo udah tau dari kemaren ya anjir!"

"Bukan dari elo,"

"Da-

"WOI SARAH ANJING KELUAR LO!"

Mereka berdua terlonjak kaget, terutama Sarah yang langsung berdiri ketika melihat Luna, sepupunya masuk kelas diikuti teman-temannya.
"Apa-apaan sih, Lun?" Sarah bertanya.

Aurora ikut berdiri, Sarah sudah maju menghadap Luna.

"Heh, monyet ya lo!" Luna menarik lengan baju Sarah membuat Aurora melotot, gadis itu ikut maju. Apa-apaan Sarah ditarik-tarik begitu?????

"Lo diem! Nggak usah ikut campur!" tunjuk Luna, Aurora berhenti di tempatnya. Menatap Sarah yang menyuruhnya untuk diam saja.

"Lo kenapa sih, Lun?" Sarah bertanya.

virtual feelingsDonde viven las historias. Descúbrelo ahora