Bab 12 : Pelarian Diri

280 16 1
                                    

Di suatu tempat yang berada di multiverse lain terlihat dunia yang begitu kacau. Terlihat beberapa kerajaan yang sedang berperang melawan sebuah organisasi kriminal yang begitu besar. Peperangan yang begitu besar telah terjadi sekitar 3 hari 3 malam tanpa henti.

Perkumpulan kerajaan yang memiliki jumlah pasukan sekitar 2 juta orang dan untuk organisasi kriminal hanya memiliki 50 orang peserta yang berada di dalamnya.

Terlihat salah satu dari anggota kriminal yang terlihat sedang membaca mantra dan mulai melakukan segel tangan untuk memanggil sesosok monster yang begitu mengerikan.

Monster tersebut memiliki panjang 150 meter, tinggi 100 meter, dan panjang 90 meter. Makhluk yang begitu menyeramkan yang di panggil dari alam bawah, monster yang hanya memiliki satu mata yang berwarna merah di kepalanya.

Monster tersebut bernama Guyhi, monster legendaris berekor 12 di alam neraka. Guyhi mulai mengaum dan membuat getaran yang terasa di atas permukaan tanah.

Para aliansi mulai menyerang monster tersebut dengan kekuatan yang mereka miliki. Pertarungan yang begitu sengit dan berdarah terjadi diantara kedua belah pihak.

Setelah mereka menyerang monster tersebut terlihat beberapa anak monster yang lagi dari tubuh induk monster yang telah mereka potong. Di kondisi ini mereka terlihat begitu terkejut dan panik karena hal tersebut.

Di sisi lain terlihat pemimpin kelompok kriminal yang sedang memfokuskan matanya ke arah bulan untuk membuat ilusi bagi semua orang yang melihatnya.

Kembali di sisi Guyhi, terlihat Guyhi yang sedang terkurung di sebuah sihir sangkar yang begitu kuat. Sangkar atau kurungan tersebut di buat oleh 20 orang yang memfokuskan mana mereka ke dalam kurungan tersebut untuk menjaga supaya monster yang berada di depan mereka tidak lepas.

Terlihat dari atas langit setelah pemimpin kelompok kriminal tersebut menyelesaikan misinya. Terlihat bulan yang mulai memerah seperti warna merah darah.

Hawa dingin dan mencekam mulai di rasakan oleh semua orang yang berada di area pertarungan. Di dalam tanah terlihat tunas tanaman yang mulai muncul dan setelah terkena cahaya bulan merah, tunas tersebut mulai tumbuh dengan begitu cepat.

Setelah beberapa saat terlihat tanaman tersebut yang mulai tumbuh lebih besar dan lebih tinggi. Tunah tersebut mulai berhenti tumbu ketika tunah itu telah mencapai ketinggian 150 meter. Pohon tersebut mulai mengeluh bunga mawar yang berwarna kan merah darah.

Setelah bunga itu mekar, terlihat getah dari pohon tersebut yang mulai membungkus semua mahkluk hidup yang melihat sinar rembulan tersebut.

Beberapa saat kemudian terlihat lah sebagian besar dari orang orang yang bertanggung di medan pertarungan telah terbungkus oleh getas yang di keluarkan oleh pohon mimpi.

Terlihat orang orang yang tersisa di medan pertarungan hanya pemimpin kelima kerajaan dan beberapa orang dari kelompok kriminal.

Setelah semua pasukan telah tertelan oleh pohon impian dari atas langit medan pertempuran mulai muncul retakan dimensi dan setelah beberapa saat terlihat seorang wanita yang muncul dari dalam retakan dimensi tersebut.

Saat retakan dimensi itu terjadi, terlihat semua orang yang tersisa di medan pertarungan tersebut terlihat begitu panik karena aura yang begitu menakutkan dari cepat dimensi tersebut.

Wanita tersebut terlihat terluka di beberapa bagian dan wanita tersebut mulai terbang menjauhi retakan dimensi tersebut dengan begitu cepat. Dari dalam retakan tersebut keluar lah kepala naga emas yang begitu besar. Sesaat kemudian terlihat naga tersebut yang mulai merubah tubuhnya menjadi seorang manusia.

Nama naga tersebut adalah Yokyu, Yokyu adalah bahwa Rimuru yang bertugas menjaga demensia. Yokyu adalah laki laki yang berusia sekitar 30 tahun.

Terlihat Yokyu yang mulai memasuki dunia tersebut dan membuat semua yang berada di sana menjadi ketakutan karena aura yang di keluarkan oleh Yokyu. Menyadari hal tersebut Yokyu mulai menarik semua auranya yang bocor dan mulai memperbaiki celah dimensi yang berada di belakangnya.

Terlihat wanita tersebut yang sangat ketakutan dan mulai terbang tanpa arah. Ia mulai beradu nasib untuk membuka celah dimensi yang akan menghabiskan seluruh kekuatannya.

Tanpa pikir panjang wanita tersebut mulai membuka celah dimensi dan mulai memasuki lubang tersebut. Tanpa di sadari oleh wanita tersebut ia tak sengaja mulai memasuki lubang cacing yang begitu dalam dan panjang.

Yokyu yang menyadari hal tersebut terlihat sedikit kecewa karena mangsanya berhasil lolos begitu saja. Yokyu yang tak mau menyerah mulai mengikuti wanita tersebut dengan kecepatan cahaya.

Wanita tersebut adalah seyi seorang dewa pencipta dari multiverse lain. Tak terasa seyi telah melewati lubang cacing tersebut selama 6 tahun lamanya.

Terlihat seyi yang telah berhasil keluar dari lubang cacing tersebut dan ia terdampar di sebuah danau yang begitu indah. Seyi mulai berlari untuk menghindari dari kejaran Yokyu yang mengikuti nya masuk ke lubang cacing.

Seyi mulai mencari sebuah kota dengan salah satu skill yang ia miliki. Setelah beberapa saat mencari akhirnya Seyi menemukan sebuah kota yang sangat dekat dengan posisinya saat ini.

Setelah itu Seyi mulai berlari kearah desa tersebut dan setelah beberapa saat akhirnya seyi telah berhasil menuju ke kota terdekat untuk menghilangkan jejaknya.

Setelah sampai di bukit kota, terlihat Seyi yang begitu terpana karena pemandangan kota tersebut yang begitu indah dan menakjubkan. Seyi melihat sebuah kerajaan yang begitu megah dan besar serta di atas kota tersebut Seyi melihat beberapa pulau terapung yang begitu indah.

Di dalam kota Seyi melihat sebuah kolosium yang begitu indah, serta bangunan bangunan kota yang begitu indah dan tertata dengan sangat rapi.

Seyi mulai menuruni bukit tersebut dan setelah beberapa saat perjalanan Seyi melihat pemandangan kebun buah buahan di sepanjang jalan.

Terlihat beberapa monster dan manusia yang sedang berlalu lalang di kota ini. Seyi terlihat begitu heran akan hal tersebut, karena yang ia tau monster dan manusia seharusnya tidak bisa hidup berdampingan.

Di sisi kebun terlihat beberapa ras yang sedang melakukan panen hasil kebun mereka, terlihat mereka yang begitu bahagia karena hal tersebut. Semua ras saling tertawa satu sama lain, tak ada permusuhan di kota ini.

Seyi terlihat terdiam sebentar untuk mengamati pemandangan langka tersebut. Setelah beberapa saat mengamati ia mendengar seseorang yang sedang memanggilku. Setelah itu Seyi mulai melihat kearah suara yang memanggilnya.

Terlihat seorang anak goblin yang menawarinya sebuah apel yang baru saja ia petik. Seyi yang melihat itu kemudian mulai menerima hadiah yang di berikan oleh anak goblin tersebut dengan senang hati.

Terlihat senyum tulus dari wajah Seyi yang telah lama hilang karena perbuatan yang di lakukan oleh para ciptaan nya. Seyi mulai melihat kearah langit dan mulai membayangkan masa lalunya yang begitu suram dan pedih.

















....... BERSAMBUNG.......

√Rimuru Tempest ~ Reruntuhan (END) Where stories live. Discover now