Bab 16 : Planet Sen

152 10 0
                                    

Seyi terlihat begitu serius saat menjelaskan nya, sampai sampai tak terasa air mata keluar sendiri membasahi pipinya. Melihat hal tersebut Rimuru mulai mendekati Seyi dan secara perlahan menyeka air mata yang membasahi pipi Seyi.

Melihat hal tersebut terlihat aura kebahagiaan dari diri Seyi karena baru pertama kali ada seseorang yang begitu perhatian terhadapnya. Rimuru mulai berkata kepada Seyi bahwa itu tak masalah baginya dan Rimuru memberi dua pilihan kepada Seyi.

Pertama adalah dia akan membantu memulihkan dunia nya atau yang kedua, Seyi tetap tinggal di Kerajaan ku. Mendengar hal tersebut Seyi sempat berpikir sejenak untuk memilih jawaban yang terbaik ketika menjawab pertanyaan dari Rimuru.

Setelah beberapa saat berpikir akhirnya Seyi memilih untuk tinggal di kota ini tapi sebelum itu Seyi memohon kepada Rimuru untuk membantunya menata ulang dunia yang telah ia buat.

Mendengar jawaban yang di berikan oleh Seyi terlihat wajah Rimuru yang terlihat puas akan jawaban yang di berikan oleh Seyi. Rimuru mulai menggenggam erat tangan Seyi dan berkata kepada Seyi apakah ia siap untuk berangkat sekarang menuju ke dunia yang telah di buat oleh Seyi.

Terlihat wajah terkejut Seyi karena Rimuru langsung menyetujui permintaan yang egois itu, terlihat Seyi yang mulai beranjak dari tempat duduknya dan mulai berdiri untuk memeluk Rimuru.

Rimuru yang melihat itu sedikit terkejut akan pelukan yang di berikan oleh Seyi secara tiba tiba. Terlihat Seyi yang mulai berkata bahwa ia sangat bersyukur telah menemukan sosok yang begitu baik dan mau membantu nya.

Setelah berpelukan beberapa saat Seyi bertanya kepada Rimuru tentang bagaimana cara mereka agar bisa kembali ke dunia yang telah ia buat. Mendengar pertanyaan tersebut terlihat Rimuru yang mulai menatap mesra Seyi dan mulai menciun kening Seyi.

Seyi yang melihat itu sangat terkejut karena Rimuru menciumnya tanpa sepatah katapun, tetapi di dalam lubuk hatinya ia begitu senang karena telah menemukan sesosok laki laki yang bersedia menyayangi nya.

Rimuru mulai membuka gerbang dimensi yang bisa mengirim penggunanya untuk berpindah ke suatu planet dengan kemauannya. Melihat hal itu terlihat Seyi yang sangat terkejut karena ia tau bahwa orang yang memiliki gerbang dimensi adalah dewa terkuat di alam semesta ini.

Rimuru dan Seyi mulai memasuki gerbang tersebut, terlihat Seyi yang mulai memegang erat tangan Rimuru. Setelah mereka berdua memasuki gerbang tersebut mereka berdua telah sampai di tata Surya planet Sen.

Terlihat sekali lagi Seyi yang sangat terkejut dan begitu kagum akan sosok Rimuru yang begitu hebat dan mempesona. Rimuru mulai membopong Seyi dan hal itu membuat Seyi seketika merona akan perilaku yang di berikan oleh Rimuru.

Rimuru mulai membuka sebuah layar yang menampilkan situasi dari planet Sen saat ini. Terlihat para penghuni planet Sen yang banyak melakukan peperangan dan kejahatan di mana mana.

Melihat hal tersebut Rimuru bertanya kepada Seyi apakah ia harus memusnahkan nya atau memberikan mereka pelajaran yang berharga untuk mereka ingat.

Mendengar pertanyaan dari Rimuru, Seyi langsung memilih opsi yang kedua untuk semua makhluk yang telah ia ciptakan. Rimuru yang sudah tahu akan apa yang ia lakukan mulai ber teleportasi menuju ke medan perang yang terjadi di sana.

Saat kedatangan Rimuru, terlihat awan perang yang sebelumnya hitam mulai berubah menjadi cerah dan terlihat keduanya yang mulai turun dari langit dan membuat seluruh medan pertempuran menjadi terhenti.

Para manusia dan monster yang bertarung mulai menghentikan pertarungan nya dan mereka melihat dua makhluk asing yang turun dari langit. Terlihat dunia Sen yang begitu kacau dan gersang.

Hanya sedikit pohon yang bisa hidup di dunia tersebut, pertumpahan darah terus terjadi seiring berjalan nya waktu. Mereka semua bertarung hanya demi memperebutkan wilayah yang masih asri untuk mereka tinggali.

Rimuru dan Seyi mulai turun ke tanah untuk melakukan tahapan yang selanjutnya. Di sisi lain terlihat kedua belah pihak yang begitu ketakutan akan kedatangan dari Rimuru dan Seyi yang membuat perubahan cuaca dan aura di medan pertarungan.

Rimuru kemudian memanggil pemimpin dari kedua belah pihak untuk datang ke hadapannya. Mendengar hal tersebut terlihat pemimpin dari kedua belah pihak yang begitu panik akan hal tersebut.

Para pemimpin kedua belah pihak mulai maju ke hadapan Rimuru dengan keringat dingin yang membasahi tubuh mereka.

Di sisi lain terlihat Seyi yang bertanya kepada Rimuru tentang apa rencana yang akan dia lakukan. Mendengar pertanyaan tersebut, Rimuru mulai menjelaskan bahwa ia akan bertanya kepada para pemimpin pasukan di kudus belah pihak.

Setelah beberapa saat akhirnya kedua pemimpin dari kedua belah pihak mulai sampai di depan Rimuru. Terlihat keduanya yang mengeluarkan keringat dingin begitu banyak serta seluruh badan yang menggigil.

Rimuru mulai bertanya kepada keduanya tentang apa tujuan kedua belah pihak melakukan pertempuran kali ini. Mereka berdua mulai terdiam dan setelah hening beberapa saat akhirnya pemimpin dari pasukan Elf mulai menjawab pertanyaan dari Rimuru.

Pemimpin dari pasukan Elf mulai memperkenalkan namanya, namanya adalah chelsea dia adalah pemimpin monster di daratan timur. Chelsea mulai menjelaskan bahwa alasan mereka melakukan pertarungan adalah para ras monster hanya ingin mempertahankan tanah yang di wariskan oleh para leluhur.

Setelah mendengar penjelasan panjang lebar dari Chelsea, Rimuru mulai menatap tajam kearah Pemimpin pasukan manusia untuk menjelaskan tentang apa alasan mereka menyerang para monster.

Melihat tatapan tajam dari Rimuru pemimpin para manusia terlihat begitu ketakutan dan gemetar akan tatapan dari Rimuru. Pemimpin pasukan manusia mulai memperkenalkan namanya dengan nada yang sedikit terbata bata.

Pemimpin pasukan manusia mulai memperkenalkan dirinya sebagai Albrecht, dan mulai menjelaskan alasan nya menyerang para monster. Albrecht menjelaskan bahwa alasan para manusia menyerang para monster adalah untuk merebut kawasan yang di miliki oleh para monster.

Perbedaan antara wilayah yang di miliki manusia dan monster sungguh sangat besar, wilayah yang dimiliki oleh para manusia rata rata adalah tanah yang gersang dan banyak orang yang kekurangan air di mana mana.

Di sisi para monster mereka memiliki hutan hutan yang begitu lebat dan banyak memiliki sumber air yang melimpah di mana mana. Mendengar penjelasan tersebut Rimuru mulai menatap kearah Seyi dengan sedikit wajah malah.

Seyi yang melihat hal tersebut mulai menjelaskan kepada Rimuru bahwa itu bukan semuanya adalah kesalahannya karena ini adalah planet pertama ciptakan nya yang di huni oleh makhluk hidup.

Mendengar hal tersebut terlihat Rimuru mulai pasrah dengan Seyi. Setelah beberapa saat kemudian Rimuru mulai memanggil ratu roh, dan langsung muncul beberapa ratu roh dan para bawahan nya yang mengikuti kepergian dari ratu mereka.
















._._._._.BERSAMBUNG._._._._.

√Rimuru Tempest ~ Reruntuhan (END) Where stories live. Discover now