SEPULUH_NEED HIM

1 1 0
                                    

Catatan Author: 

Setelah hiatus cukup lama muncul rasa rindu yang berat dan kini saya akan berusaha menamatkan kisah ini. Setidaknya jika lewat di beranda anda jangan di skip. Kasihanilah penulis yang mulai memasuki usia 30 dalam hidupnya ini. Terima kasih. Selamat membaca.



SEPULUH_NEED HIM

Abelia

Bagaikan potong film dalam hidupnya kini Abelia tengah mencoba meremajakan diri. Definisi meremajakan diri adalah posisi ketika hati memang ingin kembali muda dan kebanyakan tingkah yang akan dilakukan adalah mengulang kembali masa muda menjadi lebih baik meski memang usia sudah cukup dewasa namun adakalanya kembali ke masa muda menjadi bagian penting dari sisi-sisi yang hilang saat melewatinya. Inilah yang terjadi pada Abelia sekarang.

Melihat ada suara deru motor yang berhenti di depan pagar rumahnya dan melihat siapa pengendara yang melepas helmnya kini Abelia jadi teringat masa lalu. Masa dimana mereka pertama kali bertemu. Masa dimana wajah sumringah Abiw yang tengah membuka pintu pagar serta berjalan pelan sembari menenteng plastik yang Abelia tebak isinya adalah ice cream vanilla membuat Abelia merasakan perasaan yang dulu sangat mekar.

"Lo udah ngancem Doni, Keara dan sekarang nyokap gue. Apa kelebihan lo cuma dalam hal mengancam dan berkelahi?" tutur Abelia.

"Gue emang punya banyak kekurangan sweetie dan sebaliknya lo punya banyak kelebihan. We're completing each other." Abelia hanya mendengus kesal sedangkan Abiw menyerahkan kantung yang Abelia bisa lihat isi nya.Ice cream.

"Sekarang lo mau suap gue dengan benda kayak gini? Lo emang benar-benar gila." teriak Abelia kesal.

"Shhhttt! Jangan marah-marah terus. Tugas lo sekarang buka cup ice cream nya. Terus lo makan." Abiw memang tidak serius menanggapi apapun. Abelia menatap kesal dan tanpa buang waktu Abelia balik badan hendak kembali ke rumah nya.

"Abis lo makan ice cream nya. Gue dengarkan semua keluh kesah lo. Gimana?" Abelia mulai berpikir dan akhirnya mengangguk.

Mereka duduk di kursi tamu di depan rumah Abelia. Karena Abelia masih menaruh curiga pada Abiw. Abelia tidak berani mempersilahkan Abiw masuk ke rumah nya begitu saja.

"Gimana enak?" Tanya Abiw sembari menatap Abelia geli.

"Enak." Jawab Abelia sambil menyendok ice cream yang entah sudah ke berapa kali.

"Lo nggak makan ice cream nya?" tunjuk Abelia pada satu cup yang tersisa.

"Gue udah kenyang lihat lo makan." ujar Abiw santai.

"Lo mau ngapain ke sini?" tanya Abelia lagi.

"Mau lihat lo." Abiw memiringkan kepala nya dan tersenyum.

"Udah kan? Terus mau apa?" Abelia menutup cup ice cream yang sudah di habiskan nya dan mengusap bibir nya yang belepotan dengan tangan nya.

"Kenapa lo nggak masuk IPA?" Abelia tak mengerti dengan pertanyaan Abiw yang mendadak namun Abelia memutuskan untuk menjawab.

"Karena gue nggak suka matematika." Abiw terkekeh mendengar jawaban Abelia.

"Itu aja?" Abiw juga tak menyukai mata pelajaran itu tapi Abiw masih menyukai hal lain dalam jurusan nya.

"Gue juga nggak suka fisika sama kimia." Jawaban Abelia memang sama dengan beberapa orang yang memutuskan masuk jurusan lain dari pada harus bertemu dengan mata pelajaran yang mereka tak senangi.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 27, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

ARIUS, ABELIA, ABIW #FinalPosition (ON GOING)Where stories live. Discover now