EMPAT_THE UNSPOKEN WORD

12 3 0
                                    

Hello, It's me again!

Two weeks ago I've spent my holiday in Bandung. But nowadays I have to back to work again in Cianjur. So, I just want to tell the readers that my worsk entitled Spell On Me finished and I was very happy cause I really kept my promise to end that story. Finally, I decided to continue My Trilogi Story. If you ever read my story. The firs story entitled "Ar, Ab, Bel #beginning" and The second "Ar, Bel, Ab #Intersection" so this is the last trilogy. "ARIUS, ABELIA, ABIW #FinalPosition"



Abelia

"Lagu apaan ini, nggak enak," gerutu Abelia.

Abelia malah kesal sendiri karena tadi setelah ia memaafkan Abiw, yang terjadi malah Abiw yang ingin mengekangnya lagi, sama seperti dulu.

"Kalau kayak gini, gue nggak bisa lepas dari masa lalu yang ada,"

Abelia melempar kesal earphone nya ke dalam tas ranselnya, ia memang sedang ada di dalam kelas, menunggu dosennya datang namun entah kenapa dosennnya yang biasa datang on time memutuskan untuk telat lima belas menit.

Kesal karena ia sudah mengerjakan tugas, ia juga sudah melakukan wawancaranya terhadap Abiw, tidak ada pekerjaan lain hingga akhirnya Abelia memutuskan kembali mendengarkan radio di ponselnya namun yang ada bayangan Abiw malah memasuki kepalanya.

Mengalihakan pandangan keluar jendela, dan ia terkejut melihat Abiw yang ada di luar sedang melambaikan tangannya, "It must be a dream?" tanya Abelia pada dirinya sendiri.

Lalu mimpi itu makin terasa nyata saat ada Rea yang dengan santainya menyapa Abiw kemudian berbicang layaknya teman akrab.

Rea yang malah terkejut melihat Abelia lalu melambaikan tangannya mengistruksikan bahwa ada Abiw di sampingnya. Entah apa yang dikatakan Abiw namun yang terjadi selanjutnya adalah Rea yang berlari ke dalam ruang kelas.

"Gimana sih, cowok lo nungguin lo keluar, mau bilang selamat pagi katanya," seru Rea antusias.

Melihat Abelia yang diam membuat Rea gemas, "Heh! Abiw mau ketemu sama lo, temuin lah! Kasihan...."

Rea menarik tangan Abelia hingga tubuhnya ikut berdiri, dalam benak Abelia ingin rasanya ia memarahi Rea yang begitu antusias sedangkan dirinya sendiri biasa saja.

"Abiw, kalian ngobrol dulu aja, gue ke kelas dulu!"

Rea menyemangati keduanya namun Abiw yang begitu semangat sementara Abelia sendiri malah bingung, kepalanya serasa pusing mengingat beberapa kejadian yang menganggunya, tanpa sadar ia menarik pelan rambutnya guna menghilangkan rasa pusingnya.

"Sweetie, kenapa? Sakit?"

Jika dulu Abelia akan dengan senang hati bermanja-manja pada Abiw dan mengeluh guna mendapatkan perhatian Abiw namun sekarang semuanya terasa menyedihkan untuk diingat.

"Dosen kamu telat, jadi aku main dulu ke sini, nanti makan siang bareng yah, kasih tahu kalau kelas kamu udah kosong,"

Tak mendapati jawaban, Abelia melihat Abiw hanya melempar senyuman lalu mengusap pelan kening Abelia dengan satu tangannya, tak berhenti di situ Abiw juga meniup kening Abelia seakan Abelia terjatuh saja.

"Jangan kebanyakan belajar, aku ke kelas dulu, aku sayang kamu sweetie,"

Di perlakukan seperti ini malah membuat Abelia menahan tangis karena semuanya seperti kembali ke masa lalu, masa dimana ia memang menginginkan selamanya waktu hanya berlaku untuknya dan Abiw.

ARIUS, ABELIA, ABIW #FinalPosition (ON GOING)Where stories live. Discover now