sansan nge-chat papi

102 9 0
                                    

Wian menatap foto seorang wanita pada layar monitornya. Membandingkan dengan wajah orang yang kini duduk di seberang mejanya, memastikan apakah mereka orang yang sama.

"Ngomong-ngomong, fotonya agak beda ya."

"Masa sih, Pak. Hihi."

Gini, masalahnya, fotonya diedit.

Okelah kalau editan fotonya normal-normal saja, misalnya hanya untuk membuat kulit tampak lebih cerah dan bersih, tapi, ini sampai bentuk kepalanya pun juga diedit, sehingga visualnya jadi meningkat tajam.

Masa foto editan yang begini untuk melamar kerja. Memang sih startup itu fotonya tidak harus yang formal seperti foto ijazah. Tapi masa begini? Kalau hanya di-post di media sosial untuk lucu-lucuan sih terserah.

"Baik, kita mulai ya interview-nya. Silahkan perkenalkan diri dulu.."

Lelaki itu kemudian menaruh atensi pada calon kandidat di depannya.

Selesai melakukan interview, Wian kembali ke kubikel dan bertemu dengan Andy.

"Oke bang kandidatnya?" basa-basi lelaki berambut blonde itu.

"Lumayan sih, cuma foto CV-nya menipu aja."

"Kaya apa liat." Andy melongok ke layar laptop Wian yang kebetulan masih menampakkan CV kandidat tadi. "Itu?"

"Hm, beda jauh kan?"

"Bwahaha! Ini mah diedit pake AI!"

"AI?"

"Iya, emang sekarang tu makin ada-ada aja cara buat ngedit foto. Gue aja pernah ketipu, Bang."

"Ketipu?"

"Iya." kata Andy. "Gue main Bumble kan, Bang. Ada tuh di foto mukanya kaya pemain drakor, eh pas ketemu beda jauh!"

"Fotonya pake AI juga?"

"Iya, makanya beda banget. Langsung pura-pura ke toilet terus kabur gue."

"Gak lo temuin dong? Kasian banget tu orang."

"Enggak lah! Ya kan bayangan gue dia mirip Gyeoul Espa, kayak di fotonya. Eh, yang muncul malah eceng gondok. Sialan."

Wian terkekeh, "Bener-bener lo, Ndy. Parah lo."

Padahal cerita sebenarnya, Andy tetap tinggal karena wanita itu sepertinya kaya.

*****

Mami:
Bshsjjsjlalosbsbwjwkabavabjajabah
Jsbsjiajab+#;#;jsjbsbs asnsjbsbba

Mami:
Pi td cancan

Harris senyum mengetahui Sansan yang mengirimkan pesan padanya.

Papi:
Dia lagi apa mi?
Gangguin kamu ga?

Mami:
Photo
Dia anteng pi
Soalnya banyak cewe2
Kayak papinya
Anteng kalo ada cewe

Papi:
Kalo maminya?

Mami:
Maminya anak baik2

Papi:
Halah
Maminya anteng kalo ada cowo
Apalagi yang muda

Mami:
Ga ya

"Eh eh, lu pada tau kabar terbaru gak?"

Ludwig seperti biasa mampir ke setiap ruangan divisi untuk menyampaikan berita hot. Kali ini pria berotot itu mengintip ruangan dev dan kebetulan penghuninya sedang santai. Jadi ia berani masuk.

Harris menguap, kemudian mengalihkan pandangan dari layar komputer ke arah bungkusan jajan di sebelah keyboard-nya, "Apaan?"

"Bang Dyo. Tau kan?"

"Kwenapwa?" tanya Harris sambil mengunyah Chitato.

"Jadi, ada admin baru yang kontraknya gak dilanjutin gara-gara dia gak disukain sama Bang Dyo. Tapi bukan karena hasil kerjaannya jelek."

"Terus?"

"Katanya, gara-garanya, si admin itu annoying. Ini menurut Bang Dyo tapi. Nah, Bang Dyo-nya gak suka. Akhirnya dia bilang ke Mba Ira sama Bang Wian buat gak perpanjang kontrak admin itu."

"Annoying kenapa emang?"

"Katanya suka ngeluh. Normal aja sih sebenernya. Tapi, menurut Bang Dyo, kayak gitu bikin pengaruh jelek ke satu tim. Bikin yang lain yang tadinya biasa aja jadi ikutan ngeluh-ngeluh juga karena hal kecil."

"Kenapa gak ditegur dulu? Masa langsung di-cut."

Ludwig mengangkat kedua bahunya, "Gatau gue juga."

"Ada-ada aja. Untung dia bukan CTO."

"Haha, bisa di-cut semua kita."

"Emang kenapa, Bang?"

"Di sini isinya orang annoying semua. Noh, si Junot ngeluh mau resign mulu. Bang Krisna juga, tiap hari ngeluh mau mogok kerja, sama dikit-dikit ngeluh punggungnya sakit mulu." kata Harris. "Maklum udah uzur."

"Lo juga, anjay. Lo paling banyak ngeluhnya di sini." kata Junot tidak terima.

Ludwig tertawa, "Inget, Bang. Lo lo pada udah punya anak. Yang semangat kerjanya. Jangan mlempem. Demi masa depan anak. Demi masa depan Junot, Sansan—"

"Junot? Juno kali. Junot dia sendiri."

"Haha, itu maksud gue."

"Lo juga, Wig. Kerja yang bener, demi ngidupin sugar baby lo." kata Tendi.

"Haha ngaco lu, Bang. Siapa yang punya sugar baby."

"Yang kemaren lo bawa ke kawinan anak marketing?"

"Itu cewe gua woy. Emang mukanya muda kayak baby, tapi aslinya tua." tepisnya. "Oiya, Bang. Ngomong-ngomong soal sugar baby, emmm.."

Ludwig menjeda ucapannya, "Di sini ada tau."

____

AN:
Kalo ada karakter yang negatif, inget ini cuma fiksi

Cast:
Wian - dsc
Tendi - 10
Krisna - kun
Junot - xj
Ludwig - lc
Dyo - dy

Sansan Family [HIATUS]Where stories live. Discover now