[ON GOING]
Kala itu pada tahun 1998, ada sepasang insan mata yang tidak sengaja di pertemukan oleh keadaan yang berujung menjadi dekat.
KOTA BANDUNG dan PANTAI adalah saksi mata cinta mereka berdua. Saat pertemuan itu Regastara kagum dengan ke...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Aku suka bagaimana kamu masih menatapku dengan cara yang sama ketika kita pertama kali bertemu"
✿ ✿ ✿
Pertemuan ini memang tidak pernah terduga, dan tidak pernah terlintas di benaku, menemukan gadis berparas cantik sepertimu, jujur aku tertarik padanya, gadis yang memiliki mata yang indah, surai legam nya yang di biarkan di gerai di batas bahu, senyumannya yang menenangkan mampu menyejukan hati siapapun yang melihatnya.
Aku dan Kamu tidak pernah merencanakan pertemuan ini, namun bagaimana dengan Takdir, Tuhan dan Semesta? yang memilih untuk mempertemukan kami berdua, aku pernah mendengar istilah kata dari berbagai orang yang selalu mengatakan "Jodoh memang takan pernah kemana". Aku harap istilah kata yang pernah kudengar memang benar adanya, yang tak lain kau memang di takdirkan berjodoh denganku.
-Regastara Mahardika-
BANDUNG, 19 MEI 1998
Terang nya Matahari yang memantuli kamar bernuansa hitam putih yang di miliki pria tampan berumur 21 tahun itu, membuat sang pemilik terbangun.
“REGAS BANGUN, INI SUDAH JAM 07.00 WAKTUNYA KAMU BERANGKAT KE KAMPUS”
Regas yang mendengar teriakan sang Ibu, beranjak dari kasurnya guna bergegas untuk mandi.
Setelah selang beberapa menit Regas sudah menyelesaikan mandinya, dan segera bergegas untuk pergi ke kampus, di lengkapi dengan jas ciri khas kampus, rambut model Two Block Hair Cut.Membuat Regas terlihat tampan.
Merasa sudah siap mempersiapkan segala di dirinya, lalu Regas pun segera bergegas turun untuk melanjutkan sarapan.
“Sebelum pergi sebaiknya sarapan terlebih dahulu"
“Iya Bu”
Hanya ada keheningan diantara mereka tidak ada yang memulai obrolan, hanya ada suara garpuh dan sendok saja yang terdengar.
