25: Please, before than better

53 4 4
                                    


Pada tahun 2000 di awali dengan bulan Januari, ini adalah pencapain kali kedua tahun, dan aku menutup bersamanya di tahun 1998-1999 dan aku kembali membuka di tahun ini yang tak lain di tahun 2000, aku masih bersamanya. Untuk di tahun sekarang hingga nanti aku selalu berharap akan bisa menutup bersamamu kembali untuk seterusnya.

"2000 Please, before than better"


Aku membuka lembaran baruku di tahun 2000, di setiap kata cerita yang kuisi diary harianku akan selalu tersempil namamu, "Kamu selalu mengisi setiap kekosongan di seiringnya perjalanan hari-hariku", berharap akan lebih menarik dari cerita yang ku ukir sebelumnya.

-Kata, Ruby Varesya-

Bagaimana jika "Kata" Regatara Mahardika? tentu saja di tahun ini akan selalu ada kata-kata harapan yang indah yang selalu di harapkan.

Jika kata Regastara "Singkat saja, di tahun ini maupun seterusnya aku hanya ingin bersamamu saja untuk selamanya" Itu ujar Regas.

Terkesan kata-kata yang begitu singkat namun berkesan, bagi Regastara tentunya, sejujurnya bagi nya tidak perlu menyimpan harapan dengan kata-kata begitu panjang, cukup dengan singkat namun mudah untuk di cerna tentunya.

—Kata, Regastara Mahardika—

—Kata, Regastara Mahardika—

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

BANDUNG, 03 JANUARI 2000

Pukul 21.30 dini hari, di kamar bernuansa putih polos terlihat seorang gadis yang memiliki paras wajah yang begitu cantik sedang berbaring di atas ranjang, dengan dirinya begitu sibuk bersama telfon kabel yang ia genggam hingga saat ini.

"Ngga tuh, aku itu ga pendek tau! kamu nya salah aja kalo aku di bandingin sama kamu jelas tinggian kamu lah"

"Wkwk, tapi kamu terlalu mungil sayang. Sweetheart kamu tau?"

"Kenapa?"

"Kamu itu pendek"

"Regastara!"

"Haha"

Begitu terdengar puas di sepanjang telfonan bersama Ruby, tiada henti nya Regas menyebut Ruby dengan sebutan "Pendek dan Mungil", Ruby benar-benar di buat kesal karena itu, menurut Ruby, Regas sedang mengejeknya karena Ruby begitu terlihat mungil jika berada disisi Regas.

"Awas ya kamu, besok kalo ketemu aku cubit perutnya sampe membiru"

"Ngancem ceritanya?, takut banget Ruby!"

"Nyebelin banget sih!"

Tutttt.....

Ruby yang merasa kesal karena Regas yang tiada henti terus menerus mengejeknya, tanpa basa-basi Ruby langsung mematikan panggilan tersebut.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 01 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

RegastaraWhere stories live. Discover now