🏃KalZei-25🏃

8.4K 1K 93
                                    

YEAY UPDATE! SEMOGA BISA TRIPLE UP HARI INIII!

JANGAN SIDER! Jangan jimplang juga!

200 vote dan 70 komen ayo! Kalau jimplang, aku kasih sad end.

Kalana-Zeic

Kalana tau dia tak bisa menyelamatkan Zeic sendirian, jadi, dia minta tolong sama seseorang yang punya keluarga sangat berpengaruh dari segala aspek kehidupan.

Yaitu, Karin.

"Karin." Kalana mendatangi apartemen Karin dan melihat Karin sedang...um..hampir nerkam Rin yang ternyata sedang masuk masa heat.

Untuk Kalana udah gak tergoda sama pheromone omega lain.

Karin segera bangkit "Sayang, kamu ke kamar ya," ujarnya pada Rin.

"Tapi..nanti lanjut ya.." cicit Rin.

"Iya sayang ku." Rin segera berlari ke kamar Karin dan mengunci dirinya disana, mau muasin diri sendiri dulu sebelum dipuasin sama Karin.

Kalana dipersilahkan masuk dan duduk di sofa lain.

"Kenapa?" tanya Karin langsung.

"Gue mau minta tolong,"

"Dalam urusan?"

"Omega gue diculik, keluarga dari pihak Papa nya nyulik Zeic terus dikurung, gue udah tau dimana lokasinya dan gue cuma butuh beberapa pengawal lo buat bantuin gue ngepung mansion itu."

Karin menatap Kalana datar, kemudian berpikir sejenak.

"Kenapa gue harus bantuin lo?" tanya Karin angkuh.

"Nanti gue kasih tau posisi enak pas mating, serius, mantep banget sampe lo bakal gempur omega lo berhari-hari." Kalana menyeringai.

Karin berkilat penuh ketertarikan.

"Oke, gue bakal suruh 50 pengawal gue buat bantuin lo, sekarang, kasih tau gue rahasia nya."

Kalana terkekeh pelan, sebagai sesama Alpha, Kalana tau apa selera dari Alpha dominant seperti Karin.

....

Zeic mendongak saat Bibi nya masuk dan memberikan segelas susu kehamilan untuknya, Zeic tak pernah keluar dari kamar ini selama 2 bulan.

Dan Bibi nya itu selalu datang untuk ngasih susu kehamilan berisi obat penggugur kandungan.

Zeic tau, dan dia tak pernah meminumnya.

Senyum manis Zeic berikan "Makasih bibi." dan isi susu itu juga ada obat pelumpuh ingatan.

Jadi Zeic pura-pura aja lupa dan buat seolah-olah dia minum susu itu dan kena efeknya.

Bibi bernama Meredin itu mengangguk kemudian keluar dari kamar Zeic, menguncinya lagi.

Kamar Zeic ini gak ada cctv, jadi Zeic bebas aja mau ngapain.

Dia segera membuang susu tadi ke wastafel lalu berjalan kearah kulkas, dia membuka dan mengambil satu kotak sedang susu kehamilan dan meminumnya.

"Aaah..nikmatnya.." desah Zeic seraya mengelus perut ratanya.

Dia sudah tau Kalana bakal datang, firasatnya gak pernah salah.

Zeic berjalan menuju kasur, kemudian melanjutkan kegiatannya selama 2 bulan ini, apa itu? Ya, merajut.

"Cantik banget sepatu nya, Daddy hebat kan? Nanti kamu pake ya kalau udah lahir." Zeic mengambil sepasang sepatu bayi rajut warna biru.

Zeic suka banget ngobrol sama bayi diperutnya, lucu aja gitu.

Aura Zeic juga terkesan lembut, mirip aura orang hamil.

"Ughh.." tapi terkadang dia ngidam lagi, ngidam paling parah tuh, alat reproduksi omega nya sering gatal dan basah, ya dia butuh belaian Alpha.

Tapi ujungnya dia muasin diri sendiri, daripada stress karena gak ada Alpha.

"Daddy mau lanjutin syal buat mommy kamu, dia bakal jemput daddy gak lama lagi." Zeic mengelus perutnya kemudian melanjutkan rajutannya.

Zeic benar kok, Kalana akan menjemputnya tak lama lagi, jadi, Zeic hanya perlu menunggu sedikit lagi.

Kalana sedang berusaha untuk meminimalisir adanya cedera ataupun luka dalam rencana nya untuk menjemput Zeic.

Kalana juga masih akan mengurus laporan atas penculikan, dan Kalana juga belum menceritakan perihal Zeic pada orang tuanya.

Karena, ya Kalana yakin pasti nanti mereka akan dipisahkan lagi.

Jadi Kalana akan menyimpan masalah ini rapat-rapat, nanti, kalau Zeic udah melahirkan, baru Kalana akan menceritakan ini pada orang tuanya.

Karena pada saat itu tiba, orang tuanya tak akan mampu memisahkan Kalana dan Zeic sebab mereka sudah ada keterikatan berupa bayi mereka nantinya.

Jadi, Kalana harap Zeic bisa menunggu sedikit lagi agar bisa bertemu Kalana dan bahagia bersamanya.

🏃Bersambung🏃

The Rude Omega [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang