26

14.4K 950 13
                                    

Kedua mata seorang pria beta terus memperhatikan tuannya yang sedari tadi hanya mondar-mandir di ruang tamu sesekali melihat jam dinding di ruangan tersebut. "Tuan Wonwoo, sebaiknya anda tidur." ucapnya kemudian.

Wonwoo menoleh ke arah Seokmin dengan wajah khawatirnya. "Aku tidak bisa tidur tentu saja. Aku mau menunggu Mingyu." balasnya, padahal jam sudah menunjukkan pukul sepuluh malam tapi sang suami belum pulang dan ponselnya tidak aktif.

"Mungkin tuan Mingyu sedang ke rumah keluarga Kim atau ada urusan penting. Anda harus istirahat." balas Seokmin.

Wonwoo menghela napasnya panjang. "Tidak." jawabnya, ia lalu mendudukkan diri di sofa ruang tamu dengan kedua matanya yang menatap pintu masuk. "Seharusnya kau ikut Mingyu, bagaimana jika terjadi sesuatu padanya? Ini sudah malam Seokmin." lanjutnya dengan panik.

Seokmin terkekeh pelan dan membuat Wonwoo menatapnya dengan bingung. "Anda lupa bahwa suami anda adalah enigma tuan?" balasnya dengan nada bercanda.

"Tetap saja dia manusia." Wonwoo memanyunkan bibirnya, ia menatap ke arah jam dinding lagi. "Tidak biasanya Mingyu pulang selarut ini, jika ia mampir ke rumah ayah dan ibu mertua pun pasti mengabariku." lanjutnya.

Seokmin mendekat ke arah Wonwoo. "Anda tidak perlu khawatir, tuan Mingyu akan baik-baik saja." jawabnya.

Wonwoo tetap tidak bisa tenang, ia sesekali meraih ponselnya untuk menelepon Mingyu tapi tak aktif, sampai sekitar jam sepuluh lebih seperempat, ia mendengar suara mobil yang memasuki area rumah tersebut.

Ia langsung bangkit dari duduknya, membuka pintu dan melihat mobil Mingyu yang memasuki area garasi. Wonwoo berjalan menghampiri sang suami, menatap pria Kim yang kini sudah turun dari mobil dan berjalan ke arahnya. "Mingyu.." panggilnya dengan suara rengekan.

Mingyu berhenti tepat di hadapan Wonwoo. "Kenapa kau belum tidur hm?" tanyanya sembari mengusap kepala Wonwoo.

"Bagaimana bisa aku tidak ketika kau saja belum pulang dan tak ada kabar?!" tanya kesal.

Mingyu tersenyum tipis. "Maafkan aku hm?" ucapnya, lalu keduanya berjalan memasuki rumah.

Wonwoo memperhatikan wajah sang suami yang terlihat begitu kelelahan. "Kenapa kau pulang sampai selarut ini? Apa yang terjadi?" tanyanya, mereka menaiki tangga menuju lantai tiga.

"EMA Group sedang tidak baik-baik saja.." jawab Mingyu, ia terus melangkah sembari melepas dasi yang melingkar di lehernya, diikuti Wonwoo sampai keduanya memasuki kamar mereka. "Ada penggelapan dana di beberapa perusahaan dan baru ketahuan hari ini." ucap Mingyu, ia melepas kancing kemeja yang ia gunakan.

Wonwoo langsung berdiri di hadapan Mingyu, ia yang mengambil alih tangan sang suami untuk membuka kancing bajunya. Wonwoo menatapnya dengan lekat. "Pelakunya sudah ketahuan?" tanyanya dan Mingyu mengangguk kecil untuk menanggapi.

Sebelum kemejanya benar-benar dilepas oleh Wonwoo, dirinya terlebih dahulu meraih tubuh Wonwoo dan memeluknya dengan erat, bukan lelah fisik, tapi pikirannya yang begitu lelah karena seharian ini dirinya tak bisa beristirahat sama sekali untuk mengurus permasalahan yang ada di perusahaannya.

Wonwoo hanya terdiam sembari mengusap punggung Mingyu yang menenggelamkan wajahnya di pundak kirinya, ia berada di posisi tersebut selama beberapa saat. "Akan aku siapkan air hangat, mandi dan istirahat lah." ucapnya dan ia melepas pelukan Mingyu.

Mingyu menatap Wonwoo yang mata rubahnya itu menatapnya dengan sendu, ia mengusap wajah Wonwoo dengan tangan kirinya, lalu mendekat dan mencium bibirnya dengan gerakan yang tak bisa di bilang lembut. Tangan kanannya meraih pinggang Wonwoo dan mendekatkannya, membuat tubuh sang alpha sedikit melengkung indah di pelukannya itu.

The Alpha of Alphas : ENIGMADonde viven las historias. Descúbrelo ahora