35

12.7K 712 30
                                    

"unh--akhh Mingyu it hurts!" Wonwoo langsung protes begitu merasakan gigitan kuat kedua taring Mingyu di perpotongan leher kirinya, air matanya mengalir begitu saja. Ia meremas punggung Mingyu dengan kuat, Mingyu kembali menandainya setelah sekian lama.

Mingyu tak menghiraukannya, ia melepas gigitannya dan langsung menjilati bekas gigitannya di leher Wonwoo, menjilat habis darah yang keluar dari sana baru ia berhenti. Mendongak dan menatap Wonwoo yang masih merintih karena kesakitan. Mingyu mengecup bibir Wonwoo, lalu mulai mengerakkan pinggulnya. "Ahh fuck!" rahangnya mengeras hingga urat lehernya terlihat begitu jelas.

Wonwoo menggigit bibir bawahnya, merasakan hentakan keras yang begitu tiba-tiba di lubang analnya. Ia menatap Mingyu yang berada di atasnya, Mingyu sudah keluar-masuk dengan mudah di bawah sana. "ohhh! Mingyu aah! aah ! ahh! ahh!" hanya bisa mendesah saat merasakan bagaimana kuatnya sentakan Mingyu.

Sang enigma kembali merendah, ia mengecup bekas gigitan yang ia tinggalkan di perpotongan leher Wonwoo, lalu ia beralih menatap Wonwoo yang berada di bawahnya, masih dengan gerakan pinggulnya, Mingyu mencium bibir Wonwoo dengan lembut, merendam suara desahan dari sang suami.

Wonwoo meremas kulit punggung Mingyu hingga membekas warna merah di sana, kedua kaki terangkat tinggi, ia melenguh kecil saat Mingyu melepas ciumannya, keduanya kembali bertatapan. Tangan kanan Wonwoo bergerak mengusap wajah Mingyu yang sedikit basah akan keringat. "Mingyu.. Mingyu.." ia terus memanggil nama sang enigma, merasakan dirinya akan kembali klimaks.

"I'm here.. Wonwoo.." balas Mingyu, ia memperlambat gerakannya tapi memperdalamnya dan memperkuatnya, ia mengusap wajah Wonwoo dengan tangan kirinya. Terus mendorong ereksinya di dalam anal Wonwoo.

Tangan kanan Wonwoo bergerak menekan tengkuk Mingyu, membuat Mingyu merendah dan keduanya kembali berciuman. Orgasmenya semakin dekat, ciumannya juga sudah diambil alih oleh MIngyu. Hingga setelah beberapa hentakan lambat nan kuat, Wonwoo orgasme untuk kedua kalinya. "aahhh!" ciuman itu terlepas dengan kepala Wonwoo yang mendongak, mata terpejam.

Mingyu juga merasakan cairan itu di bawah sana yang sedikit mengenai perut bawahnya, ia mengusap kepala Wonwoo dengan lembut dan menghentikan gerakannya memberikan waktu pada sang suami untuk menikmati pelepasannya, juga dengan matanya terus memandangi wajah Wonwoo dengan kedua mata yang berbinar.

Mingyu menyunggingkan senyum tipis di wajah tampannya. "You look beautiful.." lirihnya tapi Wonwoo dapat dengan jelas mendengarnya, ia lalu membuka kedua matanya dan menatap Mingyu. "You are beautiful.." ucap Mingyu lagi dan mengecup bibir Wonwoo lalu kembali menggerakkan pinggulnya untuk mengejar klimaksnya sendiri.

Tubuh Wonwoo kembali tersentak lambat seperti sebelumnya, ia merasakan ereksi Mingyu membesar dan mengeras di dalam sana. Ia mengerjapkan kedua matanya sayu. "M-Mingyu.. knotting.." lirihnya dan Mingyu mengangguk kecil untuk menanggapi.

Ia terus menggerakkan pinggulnya dan setelah beberapa hentakan yang cukup kaut, akhirnya Mingyu orgasme. "arghh shit!" kejantanannya mengeras di dalam Wonwoo, mengeluarkan seluruh spermanya. Kepalanya menunduk dalam menumpu pada dada Wonwoo yang kembang kempis karena pernapasannya yang memburu.

Wonwoo merasakan panas pada perut bawahnya, juga penuh karena Mingyu benar-benar mengeluarkan seluruh spermanya di dalam tubuhnya. Wonwoo menghembuskan napasnya panjang saat merasakan kejantanan Mingyu yang mulai kembali pada ukuran aslinya. Ia menatap Mingyu yang sudah mendongak, mengeluarkan penis itu dari lubang analnya.

Mingyu tersenyum tipis, ia mencium dalam kening Wonwoo, mengusap wajah sang suami yang begitu berantakan. Mingyu lalu membaringkan diri di samping kiri Wonwoo dan Wonwoo menoleh, ia membalik tubuhnya menghadap Mingyu dan langsung memeluk lengan sang enigma. "Mingyu.. I think it works.. aku merasa begitu lelah." gumam Wonwoo.

The Alpha of Alphas : ENIGMADonde viven las historias. Descúbrelo ahora