27

12.1K 927 61
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul delapan pagi dan Wonwoo baru saja selesai memakaikan baju untuk Minwoo yang sudah selesai mandi pagi. Ia kemudian menitipkan Minwoo pada baby sitter yang sudah menjaga anaknya itu sejak Minwoo baru lahir. Wonwoo keluar dari kamar tersebut dan berniat akan menemui Mingyu untuk meminta maaf pasal kejadian kemarin. 

Ia berjalan menuju kamar Mingyu di lantai tiga tapi saat masuk, suaminya itu tidak ada. Wonwoo kembali turun menuju lantai pertama dan langsung mengarah pada ruang makan. Tak ada Mingyu di sana dan ia berjalan keluar dari rumah tersebut. "Seokmin." panggilnya pada pria yang berdiri di teras rumah. 

Seokmin menoleh. "Iya tuan?" ia berjalan mendekati Wonwoo.

"Dimana Mingyu?" tanya Wonwoo sembari menatap ke arah garasi yang tertutup. 

"Tuan Mingyu sudah berangkat, sekitar sepuluh menit lalu." jawabnya sembari menyunggingkan senyum tipisnya.

Dahi Wonwoo mengernyit, tidak biasanya Mingyu berangkat sepagi ini dan tidak berpamitan kepadanya. Ia menghela napasnya panjang, sepertinya Mingyu masih marah terhadapnya pasal dirinya yang malah menyalahkan Mingyu tentang kepergian keluarga Rowoon ke Jepang. Ia kemudian berbalik dan memasuki rumah, langsung menghampiri Minwoo untuk sarapan bersama. 

Wonwoo sebenarnya sungguh menyesal dengan apa yang dirinya lakukan, ia hanya merasa bahwa apa yang Mingyu lakukan itu terlalu berlebihan dengan membuat seluruh keluarga Rowoon pindah ke Jepang, tapi Wonwoo sadar, bahwa Mingyu melakukan itu semua karena dirinya, karena tidak mau dirinya mengalami hal yang sama. 

Ia menghela napasnya lagi untuk kesekian kalinya, membuat Minwoo yang sedang makan duduk di kursi bayi menatap sang papa yang menyuapinya dengan bingung. Wonwoo tersenyum tipis. "Papa merasa bersalah pada ayahmu nak.." gumam Wonwoo, ia kembali menyuapi Minwoo lagi. "Papa harus meminta maaf kepada ayahmu kan?" tanyanya. 

Seperti layaknya orang dewasa yang mengerti, Minwoo menganggukkan kepalanya sebagai jawaban, membuat Wonwoo tersenyum dengan menatap lekat putranya. "Bagaimana jika setelah ini kita mengunjungi ayahmu saja ke kantor?" tanya Wonwoo setelah memikirkannya. 

Minwoo tersenyum lebar, memperlihatkan gigi susunya yang mulai tumbuh. "aaa yahh.. uwaaa.." balasnya dan Wonwoo tersenyum. Ia kemudian menyelesaikan acaranya untuk menyuapi Minwoo, baru setelah itu, dirinya yang sarapan dan membiarkan Minwoo bermain mainannya dengan masih duduk di kursinya. 

Setelah Wonwoo selesai, ia kemudian bersiap, membawa popok dan juga susu untuk Minwoo. Kini keduanya berada di mobil dengan Seokmin yang menyetir. Wonwoo memang tidak memberitahu Mingyu dan berniat memberi kejutan pada sang suami yang memang tengah begitu sibuk dengan pekerjaannya.

Selama perjalanan, Wonwoo terus mengajak Minwoo berbincang dengan menyebutkan berbagai nama dari hal-hal yang mereka lewati, seperti jenis pepohonan, lautan, tebing, jalanan dan gedung-gedung tinggi ketika mereka sudah memasuki area kota. Ini digunakan agar Minwoo mulai mengerti dengan dunia di sekitarnya. 

Sampai di EMA Group, Wonwoo langsung turun dengan Minwoo di gendongannya. Seokmin menatap Wonwoo. "Saya akan ikut ke atas tuan." ucapnya. 

"Tidak perlu Seokmin, aku akan naik sendiri. Kau tunggu di sini saja atau kemana, nanti saat aku akan pulang, aku akan mengabarimu." tolak Wonwoo dan Seokmin mengangguk. Lalu dirinya berjalan memasuki area perusahaan, mendapat sapaan dari pegawai dan penjaga yang ada di lobi tersebut. 

Wonwoo berjalan melewati lobi perusahaan yang begitu luas, ia langsung menuju lift dan memencet tombol, menunggu selama beberapa saat hingga pintu terbuka dan dirinya masuk. Beberapa pegawai yang menunggu lift bersamanya tak ikut masuk, meskipun Wonwoo mempersilakan, tapi mereka tidak mau. 

The Alpha of Alphas : ENIGMAOù les histoires vivent. Découvrez maintenant