CHAPTER 1

40 10 1
                                    

╔══ *.·:·.✧ ✦ ✧.·:·.* ══╗

Benar kata orang, ketertarikan orang

terhadap kita itu, tergantung pada cantiknya penampilan fisik

╚══ *.·:·.✧ ✦ ✧.·:·.* ══╝

Pagi ini, anak-anak berseragam putih abu-abu telah memenuhi gerbang sekolah. mereka sudah sampai di tempat mereka menimba ilmu SMA Semesta contohnya, sekolah yang kerap di sebut dengan ‹universe high school› itu sudah ramai dipenuhi dengan siswa siswi yang berdatangan untuk melaksanakan upacara pengibaran bendera.

Enam motor sport berhasil menerobos masuk ke dalam area sekolah, sorakan dari para siswi seolah menggemparkan pendengaran.

"Aaaaaa... itu mereka!" teriak salah satu siswi

"Itu Kak Al,ganteng banget woy!"

"Kak Al, i love you!"

"Kak Daniel punya gue!"

"Kak Marvel ...!"

"Aksa ganteng banget woy!"

"Algra!"

"Kak Daniel!"

" Liat mereka, damage nya gila!"

"Aaa! Ganteng banget!"

Kira kira begitulah reaksi para siswi di sana ketika Alvaro and the gank sampai di area sekolah. Alvaro dan teman temannya tidak menghiraukan pernyataan demi pernyataan yang di lontarkan para siswi di sana.

Brukk

"Aduh"

"Ck, siapa sih!" decak Alvaro sebelum berbalik badan.

"Ma-maaf kak" ucap seorang gadis yang tidak sengaja menabrak punggung alvaro sembari membenarkan kacamata yang bertengger di hidungnya.

"Lo punya mata ga sih? Kalo jalan tu liat arah jangan asal nabrak!" ketus Alvaro

"M-maaf, K-kak" lirih gadis itu, tampak ketakutan

"Lo apa apaan sih Al? Dia ga sengaja loh tadi, dia cewek jangan di bentak!" ucap daniel. Alvaro berdecak kesal mendengar ucapan dari Daniel

"Lo murid baru ya?" tanya seorang cowok dengan rambut tertata rapi dan seragam lengkap, jangan lupakan dasi yang tak terpasang rapi pada kerah bajunya.

"I-iya kak,"

"Lo baru masuk aja udah ketakutan gini, gimana kedepannya?" ucap Alvaro membuat gadis itu bergidik ngeri

"M-maaf kak, aku g-ga sengaja ," ucap gadis itu terbata bata

"Mau cari ruang guru ya?" Tanya Marvel

"I-iya kak,"

"Ayo sini gue anter," ujar Marvel berbaik hati

"Makasih kak,"

Mereka bertujuh berjalan menelusuri koridor sekolah untuk menuju ke ruang kepala sekolah, berkat Daniel yang berbaik hati memberikan informasi tentang sekolah dan juga beberapa tempat pagi ini gadis itu mulai terbiasa dengan sekolah barunya itu.

SEMESTA Where stories live. Discover now