Jaeyun's New Home and Favorite Word; CIYO

6.1K 588 42
                                    



Hybrid Baby Days



Kepala Jaeyun berbalik, dengan mata bulat mengerjap bingung dan bibir basah oleh liur yang sedikit membuka. Disapunya pandang ke tempat asing yang tak Jaeyun ketahui, tangan mungilnya buru-buru mencengkam jaket milik daddynya.

"Ini rumah baru kita," ucapnya begitu sadar si bayi ketakutan, "kita akan tinggal disini mulai sekarang."

Wajah itu mendongak menatap yang lebih tua, "dicini?"

Heeseung yang tak tahan mendengar suara kecil bayinya sontak mencium gemas pipi gembul dengan rona merah milik Jaeyun. Ia hendak menurunkan Jaeyun namun anak itu langsung mengencangkan cengkeramannya.

"Tidak mau turun?"

"Ciyo!"

"Sirheo?"

Jaeyun mengangguk hingga telinga puppynya bergerak lucu. Dia akan menolak turun dari gendongan sang ayah jika belum kenal tempatnya. Heeseung memahami ini, dia akan mengajak bayinya berkeliling sebentar.

Rumah pilihan paman Kim sangat pas baginya, dengan membawa tiga orang kepercayaan, Heeseung memutuskan pindah setelah kemarin berdiskusi. Pagi ini dia bahkan bolos sekolah dan terpaksa ikut ujian susulan nanti karena Jaeyun tidak mau ditinggal.

"Disini kamarmu."

Bayinya mengerjap, menatap kamar bernuansa abu muda dengan ranjang kecil disana. Ada banyak mainan namun Jaeyun tidak pernah sendirian, dia menjadi ragu. Ditatapnya kembali sang ayah dengan bibir mencebik, "dicini? Cendiyi?"

"Err.. kau takut tidur sendiri?"

Hidung mungil itu mulai memerah, mata bulatnya berkaca-kaca, sejurus kemudian Jaeyun menangis kencang.

"Huwaaaaaaaaa..."

"E-eh?"

Buru-buru ia menimang si bayi, segera menenangkannya sembari membaca situasi kenapa bayinya menangis setelah ia mendapat kamar baru.

Dua malam Jaeyun tidur dengannya, selalu menangis jika bangun tak mendapati Heeseung di sana. Lantas otaknya bekerja cepat, Jaeyun takut ditinggal.

Mengatakan bahwa Jaeyun akan tidur sendirian adalah hal yang fatal.

"Ssstt... Baby, lihat daddy. Jaeyun tidak akan tidur sendirian hm? Jaeyun akan tidur dengan daddy."

Tangisan itu seketika berhenti, matanya kembali mengerjap, mencari keyakinan di mata Heeseung.

"Mau lihat kamar daddy? Tepat disebelah kamar Jaeyun."

Tangan gembulnya mengusap pelan mata itu, Heeseung terkekeh gemas. Lucu sekali bayinya. Sembari berjalan menuju kamar sebelah.

"Idak mawu tidul cendiyi~"

"Ne.. Jaeyun tidur dengan daddy."

***

Jaeyun itu bayi hybrid yang pintar, baru dua tahun sudah pandai bicara. Ya meskipun kesan cadelnya sangat-sangat jelas. Sangat lucu, telinga Heeseung seakan dipijat jika mendengar bayinya bicara.

Baru tiga hari, Jaeyun masih beradaptasi dengan bibi Naya, bibi Yura dan paman Kim.

"Ayo makan baby."

"Ciyo!" tolaknya. Ia menggeleng menolak suapan bibi Yura. Telinga puppynya bergerak menutup mata si kecil. Kebiasaan Jaeyun ketidak menolak.

"Daddy bilang akan mengajak Jaeyun jalan-jalan, tapi Jaeyun harus makan dulu selagi daddy mandi."

𝐇𝐘𝐁𝐑𝐈𝐃 𝐁𝐀𝐁𝐘 𝐃𝐀𝐘𝐒Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang