Jaeyun's favorite dolls; Puyo

5.4K 559 23
                                    

Hai bae

Hybrid Baby Daily



"Wajar Heeseung-ah," adalah kalimat final dari sang bibi. Dia menurunkan Jaeyun ke lantai dan membiarkan bayi hybrid itu mendongak menatap ayahnya.

"Daddy, Jeyun main cana." Dia menunjuk kemana arah bayi-bayi hybrid yang dulu menjadi temannya. Tengah bermain bersama di ruang main.

Heeseung mengangguk, mengusap air liur yang menetes dari mulut anaknya sebelum membiarkan Jaeyun berjalan ke ruang sebelah.

Fokusnya masih sama, "aku masih banyak belajar. Bibi Naya dan bibi Yura yang paling ku andalkan untuk membantu. Sebentar.. Tumben dia mau berbaur begitu?"

Sejak bisa merangkak, jauh sebelum diadopsi, Jaeyun memang sukar berbaur. Heeseung sempat khawatir anaknya kesepian saat ditinggal, mana tau ternyata Jaeyun memang lebih senang bermain bersama bibi-bibinya di rumah.

Heeseung pernah membawanya ke taman, menyuruh Jaeyun bermain dengan yang lain. Bukannya senang, Jaeyun justru menangis kencang.

"Dia sudah akrab dengan orang-orang disini," sang bibi melanjutkan sembari membaca catatannya. "Masalah gigi, ku rasa wajar jika terlambat. Dia mengambil telak sisi sensoriknya, dia hanya malas saja. Karena itu sering-seringlah bermain di luar rumah, Jaeyun lebih tertarik jika kau yang mengajaknya kan?"

"Aku akan melakukannya."

"Ku dengar kau sudah lulus bukan? Mau lanjut kemana Seung?"

Heeseung menimang sesaat, dia menerima pacifier baru untuk bayinya. Sengaja minta, lumayan gratis, "sesuai keinginan. Aku akan mengambil kelas bisnis."

Sang bibi mengangguk, baru mulutnya terbuka, bayi hybrid sejenis kucing berusia lima tahun berlari padanya, "Jeyun menangic. Jeyun jatuh, beltengkal dengan Beom."

Heeseung segera berlari ke ruang tengah, bayinya sedang ditimang salah seorang perawat. Menangis kencang seraya menjulurkan dua tangannya pada sang ayah.

"Daddy hiks.. Bumyu ciyo~~"

Dia membawa tubuh mungil Jaeyun dalam gendongan. Bayinya segera menyembunyikan wajah pada dadanya. Sepintas Heeseung melirik seorang perawat yang tengah menenangkan bayi hybrid juga, "sttt... Daddy disini."

"Ada apa?" Tanya yang lebih tua. Dia menatap rekannya.

"Jaeyun dan Beomgyu berebut boneka. Beomgyu yang kesal tidak sengaja mendorong Jaeyun sampai jatuh."

Dia hampir saja protes, tapi tidak jadi setelah melihat boneka yang diperebutkan. Boneka, pantas saja. Mengusap kepala Jaeyun, dia menghela, "Jaeyun sangat suka bebek."

•••

Melihat boneka bebek di pelukannya, Jaeyun tersenyum disela pacifier yang tengah dia hisap. Kemudian memekik senang.

Pada akhirnya Heeseung harus mampir ke toko boneka dan membelikan bayinya sebiji boneka bebek ukuran kecil. Yang dipastikan akan selalu Jaeyun seret kemanapun.

"Sudah ya? Kita pulang."

Masih dengan hisapan kencangnya, dua alis Jaeyun menukik. Tangan kirinya melepas sejenak pacifier dari mulutnya, "mam Jeyun mam."

Dia kembali berbalik, menatap bayinya di belakang, "katakan pada daddy, Jaeyun mau makan apa?"

"Engg?" Dia kebingungan. Terpaksa dia mencabut pacifier-nya lagi padahal sudah dipasang. "Cayul ande!"

"Jadi? Mau bubur saja?"

"Ciyo!"

"Daddy ingin makan bebek.."

"Hng?" Sontak Jaeyun mendelik mendengar kata bebek. "ANDE DADDY ANDEEEE HUWAAAAA~~"

"Heh bukan, maksud daddy bukan boneka bebekmu astaga.."

Baru saja tenang.

•••

Duduk memeluk posesif boneka bebeknya, Jaeyun menerima suapan sang ayah dengan mata berair sisa-sisa tangisan. Bahkan, Heeseung beberapa kali harus menyeka air mata yang setia menuruni pipi gembil bayinya. Akibat salah paham mengira boneka bebeknya akan dimakan.

Nasi yang dia lembutkan dengan sendok dicampur sup ayam kembali dia suapkan pada Jaeyun. Lelaki yang baru lulus sekolah kemarin ini tertawa gemas, "jadi, siapa nama bebekmu?"

"Puyo..."

Heeseung tidak bisa menahan tawanya lagi, bayi hybrid di depannya sangat-sangat lucu. Tangan mungilnya mengusap air mata yang masih mengalir, sembari mengunyah, Jaeyun menatap boneka bebek yang baru dibelikan sang daddy penuh binar. Jaeyun sangat suka bebek, dulu di laboratorium dia punya satu, tapi hilang saat bermain. Entah siapa yang meminjam dan tega menyembunyikannya.

Heeseung mendengar cerita ini dari sang bibi, Jaeyun kecil sulit tidur jika tidak memeluk boneka bebeknya. Saat hilang, Jaeyun rewel dan sering menyendiri.

Bayi yang malang.. dia sudah paham artinya menyayangi.

"Nanti kita beli baju yang banyak untuk Puyo."

"Jeyun, daddy, Puyo, temaaan~~"

"Nde..."

Jaeyun selesai makan, sekarang giliran Heeseung yang makan bebek gorengnya. Dalam hati dia menjerit lega, 'akhirnya aku menikmatimu chagi...'

Puyo

Puyo

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


𝐇𝐘𝐁𝐑𝐈𝐃 𝐁𝐀𝐁𝐘 𝐃𝐀𝐘𝐒Where stories live. Discover now