Meet uncle and the geng

5K 610 52
                                    


Hi bae—

Hybrid Baby Daily












Di kediaman Lee masih jam delapan pagi, bibi Naya sudah memasak sarapan sebelum pergi dengan bibi Naya untuk belanja kebutuhan dapur. Menyisakan Heeseung yang asik sarapan sembari menonton TV.

Sementara di kamar utama, Jaeyun kecil menggeliatkan tubuhnya. Menyingkirkan selimut dan perlahan bangun terduduk. Rambut tebalnya mencuat kemana-mana, mata bulatnya berpendar lugu menatap sekeliling.

Tidak ada Heeseung. Tapi ayahnya bilang untuk tidak menangis sebab Heeseung tidak akan meninggalkannya kecuali sedang di kamar mandi atau di dapur.

Dia merangkak ke ujung kasur, bibirnya mengerucut saat sadar kasur ini terlalu tinggi baginya, "DADDYYYY!!"

Dia berguling merebahkan tubuhnya lagi, masih menikmati sisa kantuknya sembari memanggil sang ayah, "DADDDDDYYYYYY!!"

Setelah itu Heeseung datang hanya untuk melihat bayinya yang sudah bangun, "good morning Jae!"

"Guud mowning daddy!" Sapanya, "tuyuuuun!"

Dia segera menggendong Jaeyun dan membawanya ke dapur, "ugh— kau makin berat saja."

"Jeyun mam banak-banaak, daddy beyi Jeyun jajan."

"Menyusunya juga kuat."

Jaeyun memeluk leher sang ayah, menyapu sekeliling rumah yang tampak sepi, "bibi Naya, bibi Yula, paman Kim eodiceo?"

"Keluar." Dia kembali membawa tubuh gembul Jaeyun ke ruang tengah dan melepasnya begitu saja setalah memberinya sebotol susu hangat.

Yang di bebeskan dengan santai duduk di karpet menyandarkan tubuhnya di samping Heeseung yang lanjut makan.

"Nanti kita jalan-jalan ke taman dan bertemu paman Jay, ya?" Dia langsung mendapat anggukan dari putranya.

Semuanya diam, sebelum Jaeyun melepaskan botol susunya yang sudah kosong dan mulai berceloteh penasaran, "Uwonie?"

"Yes, bertemu Jungwonie."

"Paman Jay puna Uwonie, daddy puna Jeyun, Jeyun puna Puyo, paman Cunghun...." Matanya mengerjap dengan alis menukik memikirkan kalimat selanjutnya. Jaeyun belum banyak tau. "Ung... Paman Cunghun ciyo?"

Heeseung terkekeh, "paman Sunghoon tidak punya bayi seperti kalian, benar?"

"Um!"

"Nanti kita tanya paman Sunghoon sama-sama."

•••

Jaeyun berlari membawa kabur bola kecil kesayangannya, hadiah dari Sunghoon. Di belakangnya, bayi hybrid kucing mengejar sembari merentangkan kedua tangan gemuknya.

"Bolana ditendan, janan lali-laliii!!" Jungwon berusaha memberi Jaeyun pengertian tanpa menghentikan lajunya.

Sementara Jaeyun berlari gara-gara dikejar, "ande, ande, ande!"

Heeseung nyeletuk sembari menikmati ramen-nya di atas rumput bersama Jay, "Jungwon mengira Jaeyun tidak mau bermain dengannya sementara Jaeyun takut ditangkap Jungwon."

Jay tertawa renyah, "dimana Sunghoon?"

"Dia bilang akan menyusul, agak sedikit terlambat karena harus mengurus sesuatu dulu."

"DISANA! JEYUN TANGKAP BOLA!" suara Jungwon semakin nyaring setelah berhasil membujuk Jaeyun.

Sementara Jaeyun diam berusaha mencerna sebelum akhirnya merentangkan kedua tangan, "Jeyun kipel."

"Pfft— aku suka tidak tahan kalau main bola dengannya. Aksen cadelnya itu."

Jay mengerti, dia juga suka kelimpungan menghadapi Jungwon dengan bahasa bayinya yang terkadang sangat lucu.

"Apa yang kalian tertawakan?"

Keduanya sontak mendelik, melihat Sunghoon berdiri menjulang dengan bayi digendongannya.

"Kau...."

"Aku mengadopsi bayi foxy." Kemudian Sunghoon menatap si bayi yang malu-malu menyembunyikan wajah di tengkuknya, "ayo sapa mereka Ddeonu."

Heeseung mengerti, Sunoo setipe dengan Jaeyun. Dia cukup pemalu dengan orang baru, "namanya Ddeonu?"

"Park Sunoo."

"Ahh, dia sepertinya malu bertemu dengan orang baru." Heeseung menoleh ke sisi lain taman, sekarang dia melihat Jungwon sudah guling-guling dengan Jaeyun yang tertawa menikmati.

"Jaeyun-ah, Jungwon-ah, tidak mau berkenalan dengan Ddeonu?"

Jaeyun dan Jungwon langsung menoleh, mereka berlari mendekat. Jaeyun memeluk bolanya dan langsung duduk di pangkuan Heeseung sementara Jungwon berdiri menantang di depan Sunghoon.

"Annyeong, Palk Jungwon inida," sapanya lucu. Dia dengan berani menarik celana kain Sunghoon meminta agar pamannya segera menurunkan Sunoo, "tulun! Kita main disana, denan Jeyun, denan Uwonie, denan bola! Janan denan papa Jay! Tidak selu!"

Jay langsung dongkol detik itu juga.

"Jae?"

Yang dipanggil menatap Heeseung sebentar sebelum beralih menatap bayi di gendongan Sunghoon yang sekarang sudah menunjukkan wajah lucunya. Nampak tertarik untuk berteman.

Telunjuk mungil Jaeyun segera terangkat menunjuk Sunoo, "teman Jeyun?"

"Benar! Sekarang paman Sunghoon sudah punya Ddeonu. Jaeyun bertanya soal itu kan tadi pagi? Sekarang dia teman Jaeyun juga."

Itu artinya Jaeyun punya teman selain Puyo dan Jungwon. Matanya langsung berkilat antusias, dia bangkit dan segera bergabung dengan Jungwon untuk menarik celana kain pamannya.

"Teman Jeyun, tuyun!"

"Teman Uwonie juda. Tulun! Tulun! Ddeonu tulunkan paman Hoon!"

Jay menghela nafasnya, "terbalik bocah. Paman Sunghoon turunkan Ddeonu."

Jungwon mengangguk, "paman Hoon Ddeonu tulunkan!"

Sunoo langsung menggeliat, merasa semakin tertarik dengan bayi-bayi seusianya itu. Dua telinga rubahnya bergerak antusias, manik yang penuh kilauan itu semakin menyala, "appa, tullun! Ddeonu main!"

Sepertinya taman akan segera dikuasai tiga mahluk lucu itu.



𝐇𝐘𝐁𝐑𝐈𝐃 𝐁𝐀𝐁𝐘 𝐃𝐀𝐘𝐒Where stories live. Discover now