JIRA ANASTASYA

699 5 0
                                    

" YA LAGI LAGI LAGI DAN LAGI PERMAINAN BASKET INI DI MENANGKAN OLEH JIRA ANASTASYA!!!!!!! PERMAINAN YANG INDAH MEMBAWANYA PADA KEMENANGAN"

Jira tersenyum, sambil menikmati sorak pada penonton yang sedang menikmati permainan basketnya, karna di setiap babak pasti Jira lah yang akan menjadi juaranya

"Jiraaaaaa, selamat yah" ujar Airin saat sahabatnya kembali memenangkan pertandingan basket

Airin memeluk sahabatnya sambil sedikit melambai pada pemain lain, ya tadi selepas dari perpustakaan banyak sekali yang bilang kalau sahabatnya sudah memenangkan pertandingan basket, makanya iya buru buru ke lapangan basket

"Airin, sesak" ujar Jira saat pelukan sahabatnya semangkin mengencang

"Aku tuh Senang, kamu menang lagi lagi lagi dan lagi, secara lawan kamu tuh badan nya bongsor semua" ujar Airin lalu melirik pada pemain dari kampus sebelah

"Sudah lepas"

Jira akhirnya mepelaskan pelukan yang begitu menyesakan, Airin memang selalu begitu saat dirinya memenangkan pertandingan basket, selalu ada pelukan di setiap kemenangan nya

"Jira, mereka kemari" ujar Airin saat melihat sekelompok manusia berdatangan menghampiri jira

"Selamat ya" ujar salah satu dari mereka

"Iya, senang bertanding basket dengan mu" jawab Jira

"Ya setidaknya aku sendiri sudah membuktikan ucapan orang orang mengenai permainan basket mu"

Jira mengangguk lalu ternyum, entah seterkenal apa dia di luaran sana

"Kalau begitu sampai jumpa di pertandingan selanjutnya Jira Anastasya, aku pastikan aku memenangkan pertandingan basket berikutnya" ujar sang kapten basket sebelah lalu menepuk pundak Jira

"Ku tunggu kekalahan ku" ujar Jira lalu ternyum sebagai tanda penghormatan

"Kau tuh punya badan mungil kenapa bisa mengalahkan mereka yang bongsor bongsor sih?" Ujar Airin saat perwakilan dari kampus sebelah sudah menjauh

"Kau juga cerewet, ko bisa yah kamu memenangkan setiap cerdas cermat! Heran aku pada mu"

Ya betul sekali, Airin adalah salah satu kembanggan kampus untuk memenangkan olimpiade cerdas cermat, hampir di setiap kesempatan Airin memenangkan olimpiade yang iya mainkan, dia sahabat dengan prestasi yang berbeda

"Airin, ayo kita ketim ku terlebih dahulu, baru setelahnya kita mencari buku mu itu" ujar Jira lalu berjalan beriringan dengan Airin menuju ke Tim basket milik Jira

" Mau makan makan di mana Ra? Kita memang nih" ujar laras salah satu anggota dari tim Jira

"Aku ingin menemani Airin membeli beberapa buku, nanti aku akan menyusul kalian"

Jira mengambil tas basket miliknya dengan botol minum miliknya

"Yakin? " Tanya Laras kembali

"Iyah, kalian makan makan saja nanti kalau sempat aku menyusul"

Jira melambaikan tangan nya lalu pergi bersama Airin, kata Airin iya ingin membeli beberapa buku untuk persiapan nya, dan itu di dampingi dengan Jira, soalnya Airin dari sumber kenapa nilai ulangan nya bagus

"Aku berganti baju terlebih dahulu, tolong pegangin tas ku yah"

Sena lalu bergegas masuk ke dalam kamar mandi, untuk Menganti baju nya, masa iya iya ingin keluar menggunakan baju basket nya

Selang 15 menit Jira kaluar dengan mengunakan baju crop beserta dengan celana pendek tak lupa mengunakan blezer kebesaran di tubuhnya sambil merapihkan rambutnya agar tergerai

"Mana ada yang menghira kalau mau kapeten basket kalau begini, sudah ku bilang Ra! Kamu tuh lebih cocok menjadi leader dance " oceh Airin saat Jira sudah berada di depan nya

"Maksa banget sih Airin, mau dimanapun posisi ku kamu juga pasti tau siapa pemenangnya " ujar Jira sambil berjalan terbih dahulu

Kapten basket dirinya dan juga leader dance juga dirinya, mengapa begitu mempermasalahkan, multitalenta memang sudah mendarah daging di dalam diri Jira

"Halah Halah Halah! Lihat ke sana Dion sedang berjalan ke arah kita" ujar Airin saat melihat Dion berjalan menghampiri Jira dan juga Airin

"Hallo cantik, ini hadiah atas kemenangan mu" ujar Dion sambil memberikan satu buket bunga mawar tak lupa ada kata kata romantisnya di dalam

"Aku kurang menyukai mawar merah" ujar Sena lalu berjalan cuek menuju mobilnya

"Kalau begitu aku membelikan mu coklat"

Dion kembali memberikan satu paper bag sedang berisi coklat yang sudah iya pesan di toko coklat terkenal

"Ini coklat rasa buah, saat kamu menggigitnya akan terasa lumer di mulut" jelas Dion sambil mengarahkan paper bag nya

"Terimakasih ya Dion, sudah biar aku saja yang menerima nya" Airin lalu mengambil paper bag di tangan Dion lalu menaruh di bangku belakang mobil Jira

"Sudah kan? Bisa minggir dari belakang mobil ku? Aku ingin lewat" ujar Jira mengibaskan tangan nya agar Dion minggir

Dion sendiri mengangguk lalu segera menjauhkan dirinya dari mobil Jira, entah sudah berapa tolakan yang Jira berikan pada nya, dari awal semester 1 Dion sudah menaruh perasaan pada Jira, gadis mungil yang menarik perhatian nya, sudah banyak gadis yang menjadi korban kegabutan nya, bahkan ada yang cuma cuma memberikan tubuhnya pada Dion, tapi Jira ini perempuan yang berbada

Tak ada sekalipun rayuan bahkan aksi yang Dion berikan mempan pada dirinya! Tubuhnya yang mungil dan paras wajahnya yang cantik terbaru saja menjadi pelengkap dari kesempurnaan yang Jira miliki, lelaki mana yang tak ingin memiliki Jira? Tapi entah apa atau bagaimana Jira selalu menolak

Bahkan Dion sekalipun yang juluki sebagai pangeran di kampus

"Cepat atau lambat kamu akan menjadi milikku, Jira Anastasya! Kita lihat saja alur permainan nya" ujar Dion lalu kembali ke mobilnya

***

"Kamu gila! Dion tuh pujaan banyak sekali pasang wanita di kampus! Dan kamu menolaknya begitu saja?"

Tanya Airin sambil memakan coklat oeemerian dadi Dion, dirinya heran mengapa Jira menolak pesona Dion padahal banyak wanita yang menginginkan nya

"Kalau Dion itu tampan dan menjadi pujaan, mengapa bukan kamu saja yang menjalin kasih dengan nya?" Tanya Jira balik

Airin mengarahkan coklat yang entah sudah beberapa ke dalam mulutnya lalu menelan sekaligus sampai semua masuk ke dalam mulutnya nya, coklatnya tuh enak banget! Baru kali ini Airin memakan coklat seenak ini

"Dion tuh terlalu banyak pasang mata yang menganggumi, berbeda lagi kalau dirinya bersnding dengan mu, kamu juga di untungkan dalam jalinan kasih itu Jira!"

"Apa untungnya untuk ku?"

"Nama mu akan semangkin naik, kamu belum tau saja kalau kau dan Dion di gadang-gadang menjadi pasangan yang cocok dan serasi di kampus"

"Halah! Aku tak butuh akan hal itu"

"Entah lelaki seperti apa yang berhasil menyentuh hatimu itu Ra! Aku akan pantau terus"

"Pantau pantau! Ambil kartu parkirnya" ujar Jira sambil menunjuk ke mesin yang sudah mengeluarkan karcis parkir

"Okeee, mari kita belanja buku" ujar Airin sambil melangkah keluar dari mobil Jira

Jira hanya menggeleng melihat tingkah sahabatnya, entah takdir baik atau takdir buruk saat Jira bertemu dan bersahabat dengan Airin

Di Jodohin Ceo Dingin Where stories live. Discover now