modusnya Adhinata

134 2 0
                                    

"hallo perkanalkan nama saya Adhinata Willson Darren, kalian bisa menyebut saya Adhinata, dan saya akan menjadi dosen kalian selama 3 tahun mendatang"

Semua mata tertuju pada pesona Adhinata, bagaimana tidak? Seorang dosen harusnya berpenampilan rapih dan formal, beda sekali dengan Adhinata, kancing atas terbuka dua dan lengan baju di gulung sebatas siku, menampilkan menampilkan otot otot tangan yang keras di tambah ternyata Adhinata memiliki tato bergambar monyet yang sedang memanjat jangan lupakan garis kecil seperti busur panah

Memangnya boleh dosen se badboy itu?

"Demi apa? Sumpah kalau dari dekat tuh kaya genteng bangeeet"

Airin bahkan terpesona lagi lagi dan lagi, sedari kemarin ketemu iya kira kebetulan, tapi makin ke sini ko ketemu Mulu, apa jangan jangan takdir yah?

Beda dengan Jira

Jira bahkan memutar matanya saat pandangan nya dan juga pandangan Adhinata bertemu! Apa apaan ini! Semalam bertemu di acara perjodohan ko pagi paginya malah menjadi dosen baru?

"Dasar licik"

"Saya ingin tau siapa yang mendapat nilai terbaik di kelas ini?" Tanya Adhinata sambil melihat mahasiswa dan juga mahasiswi yang akan dia didik

Ya sebenernya hanya ingin memandang Jira, modus aja bertanya seperti itu

"Saya! Saya! Saya"

Airin berteriak heboh sambil mengangkat tangan nya tinggi tinggi, senyuman tak luntur dari bibirnya, bahkan saking semangatnya mengangkat tangan, tubuh Airin bahkan berdiri sambil melompat lompat

"Airin santai saja"

Jira bahkan menarik tangan Airin agar sahabatnya ini mau duduk kembali, tapi tenaga nya kalah dengan semangat Airin

"Siapa nama mu?" Tanya Adhinata

Telunjuknya memang mengarah ke arah Airin, tapi tatapan matanya menuju ke arah Jira yang sedang menarik Airin untuk duduk, seketika itu juga sudut bibirnya terangkat

Memangnya boleh selucu itu

"Airin, Mr. Adhinata"jawab Airin di akhiri dengan melambaikan tangan nya

Adhinata mengangguk lalu menuliskan nama Airin di papan tulis, dan itu membuat Airin lemas seketika dan menurut ketika Jira menariknya duduk

"Kau tuh kemasukan apa? Tenaga mu besar sekali" omel Jira saat Airin sudah duduk

"Kerasukan otot dosen tampan"

"Dih?"

"Jika nilai terbaik di berikan pada Airin, sekarang saya ingin bertanya! Siapa di antara kalian yang multitalenta?"

"Aduh "

Jira tersentak kaget saat tangan nya di angkat tinggi tinggi oleh Airin, entah tenaga dari mana Airin sampai sampai pukulan dari Jira saja tak membuat semangatnya turun

"Silahkan berdiri" ucap Adhinata sambil menunjuk Jira

"Ayooo Ra, buruan berdiri!" Airin bahkan menarik narik tangan Jira agar sahabatnya ini mau berdiri

Apa Jira tak merasakan apa yang iya rasakan? Rasanya ada tenaga yang tersimpan penuh saat melihat lelaki tampan, mengapa sahabatnya ini biasa saja?

Mau tak mau Jira berdiri sambil menatap kalas Adhinata, awas saja kalau aneh aneh

"Siapa nama mu?" Tanya Adhinata

Hahahaha formalitas sekali

"Jira"

"Airin bilang kamu multitalenta, tak mungkin itu hanya cerita belaka? Bisa jelaskan siapa dirimu!"

Adhinata berjalan mendekat lalu berdiri di depan Jira, hanya terhalang meja saja

"Jangan aneh aneh" gumam Jira tanpa suara saat Adhinata berada di depan nya

Tapi adhinata malah tersenyum tanpa melepas pandangan nya dari Jira

"Silahkan, di jawab pertanyaan saya"

"Kata multitalenta tak bisa di jelaskan dengan kata kata, multitalenta itu di berikan oleh mereka yang menilai ku, menilai semua usaha yang telah aku berikan karna kerja keras ku, lantas apa yang harus di jawab?"

Airin menutup mulutnya tak percaya! Bagaimana bisa sahabatnya berbicara selantang itu di hadapan lelaki tampan dan berkarisma, Airin saja bahkan tak bisa berkata kata saat Adhinata berada di depan nya

" Mereka tak mungkin berbicara hanya omong kosong, apa usaha yang telah kamu berikan kepada mereka sampai sampai kata multitalenta itu melekat pada dirimu?"

"Seperti yang sudah ku ucapkan, aku tak bisa mendeskripsikan apa tanggapan mereka terhadap ku, aku hanya berusaha agar menjadi yang terbaik di mana pun kakiku melangkah, apa ini sudah cukup untuk membahas masalah multi talenta ?"

Adhinata tersenyum lalu menyuruh Jira duduk kembali, ternyata iya tak salah memilihnya menjadi istrinya, multitalenta cantik dan juga pintar dalam berucap sudah menjadi nilai plus plus plus plus plus untuk dirinya

Tak lupa menulis nama Jira di papan tulis, begitu juga di hatinya

"Baiklah untuk tugas pertama kalian, saya ingin kalian mempermalukan diri kalian, di Vidio pendek, juga jelaskan apa kelebihan kalian yang harus kalian perlihatkan ke saya"

Aslinya itu hanya modus, Adhinata hanya untuk mengambil Vidio Jira saja

***

"Gila kali ya, ko ada ya orang setampan ini"

Airin sedang memeriksa begitu banyak nya postingan teman teman nya di Instagram tentang dosen baru Adhinata Willson Darren, baru beberapa jam masuk ke universitas tapi sudah mendai dosen idaman dan populer

"Ra, kamu beneran ga tertarik dengan dosen kita? Ganteng loh idaman juga"

Jira menggeleng, melanjutkan untuk kembali memakan makan siang nya sambil membalas pesan pesan yang masuk di grup bakset nya

"Katanya, Adhinata itu pengusaha muda yang sukses di asia, tapi ko memilih mengajar di sini? Trus perusahaan nya itu gimana?" Gumam Airin sambil menjelajahi lebih banyak foto foto Adhinata

"Emmm, idaman banget sih udah bisa megang perusahaan sendiri, membangun dan mengembangkan sendiri eh sekarang malah menambah tanggung jawab menjadi seorang dosen, bikin nambah kagum aja"

Jira hanya menggeleng, mana ada orang yang sudah membangun perusahaan mau menjadi dosen? Tau sekali Jira kalau ini hanya akal akalan nya Adhinata untuk satu langkah lebih dekat dengan nya

Cih... Dasar kolot

"Permisi ini udang keju dan juga lumpia udang nya"

Jira tersenyun saat makanan yang iya pesan kembali datang, Jira melihat sekeliling! Ternyata benar kalau Adhinata tak menghampirinya, ternyata tadi pagi tuh hanya omong kosong saja

"Kamu jadi Ra latihan badminton, ku dengan si Riska kakinya keseleo pas lagi pemanasan?" Tanya Airin

"Ga jadi, di undur mungkin" ucap Jira sambil mematikan layar ponselnya, iya ingin fokus makan

"Basket?"

"Lapangan nya lagi di pakai, kayanya juga di undur"

"Oooh, berarti kamu free?"

Hanya anggukan yang di balas oleh Jira, ngapain ya kalau habis ini langsung pulang? Tidur enak juga kelihatan nya

Baru juga mau makan udang keju pesanan nya, entah kenapa kantin begitu riuh dengan teriakan teriakan dan juga bisik bisik

"Selamat siang, saya boleh bergabung?"

Airin membulatkan matanya tak percaya, bagaimana bisa orang yang potonya baru di like di Instagram lalu datang ke meja makan nya

"CK"

Ternyata Adhinata menepati janjinya untuk mengajak makan siang Jira

Hallo, udah lama banget ya ga ketemu ada kali 2 atau 3 tahun! Kalian apa kabar?

Hai finito le parti pubblicate.

⏰ Ultimo aggiornamento: Aug 20, 2023 ⏰

Aggiungi questa storia alla tua Biblioteca per ricevere una notifica quando verrà pubblicata la prossima parte!

Di Jodohin Ceo Dingin Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora