bagian 27

36.6K 4.2K 1.3K
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Assalamualaikum semuanya, apa kabar? Komen di setiap part ya, senang banget deh kalau ada yang aktif komen.

....

"Aisyah, kecantikan wanita adalah penyakit bagi pria. Dan obatnya adalah menundukkan pandangan mereka. Sedangkan ucapan manis lelaki adalah racun bagi wanita dan penawarnya adalah cuek. Permen yang manis incaran lalat, dan cara menjaganya, jangan lepaskan pembungkusnya."

-Ilham Syakir Vernando.

*****

Subuhan kali ini, semua di rumah. Di ruangan sholat abi Syakir memimpin sebagai iman untuk keluarga besarnya. Di shab laki-laki ada Gus Iksan, Gus Ilham dan Arsya. Lalu di bagian perempuan, Umi Maryam, Hilya, Aisyah, Sakinah, dan juga Arsyi. Entahlah mengapa anak gus Ilham itu sangat muda bangun hari ini, sehingga bisa mengikuti sholat berjamaah subuh.

Diawali takbir dan diakhiri dengan salam, lalu abi Syakir kembali menyambung dengan kalimat tasbih. Diikuti oleh makmumnya.

"Syah," panggil Hilya pelan.

"Hm, iya kak?"

"Itu." Tunjuk Hilya pada Arsyi yang masih tetap sujud.

Aisyah menoleh, ia baru sadar putrinya belum juga selesai sujud. "Arsyi!"

"Arsyi!" Aisyah menggoyangkan badan anaknya.

"Aaaalllahuakbar!" Arsyi memekik keras. Ia terbangun.

"Ketiduran kamu?" Tanya Aisyah. Arsyi sempat mengerjakan, lalu menatap sekelilingnya.

"Aci, ngantuk..." rengek anak itu membuat Umi Maryam dan Hilya tertawa.

"Ssstt! Jangan nangis, lanjut sholatnya dulu, belum salam kan?"

"Assalamualaikum warahmatullah..." Intupsi Aisyah. Arsyi memalingkan wajahnya kekanan dan kekiri sesuai gerakan sholat.

"Itu juga, tuh," tunjuk Hilya pada Arsya yang sama seperti kelakuan Arsyi. Bedanya Arsya benar-benar sudah tepar, tubuhnya sudah berganti posisi.

"Ya Allah..." Aisyah meraup wajahnya kasar.

Saat setelah selesai sholat, semua keluarga salam menyalami, kecuali Arsya tentunya. Anak laki-laki Gus Ilham terlihat sangat nyaman tidur diatas sajadah.

"Syah?" Panggil Gus Ilham saat Aisyah terlihat pucat. "Kamu kenapa?"

"Mau muntah..." lirih Aisyah.

"Hah?"

Aisyah melepas mukenanya, dan segera berlari menuju wastafel yang ada di dapur. Begitu pun dengan Gus Ilham langsung menyusul sang istri, lalu ada Arsyi yang ikut dibelakang abahnya.

"Huek!" Semua isi perut Aisyah muntahkan.

"Umii! Umi kanapa?" Tanya Arsyi, bocah itu sama khawatir nya dengan sang abah.

"Kamu pusing?" Tanya Gus Ilham yang diangguki oleh Aisyah.

Aisyah menitihkan air matanya. "Aisyah pengen minum."

Gus Ilham segera mengambil air untuk istrinya. Ia menarik Aisyah agar duduk di kursi. "Bismillah..."

"Aisyah, kenapa?" Tanya umi Maryam datang bersama yang lainnya.

Aisyah Aqilah || TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang