31 | Tiga Puluh Satu

28 4 0
                                    

Kedatangan Rega di kantor pagi itu disambut dengan tatapan heran dari Rayyan. Cowok jangkung itu sampai terkesima dan tak berhenti menatap Masbosnya hingga masuk ke ruang kerjanya.

Gimana nggak? Rega datang sambil siul-siul, wajahnya tampak semringah, bibirnya tersenyum lebar. Vibe-nya super happy.

Rayyan kira request data dari bagian finance yang sukanya dadakan dan minta cepat-cepat dikirim bakal bikin mood Rega berantakan. Nyatanya nggak kejadian. Bawaannya Rega masih tetap se-happy itu. Fix, ada yang mencurigakan di sini.

"Siul-siul teruuus. Bibirnya monyong lho ntar," sindir Rayyan sewaktu Rega kembali dari toilet dan melewati kubikelnya.

Rega tertawa. Cowok itu lalu berdiri di samping kubikel Rayyan. "Emangnya kenapa sih, Yan?"

"Aneh aja tahu nggak sih, Mas. Dari tadi pagi siul-siul melulu. Nggak capek apa?"

"Enggak. Hehe."

Rayyan tidak puas dengan jawaban Rega yang terlalu sederhana kayak gitu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Rayyan tidak puas dengan jawaban Rega yang terlalu sederhana kayak gitu. Dia pun menatap Rega curiga.

"Gue lihatnya hari ini Mas Rega tuh hepiiii banget. Kenapa?"

"Elo lihatnya gitu?"

Rayyan manggut-manggut.

Sebenarnya Rega sendiri juga tidak paham, kok, dirinya bisa segembira itu hanya karena mau nonton bareng Sekar di bioskop sepulang kerja nanti. Perasaan, ini bukan hal baru buat dia dan Sekar. Dari zaman kuliah dulu, mereka sudah hobi nonton. Jadi, apa yang bikin nonton nanti sore terasa berbeda?

"Lah, dia malah bengong." Rayyan menjentikkan jarinya di depan wajah Rega yang malah terdiam melamun. "Mas, Mas Rega."

"Hm?"

"Sono balik ke ruangan aja kalo mau lanjut ngelamun lagi. Jangan berdiri di sini. Gue mau kerja."

"Gue ganggu?"

"Banget."

Jawaban ketus Rayyan malah direspon Rega dengan tawa. Niatnya memang Rega mau balik lagi ke ruangan. Tapi urung, karena Maia dan Livia yang tiba-tiba datang membawa kehebohan. Keduanya baru kembali dari ruang kerja divisi legal.

"Guys, guys, kalian udah denger kabar terbaru dari ruangan sebelah belum?" seru Livia. Dia dan Maia lalu menghampiri kubikel Rayyan.

"Ada berita apaan lagi, nih?"

"Yan, lo kenal sama sekretaris manajer accounting, kan?"

"Kenal biasa aja sih, Mbak. Dia kenapa?"

"Ya, pokoknya lo kenal, lah. Kelihatan anaknya pendiem gitu, kan." Rayyan mengangguk setuju. "Terus nggak yang banyak tingkah juga."

"Beberapa kali ngobrol sama dia, menurut gue juga anaknya pinter. Diajak ngobrol topik random juga dia bisa nyambung. Poin plus, sih." Rega turut menambahi.

2 3 4 + 1, Kami SaudaraWhere stories live. Discover now