1. Prolog

21.8K 112 0
                                    

21++

***

"I'M COMING!"

Teriakan membahana dari seorang gadis kini memenuhi mansion hening itu. Dengan gaya angkuhnya gadis itu berjalan sambil menenteng tas branded berwarna nude.

Ketika tak mendapat balasan dari siapapun gadis itu mengernyit kan kening bingung. Matanya mengedar ke segala arah mencoba mencari siapapun yang ada di sana.

"Di mana semuanya?" gumamnya dengan wajah kesal.

Bibir gadis itu mengerucut, terus melanjutkan langkahnya menuju dapur di mana tempat wanita yang beberapa tahun ini sering dia panggil dengan sebutan mommy yang memang sangat suka berada di sana.

"Mom?"

"Dad?" Panggilnya sekali lagi.

"Emerald?" panggilan lembut dari seseorang seketika membuat gadis itu menoleh. Senyumnya mengembang ketika melihat seorang wanita paruh baya yang kini berjalan tergopoh-gopoh mendekatinya.

"Hana!" Emerald mengembangkan senyumnya dan langsung memeluk wanita yang dulunya berprofesi sebagai ibu asuh Athes, sang Nanny dengan sangat erat.

"Ahh! Sudah lama kita tidak bertemu. Apa kabar Hana?" sapa Emerald dengan gaya yang di buat se-imut mungkin.

Hana terkekeh dan perlahan menjauhkan tubuh. "Jangan terlalu banyak basa-basi, apa yang kau inginkan, hem?" Emerald menjentikkan jarinya sambil menunjukkan cengiran lebarnya.

"Aku sudah tau tabiatmu," lontar Hana yang lagi-lagi membuat gadis itu tertawa kecil.

"Hana, di mana Athes?"

"Seperti biasa, dia sedang tidur di kamarnya," jelas Hana yang di angguk-angguki oleh gadis itu.

Emerald mengalihkan pandang ke seluruh arah, sebelum kembali melangkah mendekati Hana yang saat ini tengah menyiapkan sarapan di dapur.

"Di mana Mommy dan Daddy?" tanya Emerald heran karena sedari tadi dia tidak melihat batang hidung keduanya.

"Mereka berdua sedang berlibur di Swiss. Perusahaan kali ini di percayakan Aldrich pada Athes, itu sebabnya anak itu sangat lama bangun pagi ini. Kemarin dia sehabis lembur hingga pukul 4 pagi."

Mata Emerald melebar mendengar hal itu, menatap Hana dengan bergidik ngeri.

"Apa dia tidak apa-apa?"

Hana menggedikkan bahu, "Aku tidak tau. Periksa saja di kamarnya."

"Ide bagus!" Emerald menjetikkan jarinya dan setelahnya mengulurkan tangan tepat di hadapan Hana.

"Hana, berikan padaku kunci cadangannya."

"Untuk apa?" Hana mengerutkan kening membuat Emerald langsung melipat kedua tangan di depan dada.

"Kau tau setiap aku memeriksa keadaan Athes dia selalu saja mengunci pintu kamarnya. Aku juga tidak tau apa yang terjadi pada putra asuhmu itu." Emerald berkata dengan nada jengkel yang membuat Hana malah terkekeh.

"Dia melakukan itu karena kau selalu masuk ke kamarnya dengan sembarangan."

"Aku tau, sekarang berikan aku kunci kamar Athes," tutup Emerald kemudian.

Hana menggeleng, "Tidak, aku tidak mau jika Athes sampai marah padaku."

"Tidak akan, kali ini aku yang akan bertanggung jawab."

"Kau selalu berkata seperti itu Emerald tapi Athes tetap saja selalu memarahiku, aku tidak ingin lagi membuatnya marah. Lebih baik kau pulang atau membantuku menyiapkan sarapan saja."

Godaan Gadis Liar 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang