69. Regret II

2.9K 108 34
                                    

PLAK!

Athes menampar kuat pipi Edellyn yang seketika membuat wanita itu terhuyung ke belakang.

"Kenapa kau melakukan ini?! Kau mengkhianatiku! Jadi selama ini kau berpura-pura mencintaiku karena harta?!" Athes menatap Edellyn dengan emosi yang membeludak, kedua tangannya mengepal.

Edellyn memegang perutnya yang mendadak sakit, ia mendongak sambil menatap Athes sambil meneguk salivanya dengan kasar.

"Athes, aku sedang hamil." Edellyn bergumam meminta untuk di kasihani.

Athes tertawa keras, "Kau pikir aku peduli, hm?" Athes berdesis, berjongkok tepat di hadapan Edellyn yang saat ini tengah merasa was-was menatapnya.

Tangan Athes bergerak dan mencengkram kuat pipi wanita itu, wajahnya memerah karena amarah yang benar-benar menguasai dirinya.

"Jadi selama ini kau tidak mencintaiku?! Kenapa kau menipuku hanya karena masalah harta?!"

"Aku--" Edellyn menggantung ucapannya ketika merasa sakit pada rahangnya akibat cengkraman kuat dari Athes.

"Aku sebenarnya tidak mau, ini karena paksaan dari ibuku ... Athes lepas, sakit ...." Edellyn bergumam kecil, menatap Athes dengan tatapan memohon.

"Kau meminta di kasihani atas apa yang kau lakukan padaku selama ini?! Lalu dimana rasa kasihanmu atas apa yang kau lakukan padaku sedari kemarin?!"

"Edellyn ...." Athes mendesah frustasi, perlahan tangannya yang mencengkeram dagu wanita itu terlepas sebelum menatap Edellyn dengan mata berkedip, mata Athes memerah karena tak kuasa menahan emosi dan rasa sakit hati yang saat ini sedang menguasai hatinya. Bahkan yang ia lakukan saat ini adalah berusaha mengendalikan emosi agar tidak sampai membunuh Edellyn sekarang juga.

"Kenapa kau melakukan hal ini padaku ... Kau menyakitiku ...." lirih Athes dengan nada tercekat.

"Maaf--" Edellyn hendak meraih tangan Athes namun pria itu segera mundur beberapa langkah ke belakang.

"Jika sedari awal kau jujur padaku mungkin aku akan memberikanmu uang yang sangat banyak, sesuai keinginan ibumu agar kau tidak terus membohongi dan memanipulasiku seperti ini. Hubungan kita sudah cukup lama Edellyn, padahal aku pikir selama ini kau benar-benar mencintaiku. Jika sedari awal kau sudah mengatakan maksud ingin mendekatiku, mungkin aku akan berusaha mencintai Emerald."

"Dia sudah terlalu banyak mengalami penderitaan karena aku. Bahkan ayahnya juga sering membuatnya menderita dan itu juga karena ibumu! Kenapa kalian berdua sangat suka merusak hubungan seseorang?! Sekarang aku sudah mengenal dirimu yang sebenarnya, tampangmu memang seperti malaikat tapi ternyata hatimu benar-benar seperti iblis!"

"Maaf." Edellyn meminta maaf bukan karena benar-benar menyesal melainkan agar Athes mau mengasihaninya.

"Kau sudah terlalu jahat untuk di maafkan." Athes berdiri tegap, sebelum akhirnya bergerak mundur kebelakang.

"Pergilah dari apartemenku sekarang! Semua uang dan kartu rekening yang aku berikan akan segera aku bekukan, dengan begitu kau tidak akan memiliki apa-apa lagi."

"Athes--"

"Tidak ada toleransi untukmu! Kau pantas mendapatkan hal ini agar kau tau bagaimana merasakan penderitaan yang sebenarnya- sama seperti yang kau perbuat selama ini pada Emerald. Aku bahkan sudah cukup waras dengan tidak membunuhmu di sini sekarang juga."

"Edellyn!" teriakan keras dari Marinka seketika membuat keduanya menoleh, Marinka datang dengan satu koper besar di tangannya, wajahnya terlihat lebam mungkin akibat pukulan dari Adrian.

Melihat Edellyn yang tengah terduduk di lantai Marinka segera mendekati putrinya dan memeluknya erat.

"Kita pergi dari sini. Adrian mau membunuhku, cepatlah! Dia membawa pistol di tangannya!" Marinka berbicara dengan nada tak biasa, perasaan takut dan was-was menghantui dirinya.

Godaan Gadis Liar 21+Where stories live. Discover now