76. You have to promise me to make them happy

3.1K 63 3
                                    

Beberapa tahun kemudian ....

"Jasper! Stop!" Emerald mendesah berat, menatap putranya yang kini tengah berusia tiga tahun tengah berlari dengan sangat girang mengejar hewan peliharaannya, kucing persia berjenis kelamin laki-laki yang di beri Emerald dengan nama Mady.

Merasa ibunya tidak lagi mengejar, Jasper sontak menghentikan langkah mengabaikan kucing peliharaannya yang kini tengah sibuk berlari-lari.

"Mommy payah!" Jasper berdecak, berkacak pinggang dengan napas terengah-engah. Keringat kini membasahi pelipisnya karena terus saja berlari.

Emerald memperlambat langkahnya sambil menatap putranya dengan tatapan kesal. Satu tangannya memegangi perutnya yang berisi, ya saat ini dia tengah hamil, usia lima bulan.

"Awas saja nanti jika Mom sudah melahirkan! Mom pasti akan bisa menang dan mengejarmu sampai ke ujung bumi!" Emerald membalas sarkas. Jasper tergelak, kemudian balita itu tertawa mendengar perkataan ibunya.

"Lalu kenapa tidak sekarang? Apa bedanya jika sedang hamil dan melahirkan? Mom selalu mencari alasan!" ejek Jasper sambil meraih kucing miliknya yang tengah berdiri tepat di bawah kaki.

"Jasper kau--" Emerald menatap Jasper dengan tatapan kesal setengah mati.

"Awas saja! Jangan salahkan Mom kalau kucingmu itu Mommy potong-potong dagingnya dan jadikan makanan buaya!"

"Mommy?!" Jasper memeluk erat tubuh Mady. Matanya tiba-tiba berkaca-kaca mendengar hal itu sedangkan bibirnya ikut bergetar karena menahan tangis.

"Mommy jahat! Kemarin-kemarin Mommy memberikan nama kucingku Mady, padahal dia adalah laki-laki! Sekarang Mommy mau memotong dagingnya? Mommy jahat!" Saat itu juga sebuah isakan lolos dari bibir Jasper, bibirnya melengkung ke bawah. Ia semakin memeluk erat Mady yang kini bergerak-gerak tak tenang karena kehabisan napas karena di peluk erat oleh Jasper.

Apa yang di katakan Jasper memang benar adanya, kucing persia yang di beli oleh Zein satu bulan lalu atas permintaan Jasper di beri nama sendiri oleh Emerald, saat itu Jasper terus merengek karena tak menginginkan nama itu, tapi Emerald malah kekeuh terus memberi nama kucing itu dengan nama Mady, dan sampai sekarang Jasper juga ikut terbawa-bawa hingga mulai menerima nama itu.

Melihat tangisan dari Jasper sontak Emerald tertawa kesenangan karena berhasil membuat putranya itu menangis, itu kesenangan tersendiri menurutnya karena merasa rasa gemasnya yang ingin menabok bokong Jasper akhirnya tersalurkan tanpa harus melakukan hal itu, lihatlah sekarang tangisnya jadi pecah, ah cukup melegakan.

Jasper tiba-tiba menurunkan Mady ketika melihat seseorang yang kini tengah berdiri tepat di belakang Emerald. Jasper sontak berlari dan memeluk erat kaki ayahnya.

"Daddy! Daddy!" tangis Jasper pecah saat itu juga.

Zein sontak menunduk, meraih tubuh mungil putranya dan langsung membawanya ke dalam gendongan, rasa lelah karena pekerjaannya perlahan menguap ketika melihat wajah putra dan istrinya yang saat ini benar-benar ia rindukan.

"What happend boy?" Zein bergumam sambil mencium singkat pelipis kanan Jasper yang saat ini tengah memeluk lehernya dengan erat.

"Mommy, jahat! Dia mau memotong daging Mady dan menjadikan makanan buaya ...." Jasper bergumam lirih sambil membenamkan wajah di dada sang ayah.

Mendengar hal itu Zein langsung melirik Emerald yang tengah tertawa kesenangan. Zein menggeleng kecil melihat tingkah laku sang istri sebelum melarikan kakinya mendekati Emerald.

"Mommy hanya bercanda. Jangan sedih, ada Daddy yang menjaga."

"Benarkah?" Jasper menjauhkan kepala dari leher Zein sambil menatap ayahnya itu dengan tatapan menuntut. Matanya berkedip sebelum akhirnya langsung menghentikan isakan kecilnya di gantikan dengan senyum lebar yang terbit di bibir.

Godaan Gadis Liar 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang