AN~13

261 77 9
                                    

Saat ini mereka berlima tengah berkumpul di meja makan untuk sarapan. Terlihat Haerin yang lebih fresh daripada kemarin. Minji dan Hanni pun sudah sedikit tenang tentang masalah kemarin.

“Em hari ini kalian ada yang ekskul tidak?” Minji memulai percakapan setelah selesai sarapan.

“Sepertinya hanya kak Haerin.. soalnya kan Hyein ekskulnya Senin.” ujar Hyein.

“Benar begitu Rin?” tanya Hanni.

“Iya, paling nanti cuman sebentar.” kata Haerin.

“Baiklah, kita tunggu saja nanti jika cuman sebentar. Kalau gitu ayo sekarang kita berangkat!” ujar Minji sambil berdiri dan di ikuti ke empat saudarinya.

Sepanjang perjalanan hanya terdengar ocehan Hyein dan Danielle yang membicarakan tentang drakor terbaru. Sesekali Minji dan Hanni ikut nimbrung. Kecuali Haerin, yang sedang fokus membaca buku sains nya.

Mereka berempat tak heran dengan Haerin yang selalu berpacaran dengan buku tebalnya. Memang sudah kebiasaan Haerin seperti itu, jadi tak heran jika dia dijuluki Queen of Sains di sekolahnya.

Walaupun baru semester ini Haerin ikut berpartisipasi dalam olimpiade. Tetapi, prestasi nilai Haerin tak diragukan lagi. Peringkat paralel selalu ia pegang. Sama halnya dengan Minji.

Tak hanya mereka, Hanni, Danielle, Hyein pun sama. Walaupun tak selalu berada di atas, nama mereka selalu tercantum dalam 10 besar.

Visual keluarga Kalingga memang tidak diragukan lagi. Keluarga yang nyaris sempurna di mata orang-orang, tetapi berbanding terbalik dengan kehidupan aslinya.

Yang harus bertahan tanpa adanya orangtua, saling menjaga satu sama lain, dan masih banyak lagi lika-liku yang mereka hadapi. Lima saudari itu begitu kokoh untuk dirubuhkan.

At School

Saat ini mereka berlima sedang berjalan beriringan di koridor. Banyak siswa-siswi yang kagum dengan mereka. Ada juga yang tak suka pada mereka. Tetapi, saudari Kalingga tak menghiraukan kicauan buruk itu.

Tak terasa mereka berlima sampai di depan kelas Hyein. Mereka memang seperti itu, selalu mengantarkan si bungsu ke kelasnya terlebih dahulu. Padahal, Hyein sudah sering bilang tidak usah di antar ke kelasnya.

Tapi, mereka ya tetap mereka. Keras kepala pasti ada, namanya juga sedarah. Hyein pun cuman bisa pasrah dengan kelakuan kakak-kakaknya itu.

“Haii Hyein.. hallo juga kakaknya Hyein..” ucap Aletta sumringah. Yang di balas senyuman tipis oleh mereka bertiga. Kecuali Danielle, yang memang dikenal supel dan ramah.

“Haii juga Letta.” balas Danielle dengan senyuman yang secerah matahari pagi ini.

“Udah-udah mending kalian ke kelas deh kak, ntar kalian telat loh abis ini bel.” ujar Hyein seperti mengusir mereka dengan halus.

Bukan apa-apa Hyein seperti itu, dia hanya tak mau jika kakak-kakaknya di goda oleh teman laki-laki sekelasnya.

“Yaudah kita ke kelas ya, tungguin di kelas aja nanti waktu istirahat. Biar bisa ke kantin bareng.” ucap Danielle pada Hyein.

“Eh gausah, langsung ketemuan di kantin aja ya kak?” tolak Hyein halus, yang langsung mendapat tatapan tidak bersahabat dari Minji, Hanni, dan Haerin.

“O-oke Hyein tunggu di kelas aja ya berarti?”

Mereka mengangguk dengan pertanyaan Hyein.

“Baiklah aku masuk dulu, bye bye..!” setelah mengatakan itu Hyein dan Aletta masuk ke dalam kelas. Dimana Ersya? Mungkin sudah di dalam kelasnya, soalnya anaknya memang tak pernah berangkat siang.

ASTHA NISCALA || NewJeans (END)Where stories live. Discover now