AN~21

507 74 25
                                    

Suara isak tangis keluarga besar Kalingga memenuhi pusara baru yang terdapat bunga merah di atasnya. Tak ada yang menyangka jika akhirnya bakal seperti ini.

Baru saja ingin utuh seperti sediakala, namun semua itu pupus karena kenyataan. Kenyataan, jika salah satu keluarganya harus meninggalkan mereka untuk selama-lamanya.

Melepaskan sesuatu dengan terpaksa itu, sakitnya memang tidak biasa.

"Padahal ulang tahunmu masih besok, kenapa kejutannya sekarang?"

"Jika aku punya satu permintaan kepada Tuhan.. aku hanya ingin meminta dirimu kembali kepada kami."

"Bagaimana caranya, agar diriku tidak membenci kepergianmu kak?"

Sedangkan gadis mungil berponi itu hanya diam membisu. Tatapannya kosong, tetapi air matanya terus turun membasahi pipinya. Tak terkecuali, Arsen dan Asha. Orangtua mana yang rela di tinggalkan oleh buah hatinya? Tentu tidak ada yang rela.

Bagaimanapun juga, manusia tidak bisa melawan takdir Tuhan. Apa yang menjadi keputusannya, maka terjadilah, dan tidak ada yang bisa mencegahnya. Tetapi, mereka berdua harus bisa bersikap tegar di depan ke empat putrinya.

"Sayang.. udah ya? Ayo kita pulang, langit sudah mendung. Nanti kehujanan." ucap Asha lembut.

Minji, Danielle, dan Hyein mengangguk mendengar ucapan Asha. Walaupun sebenarnya, mereka masih ingin berlama-lama di pusara baru ini. Pusara yang terdapat nama saudarinya.

HAERIN SENJA KALINGGA

👣 15 Mei 20xx
🥀 14 Mei 20xx

Arsen yang melihat Hanni diam tak bergeming, langsung mendekap tubuh mungil itu dengan hangat. Hatinya merasa teriris melihat kondisi Hanni yang seperti mayat hidup.

"Hanni sayang.. kita pulang ya?" lagi dan lagi, Hanni hanya diam tak bersuara. Arsen dan Asha saling pandang. Lalu, Asha mendekati Hanni dan mengelus surai putrinya pelan.

"Sayang.. Mommy tahu, kamu sangat merasa kehilangan adikmu. Tapi, tolong jangan seperti ini hm? Mommy, Dady, dan saudarimu yang lain sedih melihat kamu yang seperti ini. Apa kamu mau- adikmu.. Haerin sedih melihat kamu yang seperti ini?" ucapan Asha membuat Hanni menolehkan pandangannya ke Asha. Lalu, ia menggeleng menanggapi ucapan Asha barusan.

"Hanni enggak mau bikin sedih Haerin mommy." ucap Hanni lirih.

"Kalau begitu, sekarang kita pulang ya?" Hanni mengangguk sebagai jawabannya.

Tadinya Sehun, beserta inti Atlantis menghadiri acara penghormatan terakhir untuk Haerin. Namun, mereka harus segera kembali mengurus kasus tersebut ke polisi.

***

Kediaman Kalingga

Setelah mengantar keempat anaknya, Arsen dan Asha menuju ke kantor polisi. Polisi akan melakukan penyelidikan lebih lanjut. Karena, Arsen dan Asha adalah korban dalam kasus tersebut. Maka, polisi membutuhkan keterangan dari mereka berdua.

Saat ini keempat gadis Kalingga, berada di dalam kamar Haerin. Wangi vanilla khas Haerin, masih melekat kental di kamar itu. Awalnya hanya Hanni yang berada di sana. Namun, Minji beserta kedua adiknya langsung menghampiri Hanni.

"Haerin.. kak Hanni merindukanmu. Ayo kita bermain bersama, kamu mau kan hm?" ucap Hanni dengan selingi senyum manis khas dirinya.

ASTHA NISCALA || NewJeans (END)Where stories live. Discover now