masalah~

290 41 6
                                    

  "Cindy?"
  "Gracia"

  semua orang yang berada disitu bingung, tapi tidak dengan Shani. Shani, Gracia dan Cindy benar benar terkejut.
"ngapain kamu kesini?" tanya Gracia dengan suara tinggi
"Marsha yang saat ini menjadi pacar dari anakmu adalah putri ku" jawab Cindy
"oh jadi ini anak mu dengan Jinan si brengsek itu" ucap Gracia sambil menunjukan senyuman jahatnya.
"udah ge, itu kejadian udah beberapa belas tahun lalu. Jinan pun ga sengaja ngelakuin itu dulu" ucap Shani menenangkan
"ga sengaja? kamu pikir dia nembak orang tua aku ga sengaja? dulu dia pernah suka sama kamu, dia sengaja ngelakuin itu buat bikin pernikahan kita gagal shan" ujar Gracia pada Shani
"ga gitu kejadian aslinya Gracia, kamu gabisa nyimpulin kejadiannya gitu aja. aku tau persis, Jinan udah coba buat jelasin semuanya ke kamu tapi kamu gapernah mau denger penjelasannya" jelas Cindy.

Zee dan Marsha dibuat kaget, mereka benar benar tidak tau apa yang sekarang ini terjadi.

"gaada yang perlu di jelasin lagi, saya sudah tau pemikiran manusia brengsek seperti suami kamu itu" bentak Gracia
"kenapa papi ga nyoba dengerin penjelasannya dulu, kenapa papi selalu egois?!" Zee tiba tiba menyahut lalu menghampiri Gracia
"Diam kamu Zee!! kamu tidak tahu apa apa. Dan saya tidak akan pernah sudi merestui hubungan kamu dengan anak ini!" bentak Gracia
"jangan bawa bawa masalalu kamu sama anak anak ge, mereka gatau apa apa" bela Shani.
"Pi, papi bisa gak sekalii aja mikirin kebahagiaan aku pi?, kenapa papi selalu ngerusak kebahagiaan aku, kenapa pi?" ucap  Zee meninggikan suaranya karena sudah tak bisa menahan sabar lagi
"betul apa yang dibilang istri kamu Gracia, mereka gatau apa apa. jangan halangi mereka untuk bahagia karena ke salah pahaman kamu Gracia" sahut Cindy.
"Diam kamu!! saya lebih tau apa yang pantas untuk anak saya" sambung Gracia
"om aku mohon, maafin ayah aku kalo emang dulu dia pernah buat salah sama om. aku yakin ayah ga sengaja lakuin itu, aku mohon jangan jauhin aku sama Zee om" kali ini Marsha membuka suara sambil berlutut memohon pada Gracia.
"Cihh!! Kamu sama saja seperti ayahmu, aku tidak akan membiarkan anak ku bersama dengan anak dari seorang bajingan" ucap Gracia sambil mendorong tubuh marsha
  "Cukup ge!! kamu udah keterlaluan, anak ini gatau apa apa ge!" ucap Shani membentak
"aku minta maaf atas nama suamiku, tapi kali ini aku mohon sama kamu Gracia. jangan bawa bawa anakku dalam permasalahan ini" ucap Cindy lalu memeluk Marsha sambil menangis
"aku pamit ya Shani, maaf sekali lagi" sambungnya lalu pergi keluar membawa Marsha

"Papi keterlauan!! Aku benci sama papii"     ucap Zee berteriak di hadapan Gracia
"jauhi dia, jika tidak papi gaakan segan segan untuk mencelakakannya" ancam Gracia
"jangan pernah sedikit pun menyentuh Marsha, atau papi akan nyesel nantinya" sahut Zee mengancam balik pada gracia
"Berani sekali kamu mengancam saya!! Sini kamu!" Gracia menyeret tubuh Zee ke arah gudang.
"ge udah ge"
"Pi udah kasian Zee"
"papii jangan seret ka Zee, kasian"
Shani , Chika dan Christy mencoba menahan Gracia namun hasilnya nihil.

Gracia melemparkan tubuh Zee ke dalam gudang lalu ia masuk sambil mengunci pintu dari dalam.

"Anak sialan!!"
bugh!! perut Zee di tendang kuat oleh Gracia
  "arrggh sa sakit pi" ucap Zee meringis kesakitan sambil memegangi perutnya
"itu hukuman untuk kamu karena kamu sudah menjadi anak yang pembangkang"
bugh bugh!! dua kali pukulan dari Gracia mendarat di rahang Zee hingga Zee tersungkur
"itu hukuman untuk kamu karena kamu dekat dengan anak dari bajingan"
bugh!! Gracia lagi lagi menendang perut Zee
"Jauhi anak itu kalo kamu tidak ingin merasakan akibatnya!" bentak Gracia
"Sekalipun aku harus dibunuh, aku gaakan jauhi Marsha" ucap Zee sambil menahan sakitnya
kali ini Gracia benar benar kalut, dia menendang badan Zee lalu menginjak dada Zee.
"Saya benci pembangkang!!" Ucap Gracia sambil menekankan kaki nya di dada Zee
"aarrrggggh sa- sakit pi, lepasinn" teriak Zee kesakitan

Shani ,Chika dan Christy yang mendengar itu  langsung mencoba membuka pintu dan menggedor pintu dari luar namun lagi lagi nihil. mereka hanya bisa menangis dan berdoa semoga Zee baik baik saja di dalam
uhukk!! uhukk!! darah kental keluar dari mulut Zee tapi itu tak membuat Gracia sedikitpun memberi ampun pada Zee.
"Pi, a-aku sesak. To-tolong le- pasin " ucap Zee terbata bata, Saat ini nafasnya sangat sesak, penglihatannya sudah kabur. Sampai akhirnya dia sudah tidak kuat lagi dan pingsan. Melihat Zee sudah tak sadarkan diri , Gracia segera mengangkat kakinya dari tubuh Zee lalu pergi keluar tanpa rasa bersalah sedikitpun.

pelangi kuWhere stories live. Discover now