[71] SALAH PAHAM

937 34 1
                                    


HAI, LIEVERD🤍 MAAF BARU SEMPET UP LAGI SKSKSKKS



"Lo kenapa bisa berantem sama Abel, Sa?" tanya Dara.

"Dia duluan yang ngajak ribut, Ra!" jawab Isyana.

"Iya, kenapa? Kok bisa?"

"Dia itu-" ucapannya terjeda, "gak deh, kayaknya gak usah gue kasih tau dulu. Gue harus kumpulin lebih banyak bukti," batin Isyana.

"Dia kenapa?"

"Emm ... ya biasa lah, marah-marah gak jelas, lagi PMS kali tuh bocah." Isyana berbohong.

"Lo gak bohong, kan?" tanya Dara memastikan.

"E-enggak, gak lah, Ra, ngapain gue bohong?"

"Hmm ... okey ...."

"Eh, iya? Sean gimana? Lo tinggal di rumah sendiri?" tanya Isyana, mengalihkan topik pembicaraan.

"Enggak kok, tadi kak Aurel ke rumah pagi-pagi, katanya mau bawa Sean jalan-jalan, ya sekalian cari informasi keberadaan orangtuanya," jawab Dara.

"Lagian kok bisa sama kalian?"

Dara menggidikan bahunya tanda tak tahu, "Gue juga bingung, Sa, siapa tau nanti di akhirat gak bingung."

"Anjir lah."

Bel sekolah berbunyi menandakan jam pelajaran akan segera dimulai. Mereka berdua mempercepat langkahnya menuju kelas.

ㅡㅡㅡ

S

eperti biasa, inti Carventous sedang berkumpul di gazebo sekolah saat jam istirahat.

"Polisi udah ada kabar tentang kecelakaan Jean?" tanya Arka.

Arderas menggeleng pelan, "Belum, mereka masih nyari pelakunya."

"Tapi kayaknya lumayan susah, gue rasa mereka ngilangin jejak sebelum pergi," kata Jigar.

"Kalau lo sendiri gimana, Je? Lo ada kepikiran siapa yang kira-kira mengarah ke pelakunya?" tanya Arderas.

"Gue gak kepikiran siapa-siapa, mereka semua sama sekali gak bisa gue kenalin," jawab Jeandra. 

"Atau motor mereka? Lo inget gak? Salah satu deh seenggaknya, siapa tau motor mereka ga asing," kata Arka. Jeandra mencoba mengingat kembali.

Jeandra mencoba mengingat peristiwa beberapa hari yang lalu. "Yang gue inget, ada motor warna merah sama hijau, seinget gue itu motor terdepan dan orang yang bawa motor merah itu yang nendang motor gue," jelasnya.

"Kuning gak ada, Je?" tanya Jigar.

Jeandra menggeleng, "Gak inget, kenapa emang?"

"Yah, kirain, kalo ada kuning mungkin aja itu komplotan pelangi," kata Jigar.

"Komplotan pelangi?" Eras, Arka, dan Jean menjawab bersamaan.

"Iya, kan ada merah, kuning, hijau, di langit yang biru."

"Kita gak lagi bercanda, anjing!" rutuk Arka.

"Yeuu, anjang-anjing bae lu," balas Jigar.

"Gini deh, gimana nanti pulang sekolah kita ke sana lagi?" ajak Jeandra.

ARDERAS [END] Where stories live. Discover now