[72] MARAHAN

945 30 1
                                    

HALOOOOO 🤩

MAAF YA BARU SEMPET UP LAGI, SKSKSKSKS, BANYAK TUGAS😞☝️

Sesampainya di rumah, Dara bergegas turun dari motor Eras. Gadis itu langsung beranjak masuk ke dalam, tak mempedulikan cowok itu. Eras yang masih duduk di atas motornya melihat siluet punggung Dara hingga ia masuk ke dalam rumah.

"Tumben gue ditinggalin?" gumamnya bingung.

Saat Eras hendak membuka pintu untuk masuk ke dalam, seseorang membuka pintu lebih dulu dari dalam.

"Kak Aurel?"

"Kenapa lo? Kok kaget gitu? Abis liat setan?" tanya Aurel.

"Iya, nih depan gue setannya." Eras langsung mendapat sentilan maut di kening mulusnya.

"Sakit, bego."

"Siapa yang bego?" balas Aurel.

"L- ..., gak ada."

"Minggir lu, gue mau pulang, darimana aja sih lo berdua? Tiga jam gue nungguin tau gak?" protes Aurel.

"Kepo."

"Wait, bibir lo ngapa bonyok begini?" Aurel sadar bagian sudut bibir Eras terdapat lebam dan bercak darah.

"Nyium aspal."

"Cewek secakep itu, dan lo malah milih nyium aspal?"

"Ye," balasnya jutek.

"Yaudah, gue mau balik. Ah, besok gue ga bisa ajak jalan Sean, Papa nyuruh gue ngurusin dokumen di kantor, and ada meeting juga sama beberapa mitra kerjanya."

"Gak nanya," balas Eras lagi.

"Ngasih tau."

"Gue udah muak, jangan lo bahas kantor-kantor," kata Eras.

"Papa nyuruh lo apaan lagi emang? Muak banget kayaknya?" tanya Aurel.

"Tanya aja sendiri."

"Ogah, yaudah gue mau balik, besok Sean gimana? Lo bawa ke sekolah?"

"Hmm."

ㅡㅡㅡ

Berbeda dari biasanya, Eras dan Dara tidak ada komunikasi sama sekali. Setelah mengganti pakaiannya, Dara memandikan Sean. Setelah mandi, Sean bermain sesuka hatinya, sementara Dara duduk di meja belajarnya mengerjakan tugas sekolah, Sean main di kamar Dara jadi tetap bisa memantau anak kecil itu selagi mengejarkan tugas.

Eras membuka pintu kamar, melihat Sean yang anteng dengan mainan mobil-mobilannya duduk di lantai, tak jauh di samping Dara.

"Bocillll ...," panggil Eras lembut sambil berlari kecil ke arah Sean lalu memeluknya gemas.

"Ayahhhh!"

"Udah mam belum?" tanya Eras.

"Udah, tapi masih laper sedikit," jawab Sean.

"Emang tadi makan dikit doang?" tanya Eras lagi.

"Iyaaa!"

"Makan apa emang?"

"Soto ayam, terus es krim, terus bakso, terus ayam krispii," jawab Sean lucu.

Eras terkekeh gemas, "Itu banyak, bukan sedikit namanya."

"Ehehehehe..."

ARDERAS [END] Место, где живут истории. Откройте их для себя