033: belanja for jagoan

1.8K 169 2
                                    

Kamar yang berada tepat di samping kamar utama perlahan-lahan mulai di bongkar, dari mulai mengganti warna cat tembok, memasang wallpaper, memasang vinyl di lantai agar tidak dingin, hingga memasang cctv pun sudah di lakukan oleh Haechan seorang diri, Haechan mengerjakan nya hanya di waktu weekend, hampir sebulan ini memang keduanya weekend tak pernah pergi kemana pun di karenakan Renjun yang sudah mulai malas keluar rumah karena mudah sekali lelah. Tapi di weekend kali ini berbeda, Renjun dan Haechan akan pergi keluar rumah bersama Mae ten dan mamam winwin di karena kan mengingat Renjun dan Haechan yang sama sekali belum memiliki persiapan untuk menyambut sang jagoan.  Bahkan baby box pun belum di belinya. Padahal jika di perkirakan kurang dari 2 bulan pun anak mereka akan terlahir kedunia.

"Aku engga mau cuma ke satu store ya mas, aku mau keliling toko biar engga menyesal liat barang-barang baby nya."

Renjun dan Haechan sudah berada di mobilnya bersiap untuk menjemput winwin terlebih dahulu selepasnya mereka akan menjemput Ten, kenapa mengajak winwin dan Ten? Ya karena memang mereka terbilang sangat newbie soal ini, keduanya sangat buta soal barang-barang bayi, jadi memutuskan untuk mengajak kedua orang tuanya.

"Hihi jagoan kyknya seneng ya mau di ajak Yayah belanja untuk di kamar sendiri ya?" Renjun mengelusi perutnya yang sedang di tendang sang buah hatinya.

"Aduh, senang banget ya anak Yayah ini"

°°°°°°°°°°
Setelah sampai di rumah utama milik yuta dan winwin, tak berselang lama winwin menghampiri dengan 2 buah Tumblr di tangannya.

"Selamat pagi cucu grandma" ucap winwin, Renjun yang mendengar hanya memutar bola matanya malas.

"Cucunya belum lahir aja udah kyk gini banget"

"Cemburu sama anak sendiri emang injun-ie? Nih mamam bawain matcha latte buat injun dan americano buat menantu"

"Makasih ya ma"

"Kamar udah di apain aja sama Haechan?" Tanya winwin.

"Udah di pasang vinyl ma, pasang cctv, pasang wallpaper" jawab Haechan.

"Lucu banget si bayi, engga nyangka loh bentar lagi lahir" tangan winwin terulur ke arah depan, untuk mengelus perut Renjun. "Nama nya udah di siapin?" Renjun dan Haechan langsung menggelengkan kepalanya.

"Kok belum di siapin si? Dulu mamam sama papap waktu kamu masih 4 bulan di dalam perut aja udah dapat nama loh"

"Belum kepikiran nama yang tepat aja loh mam" ucap Renjun.

°°°°°°°°°

Keempatnya sekarang tengah mengelilingi toko perlengkapan bayi setelah sebelumnya tadi menjemput Ten.

"Stroller tuh bagusnya yang kyk apa deh ma?" Tanya Renjun kepada Ten dan winwin.

"Stroller si di pakainya nanti pas gedean dikit, kamu mau beli sekarang?" Tanya Ten.

"Gpp deh mae beli sekarang aja, biar nanti engga beli-beli lagi" ucap Haechan menjawab.

"Ini kalo yang mahal gini pasti bagus ya, sayang?" Tanya Haechan menunjuk salah satu stroller yang harganya 22 juta.

"Ga tau si aku mas, tapi harusnya si bagus ya, harganya aja segitu"

"Beli satu sayang" ucap Haechan. Setelah memilah milih stroller dan memutuskan membeli yang Haechan suruh, sekarang waktunya membeli pakaian bayi, Haechan ini memang sok tau padahal para orang tua meminta membelinya hanya beberapa saja, tapi Haechan tetep kekeh ingin membeli yang banyak untuk anaknya.

"Chan, kan bisa model lain loh, satu model tuh cuma butuh 3 pcs aja, anak mu pasti cepet besarnya" ucap ten, Ten sendiri sudah tak habis fikir dengan anaknya sendiri.

Mas dan Adek (Hyuckren)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang